Debat Pilpres Perdana Belum Meyakinkan Milenial Menentukan Pilihan
Merdeka.com - Debat Pilpres 2019 berlangsung semalam. Masing-masing kedua pasangan capres dan cawapres memaparkan visi misi mengenai isu hukum, HAM, korupsi dan terorisme.
Namun generasi milenial yang melek politik menganggap debat Pilpres perdana belum terlalu meyakinkan. Hal itu terlihat ketika mereka menyaksikan menonton bareng debat Pilpres digelar Asumsi.co dan Generasi Melek Politik di Kaffeine, The Foundry, SCBD, Kamis (17/1).
Menurut Co Founder sekaligus Ceo Asumsi.co Iman Sjafei, tak banyak gagasan baru dari capres dan cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandiaga.
-
Apa tema debat cawapres? Adapun tema debat kedua yang akan disampaikan cawapres meliputi ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.
-
Siapa saja capres dan cawapres 2024? Ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung dalam pemilu 2024 ini, yaitu:Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 1 dan diusung oleh empat partai koalisi, yakni Partai Nasdem, PKS, PKB, dan Partai Ummat. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 2 dan diusung oleh delapan partai politik pengusung. Mereka adalah Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, Garuda, dan Gelora.Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi capres cawapres 2024 dengan nomor urut 3 dan diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura.
-
Tema debat capres pertama? 1. Tema debat pertama (Capres)Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa saja Capres 2024? Sebagaimana diketahui, terdapat 3 pasangan capres dan cawapres yang akan berlaga. Ketiga pasangan itu ialah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang daftar capres cawapres? 'Pada hari Sabtu sore, kami telah mendapatkan surat, menerima surat pemberitahuan rencana pendaftaran partai koalisi, atau gabungan partai politik dari Partai NasDem, Partai PKB, dan Partai PKS,' kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik dalam konferensi pers di KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (16/10).
"Dua-duanya kurang gereget. Sama-sama garing. Belum ada yang benar-benar stand out sampai bikin kita benar-benar yakin untuk memilih," kata Iman Sjafei dalam keterangannya.
Namun, Iman memberi catatan khusus bagi Jokowi yang melempar isu Ratna Sarumpaet kepada kubu Prabowo-Sandiaga. Begitu juga saat menuding Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo tidak memiliki perspektif perempuan karena tak ada satupun pengurus dari kaum hawa.
"Begitu juga soal jabatan jaksa agung dari bekas orang partai. Jokowi cukup konkret," kata dia.
Sebaliknya, kata Iman, Prabowo cukup riskan saat mengatakan bahwa korupsi boleh saja apabila jumlahnya tidak terlalu besar. Begitu juga tentang luas negara Malaysia yang lebih kecil dari Jawa Tengah.
"Prabowo banyak miss dalam data. Tapi kubu Jokowi tidak meng-highlight untuk bisa memukul balik. Jadinya tidak sepanas yang kita harapkan," ujar dia.
Hal senada diungkapkan pengamat kebijakan publik Andhyta F. Utami. Dia mengatakan debat Pilpres perdana ini masih belum.
"Dalam hal gagasan, belum tonjok-tonjokan. Seharusnya kubu Prabowo-Sandiaga sebagai chalenger bisa memberi banyak kritikan untuk kinerja petahana, dalam hal ini Jokowi-Amin," kata lulusan Harvard JFK School of Government itu.
Sementara itu, koodinator digital team (Pride) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Anthony Leong menyindir Jokowi yang menggunakan pengukuran kuantitatif untuk mengukur perspektif perempuan dalam kebijakan. "Bukan output yang dilihat. Hanya menghitung jumlah menteri perempuan. Bukan keberhasilan pemimpin perempuan," kata dia.
Sedangkan, koordinator Kita Satu TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Pradana Indra Putra menilai Jokowi memiliki pola pikir konkret. Satu keberpihakan dan komitmen itu harus jelas ukurannya.
"Pilih pemimpin yang tak hanya pandai bicara tapi juga bekerja. Pemimpin harus punya visi ke depan riil dan konkret," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Kami butuh pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat banyak,” kata Melki.
Baca Selengkapnyadeklarasi pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) terkesan diputuskan terlalu cepat dan mendadak.
Baca SelengkapnyaJatim menjadi medan pertempuran para capres di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPendukung Anies-Cak Imin yang menonton debat mencapai 48,9 persen, sementara Ganjar-Mahfud 48,4 persen. Pendukung Prabowo-Gibran yang menonton debat 39,1.
Baca SelengkapnyaAnies merasa terkejut mengapa sekaliber presiden mengomentari debat yang diikut oleh para capres.
Baca SelengkapnyaSurvei Litbang Kompas menjelaskan, kalangan yang termasuk ke dalam kelompok undecided voters atau pemilih ragu-ragu
Baca SelengkapnyaIde yang dikemukakan oleh para pasangan capres-cawapres dalam debat KPU belum membumi bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaTimnas Pemenangan AMIN mengungkap kubu pasangan calon presiden Prabowo-Gibran hanya menginginkan format debat berupa paparan
Baca SelengkapnyaKritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaDebat capres ketiga tersebut mengusung tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.
Baca SelengkapnyaMayoritas banyak masyarakat yang mengaku tidak mengetahui jadwal debat
Baca SelengkapnyaElektabilitas Anies-Cak Imin hanya 16,5 persen. Ganjar-RK 35,4 persen dan Prabowo-ET 31,7 persen.
Baca Selengkapnya