Debat capres ketiga, Prabowo atau Jokowi yang unggul?
Merdeka.com - Jalannya debat calon presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) untuk ketiga kalinya berjalan lancar. Suasana debat yang mengambil tema politik luar negeri dan ketahanan nasional semakin cair dan penuh 'jual beli' gagasan dan ide antara Prabowo Subianto dengan Joko Widodo .
Pengamat komunikasi politik dari Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi yang intens mengamati tiga debat oleh KPU dan satu debat lagi di Kadin ini berpendapat bahwa preferensi politik kelompok swing voters akan sedikit goyah dengan melihat tampilan Prabowo atau Jokowi.
Yang terpana dengan gaya retorika atau intonasi, tentu akan berpaling kepada Prabowo. Sebaliknya yang terpikat dengan uraian-uraian sederhana dan logis tentu akan memilih Jokowi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang ingin Prabowo menangkan di Jawa Timur? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Kenapa Prabowo akan minta pendapat Jokowi? 'Pak Prabowo kan mengatakan Pak Jokowi itu mentor beliau, di acara-acara internal Pak Prabowo berulang kali menyampaikan kepada kami bahwa beliau belajar banyak dari Pak Jokowi. Beliau kan sebagai tentara kan belajar kepemimpinan dari muda, tapi melihat sosok yang begitu luar biasa ya itu adalah Pak Jokowi,' tambahnya.
"Terus terang saya agak sedikit gamang melihat jawaban-jawaban Prabowo yang selalu membenarkan komentar Jokowi. Kurang lebih ada tiga terutama soal perlindungan TKI, penggunaan produk persenjataan dalam negeri serta hubungan Indonesia dengan Australia dari Jokowi yang selalu disetujui oleh Prabowo. Artinya, pendapat Jokowi dijadikan follower oleh Prabowo. Esensi debat adalah mempertahankan pendapat dan menggugat kebenaran pendapat pihak lain. Jadi saya tetap konsisten menilai jalannya debat tetap dimenangkan oleh Jokowi," ujar Ari Junaedi kepada merdeka.com, Senin (23/6).
Untuk menilai debat ketiga ini, Ari menggunakan indikator debat antar capres di Amerika Serikat tahun 2012, para juri independen kerap memakai linguistic style index yakni penilaian 12 kriteria untuk menentukan keunggulan masing-masing capres. Indikator-indikator tersebut; talkactiveness, individualism, directness, colletivism, insight, perceptual, quantitative, achievment, causation, thinking, sophistication, dan certanty.
"Kali ini Jokowi leading di 8 aspek sedangkan sisanya milik Prabowo. Prabowo tidak pernah lepas membela kepentingan SBY seperti kebijakan luar negerinya yang bersifat soft power namun di sisi lain berulang kali Prabowo menyebut kebocoran, kebocoran dan kebocoran. Prabowo juga kurang tepat soal argumentasi pembelian tank Leopard padahal jelas-jelas jenis main battle tank ini tidak cocok dengan kondisi jalan dan alam tanah air," paparnya.
Arie menambahkan, seharusnya Prabowo unggul di bidang pertahanan yang dikuasai, namun dalam debat semalam, kali ini apa boleh masih milik Jokowi. "Pendapat saya ini bisa dipertanggungjawabkan secara akademis. Sehingga A akan saya katakan A dan E akan saya sebut E," timpal Ari Junaedi yang juga kerap menjadi dosen tamu di sejumlah perguruan tinggi, institusi dan lembaga baik di dalam maupun di luar negeri ini.
Menurut peraih penghargaan "World Customs Organization Sertificate of Merit 2014 " ini, Jokowi cukup cerdik menyinggung perlindungan TKI dan pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat di awal debat.
"Padahal di partai koalisi pendukung Prabowo-Hatta banyak yang berasal dari partai Islam seperti PKS , PPP atau PAN, kenapa masalah Palestina luput dari saran dan masukan tim sukses untuk Prabowo ya? Poin ini menurut penilaian saya seperti penyengat kemenangan Jokowi di debat kali ini," ungkap penulis disertasi Pelarian Politik tragedi 1965 di Mancanegara ini.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Debat capres ketiga tersebut mengusung tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.
Baca SelengkapnyaDiserang Anies dan Ganjar Sepanjang Debat Ketiga, Prabowo Tidak Keluarkan Jurus Silat dan Joget Gemoy
Baca SelengkapnyaDebat Capresdiwarnai aksi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kompak "menyerang" Prabowo.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan hasil debat ketiga calon presiden digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.
Baca SelengkapnyaTKN mengomentari serangan Anies kepada Prabowo di debat ketiga.
Baca SelengkapnyaPrabowo merasa disudutkan karena tidak memiliki banyak waktu untuk membuka data sebenarnya
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPengamat menilai Prabowo merupakan kandidat capres yang berpotensi besar meraih limpahan elektabilitas pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBasis lemah Anies Baswedan 22,8 persen, Ganjar Pranowo 21,5 persen dan Prabowo Subianto 24,2 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi nilai debat capres ketiga justru serang pribadi tak bahas substansi
Baca SelengkapnyaHasil survei tersebut diambil sebelum debat capres ketiga berlangsung.
Baca Selengkapnya