Debat Capres Kedua, Jokowi dan Prabowo Disarankan Tak Sungkan Saling Serang
Merdeka.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis survei pasca debat capres perdana. Hasilnya berdasarkan responden, pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul di angka 50 persen, dibandingkan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dengan angka 35,4 persen.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai penguasaan materi Jokowi lebih bagus ketimbang Prabowo. Jawaban eks Danjen Kopassus itu disebut keluar konteks.
"Prabowo ingin tampil manis tapi tidak tahu apa-apa. Banyak out off context jawabannya. Pak Prabowo kemarin hanya ingin terlihat manis, tidak kelihatan sangar," kata Adi saat dihubungi, Sabtu (2/2).
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Bagaimana cara Jokowi mempersiapkan Prabowo? 'Jadi, Mas Bowo berangkat ke sini ketemu ini jadi beliau yang saya siap pak siap bener saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau saya ke Jepang saya sekarang di perintahkan untuk ke Timur Tengah karena sangat penting,' imbuh dia.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
Adi menilai Prabowo terlalu menahan ekspresi. Berbeda dengan gaya yang biasanya berapi-api. Terkesan terlalu menutupi karakternya yang biasanya tidak tenang.
"Prabowo enggak stylis kalau dia ngomongnya tidak berapi-api. Kelihatan sekali dia terlalu menahan diri banget, ketika dia ditanya tentang caleg eks koruptor di Gerindra, ketika moderator bilang tidak boleh nanggapin. Kelihatan banget dia joget-joget. Itu ekspresi kemarahan yang terpendam sebetulnya. Mestinya dia langsung potong saja moderator. Ini debat kok ini panggung mereka. Moderator hanya mengatur lalu lintas saja," jelasnya.
Di sisi lain, Adi menilai elektabilitas tak begitu terbaca hanya dari debat perdana. Itu juga diamini oleh survei LSI yang mencatat kenaikan elektabilitas kedua pasangan calon pascadebat di bawah 1 persen. Masyarakat dinilai tak puas dengan performa debat sehingga tak begitu menggoyang pemilih galau (undecided voter)
"Kalau ukurannya debat saya kira terlampau buru-buru ya, apalagi debat pertama ini dilihat agak sedikit hambar, normatif dan kurang greget," ujar Adi.
Dia menyarankan kedua pasangan calon harus tampil maksimal dalam debat capres kedua. Serta tak perlu takut saling serang karena hanya memikirkan dampak elektabilitas.
"Di debat kedua Jokowi dan Pak Prabowo harus tampil orisinil saja. Jokowi apa adanya sampaikan visi misinya, kalau mau nyerang ya nyerang saja enggak perlu sungkan. Enggak perlu takut karena elektabilitas, begitupun Prabowo," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menilai banyak pihak kecewa melihat debat capres kedua
Baca SelengkapnyaJokowi nilai debat capres ketiga justru serang pribadi tak bahas substansi
Baca SelengkapnyaDebat perdana calon presiden berjalan panas, Selasa (12/12) kemarin. Antar calon saling mengkritik satu sama lain
Baca SelengkapnyaDiserang Anies dan Ganjar Sepanjang Debat Ketiga, Prabowo Tidak Keluarkan Jurus Silat dan Joget Gemoy
Baca SelengkapnyaKaesang bersyukur acara debat ketiga Pilpres dalam berjalan dengan lancar.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menilai debat dirinya dengan Jokowi pada dua pilpres sebelumnya berlangsung santun dan tidak menyerang personal.
Baca Selengkapnya"Antara saya dan Pak Jokowi tidak pernah saling menyakiti, Pak Jokowi adalah patriot," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo merasa disudutkan karena tidak memiliki banyak waktu untuk membuka data sebenarnya
Baca SelengkapnyaDebat kedua capres akan berlangsung pada Minggu, 7 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai Ganjar mampu memberikan penjelasan secara konkret dan realistis dalam debat kedua capres.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, capres Prabowo Subianto berbeda dengan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaSebagai mantan Menteri Pertahanan, Mahfud mengetahui apa apa saja yang menjadi rahasia dan tidak.
Baca Selengkapnya