Debat Sengit Kubu Jokowi dan Prabowo Sampai Najwa Shihab Bilang Stop-Stop
Merdeka.com - Pada Rabu (27/3) malam, acara Mata Najwa yang disiarkan di televisi mengangkat tema "Adu Kuat Kampanye". Acara itu menghadirkan dua kubu pendukung capres Jokowi dan Prabowo Subianto.
Kubu Jokowi yang hadir adalah politisi PDIP Adian Napitupulu, Wakil Direktur Komunikasi Politik TKN Golkar Meutya Viada Hafid dan Direktur Relawan TKN Maman Imannulhaq. Sedangkan dari kubu Prabowo yang hadir adalah Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso dan Wakil Ketua BPN Mardani Ali Sera.
Dalam acara Mata Najwa, terjadi perdebatan sengit kedua kubu. Sampai Najwa Shihab sebagai moderator acara kewalahan menyetop saat dua kubu berdebat dan berargumen. Berikut petikan dan poin-poin perdebatan dua kubu Jokowi dan Prabowo Subianto:
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Kapan Prabowo dan Jokowi berbincang? Momen pembicaraan itu diceritakan kembali oleh Prabowo Subianto saat hadir di acara bertajuk Prabowo menyapa kampung halaman di Lapangan Schwarz Langowan, Minahasa Sulawesi Utara, pada Senin (5/2/2024).
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
-
Bagaimana Prabowo membantu Jokowi? Jokowi mengajak Prabowo masuk dalam jajaran menterinya, dengan menjabat Menteri Pertahanan.
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
Adian dan Dahnil Saling Adu Argumen
Dalam sesi pertama, Adian dan Dahnil diminta untuk menanggapi topik orasi Jokowi dan Prabowo. keduanya memiliki pandangan berbeda tentang hoaks.
Dahnil mengatakan rakyat Indonesia 4,5 tahun merasa dibohongi, salah satunya tentang penegakan hukum kasus penyidik KPK Novel Baswedan yang tak kunjung terungkap. "4,5 tahun Esemka yang dijanjikan Pak Jokowi tak jelas. 4,5 tahun dijanjikan pertumbuhan ekonomi 7% entah ke mana. 4,5 tahun dijanjikan jaksa agung diangkat tidak dari parpol," kata Dahnil.
Sedangkan Adian punya pandangan berbeda tentang hoaks dan kebohongan. "Capaian yang tidak sempurna dalam proses pemerintahan itu terjadi kapan saja. Tapi yang dimaksud kebohongan misalnya ibu-ibu yang kemudian mendekam dipenjara hanya karena menyebarkan fitnah door to door, itu yang harus kita lawan. Berpekara di muka hukum karena menyebabkan fitnah tentang apa yang terjadi jika Jokowi menang," kata Adian.
"Membuat program-program dan capaian program, dan dengan sengaja menyebarkan kebohongan untuk mencapai kemenangan, itu dua hal yang berbeda," tambah Adian.
Soal Kepedulian untuk Indonesia Timur
Dalam sesi kedua, kedua kubu makin panas hingga menyulitkan Najwa untuk menengahi debat saat itu. Debat sengit ini bermula ketika Adian merinci beragam prestasi Jokowi di Papua, seperti harga BBM murah di Papua, ambil alih freeport untuk Papua, hingga jumlah pembangunan jalan di Papua.Mardani kemudian menanggapi tanggapan Adian saat itu. "Faktanya indeks prestasi manusia IPMnya Papua selalu di bawah di zaman Pak Jokowi. Jadi kita itu harus berpikir integratif, Adian. Bukan cuma bikin jalan. Kita ingin membikin kesejahteraan. Contoh otonomi khusus sudah diberikan tapi 20 tahun tidak berubah. Pak Prabowo punya konsep yang jelas bagaimana pengembangan papua," kata Mardani.Adian langsung menanyakan konsep tersebut pada Mardani. "Apa konsep Pak Prabowo untuk Papua. Apa konsepnya, bagaimana konsepnya. Bagaimana kemudian Pak Prabowo membangun industri tanpa membangun jalan. Memangnya barang-barang pabrik itu datang dengan sendirinya?" tanya Adian.
