Deal politik PDIP dan PPP 'selamatkan' Djarot di Pilgub Sumut
Merdeka.com - Djarot Saiful Hidayat akhirnya mampu bernapas lega. Kekurangan empat kursi di Pilgub Sumut telah diisi oleh PPP. Dengan demikian, Djarot dan pasangannya Sihar Sitorus telah mendapatkan tiket maju Pilgub Sumut.
PPP awalnya menolak. Namun setelah dilakukan pertemuan antara Ketum PPP Romahurmuziy dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, menghasilkan kata sepakat keduanya untuk melakukan koalisi.
Apa deal politik antara PDIP dan PPP di Pilgub Sumut?
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Mengapa PDIP menjadi partai pemenang? PDIP berhasil menjadi partai pemenang pemilu 2019 dengan memperoleh dukungan yang signifikan dari masyarakat.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan, sejumlah kesepakatan memang telah dilakukan antara partainya dengan PDIP. Salah satunya, PDIP tak jadi dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar, sehingga kader PPP Uu Ruzhanul Ulum bisa maju dampingi Ridwan.
"Sumut menjadi dinamika terakhir di PPP karena di satu sisi PPP dengan PDIP sepakat di Jateng di mana PPP dapat posisi cawagub. Di Jabar sepakat artinya PDIP tidak ikut dalam koalisi mengusung RK, untuk itu PPP dapat posisi cawagub. Itu bagian kesepakatan," kata Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/1).
Di Sumut, PDIP yang memiliki 16 kursi DPRD, membutuhkan dukungan PPP yang memiliki 4 kursi untuk menggenapi syarat 20 kursi mengajukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Jika PPP menolak mendukung, dipastikan PDIP tidak bisa mengajukan pasangan calon karena partai yang lain telah memiliki calon masing-masing.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini potret harmonis keluarga eks pejabat tinggi DKI. Tiga putrinya bikin salah fokus.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaPerebutan kursi antara calon anggota DPR petahana dan wajah baru tersaji di beberapa daerah.
Baca SelengkapnyaPDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024
Baca SelengkapnyaAdapun deretan nama caleg yang berhasil lolos parlemen untuk dapil Jawa Timur ini didapat berdasarkan penghitungan lewat metode Sainte Lague.
Baca SelengkapnyaPDIP membuka peluang mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat untuk dicalonkan pada Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaPDIP akhirnya menyatakan dukungan kepada pasangan calon Bupati Bandung petahana Dadang Supriatna dan Ali Syakieb.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak dapat kursi DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Barat. Pasangan Capres-Cawapres yang mereka usung ketika itu pun hanya mendulang belasan persen sua
Baca SelengkapnyaPDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaPDIP menyatakan mendukung Ketua DPD PDIP Banten Ade Sumardi untuk menjadi cawagub mendampingi politikus Partai Golkar, Airin Rachmi Diany pada Pilgub Banten.
Baca SelengkapnyaDjarot belum mau bicara banyak siapa kandidat yang akan diusung PDIP di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPilkada Jawa Barat (Jabar) diikuti 4 kandidat. Di mana dua kandidat diusung oleh gabungan beberapa parpol, sedangkan dua lainnya diusung tanpa berkoalisi
Baca Selengkapnya