Masalah Kartu yang Diusulkan Jokowi dan Prabowo
Seperti diketahui, Jokowi mengusulkan beberapa kartu, seperti kartu sembako dan kartu pra kerja. Sedangkan Prabowo mengusulkan efektifitas e-KTP. Dua kubu memperdebatkan "kesaktian" kartu-kartu itu. Meutya mengakui kalau kartu itu belum bisa dan harus ada tahapannya. Beberapa tahapannya kemudian dijelaskan oleh Adian. "Didata dulu, administrasinya diperbaiki, dibereskan. Ada yang berhak mendapat beras, ada yang tidak berhak. Itu dibagi dulu. Ini penataan administrasi," kata Adian. Menanggapi Meutya, Koordinator Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil A. Simanjuntak melihat ketidaksempurnaan kartu-kartu Jokowi, karena akan mengeluarkan uang banyak. “Jadi ini aneh, saat ada capres yang mengaku paham dan mendorong digitalisasi, tapi bingung soal digitalisasi e-KTP. Jadi seharusnya digitalisasi kartu yang bisa terkoneksi ke lembaga, sehingga tidak perlu keluar uang banyak dengan kartu-kartu itu,†kata Dahnil.
Najwa: Stop-Stop!
Dalam satu sesi terjadi perdebatan sengit antara Adian dan Mardani. Awalnya Adian menjelaskan penurunan angka kemiskinan di era Jokowi. "Turun angka kemiskinan satu digit. Masa itu tidak dianggap keberhasilan?" katanya.Mardani kemudian menyangkal penjelasan Adian. "Untuk pertumbuhan ekonomi tinggi, kita butuh 4 faktor, investasi, ekspor, spending pemerintah, dan belanja domestik," kata Mardani.Jawaban Mardani tak memuaskan Adian. Ia tetap meminta angka total pertumbuhan lapangan kerja Indonesia pada Mardani. Najwa Shihab tampak mencoba menghentikan perdebatan keduanya. "Bang Adian, kita dengarkan dulu jawabannya," pinta Najwa.Adian tak menghiraukan Najwa. Ia tetap menagih jawaban Mardani. "Berapa lapangan kerja yang dibuka dalam 4 tahun pemerintahan Jokowi?" kata Adian. "Hitung saja. Kalau 5%, ambil yang banyak 2 juta, 200.000 per 1%. Kalau 5% ya 1 juta," kata Mardani."Data siapa?" tanya Adian untuk memastikan total yang dikatakan Mardani. "Data BPS, lihat-lihat," kata Mardani.Adian membantah jumlah pertumbuhan pekerjaan yang dikatakan Mardani. "Data BPS 9,38 juta lapangan pekerjaan," kata Adian.Makin memanas, Najwa kemudian mencoba mencairkan suasana dengan tepuk tangan dari penonton. "Baik, Bang Adian. Baik, kita kasih tepuk tangan untuk keduanya. Kita kasih tepuk tangan," kata Najwa."Jangan 'auoh-auoh' gitu dong," kata Adian."Nggak, silakan dijawab," ujar Mardani.Najwa kemudian memberikan kesempatan untuk Dahnil untuk berbicara. Namun suasana belum kondusif. "Pak Mardani, saya beri kesempatan Mas Dahnil," Najwa masih mencoba membuat keduanya diam."Oke, oke. Oke," Najwa menaikkan nada suaranya."Oke, oke. Stop dulu semua. Stop," Najwa sampai memberikan isyarat tangan pada keduanya.Debat sengit kemudian berlanjut antara Adian dengan Dahnil. Tidak jelas apa yang diucapkan oleh Adian dan Dahnil karena keduanya saling bicara. Sampai akhirnya Najwa menghentikan perdebatan."Stop dulu stop, stop. Bang Adian stop, Mas Dahnil stop," kata Najwa.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar video Najwa Shihab mendukung Capres Prabowo Subianto, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaDebat perdana Capres dan Cawapres berlangsung tegang antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaTema debat perdana kemarin secara umum berkaitan dengan hukum. Debat khusus capres.
Baca SelengkapnyaPrabowo merasa disudutkan karena tidak memiliki banyak waktu untuk membuka data sebenarnya
Baca SelengkapnyaDebat perdana calon presiden berjalan panas, Selasa (12/12) kemarin. Antar calon saling mengkritik satu sama lain
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, kontestasi atau persaingan yang terjadi antara dirinya dan Jokowi ketika itu masih berlandaskan rasa cinta Tanah Air dan persahabatan.
Baca SelengkapnyaDiserang Anies dan Ganjar Sepanjang Debat Ketiga, Prabowo Tidak Keluarkan Jurus Silat dan Joget Gemoy
Baca SelengkapnyaDebat merupakan sarana capres-cawapres mempertahankan visi-misi dan program dari pertanyaan dan kritik yang muncul dari lawan debat.
Baca SelengkapnyaPenggunaan singkatan untuk bertanya kepada lawan digunakan Jokowi saat debat capres 2014 menghadapi Prabowo.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai banyak pihak kecewa melihat debat capres kedua
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN menyarankan Presiden Jokowi datang langsung debat capres-cawapres Pemilu 2024 agar bisa menilai
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan tidak semua data keamanan negara bisa dibuka sembarangan.
Baca Selengkapnya