Debat sengit Ngabalin versus Fadli Zon bikin Neno Warisman keluar studio TV
Merdeka.com - Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin kembali dipertemukan dengan Wakil Ketua DPR RI Fadhli Zon di sebuah acara televisi. Dalam acara tersebut keduanya berapi-api membahas mengenai gerakan #2019GantiPresiden.
Beberapa waktu lalu, deklarasi #2019GantiPresiden memang sempat memicu polemik. Salah satunya yang diinisiasi Neno Warisman. Deklarasi batal digelar lantaran tak disetujui oleh kepolisian.
Hal itu memicu perdebatan panas antara Ngabalin dan Fadli Zon. Saling tunjuk dan emosi terjadi dalam debat itu, sehingga Neno Warisman yang juga menjadi pengisi acara tersebut sampai keluar studio. Neno tak kuasa mendengar perdebatan sengit antara Ngabalin dan Fadli Zon.
-
Siapa yang dinilai kurang sopan saat berdebat? Salah satu yang masih menjadi topik perbincangan adalah sikap calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, yang dinilai kurang sopan dalam debat.
-
Siapa yang protes panelis debat? Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memprotes soal dua panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan.
-
Siapa yang meneteskan air mata di persidangan? Di dalam ruang sidang, Ristya Aryuni, yang duduk bersama beberapa anggota keluarganya, tampak menangis saat saksi memberikan keterangannya di hadapan majelis hakim. Ristya beberapa kali terlihat mengelap air matanya dengan tisu.
-
Kenapa Cak Imin protes panelis debat? Cak Imin berujar, dia khawatir panelis tak bisa menunjukkan kredibilitasnya karena Universitas Pertahanan berada di bawah naungan Prabowo.'Ya terus terang saya protes, karena itu mengganggu objektivitas, karena apa pun Unhan di bawah Pak Prabowo, Menhan, karena itu saya protes syukur-syukur bisa diganti,' kata Cak Imin saat ditemui di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (4/1).
-
Kenapa Wulan dan Zainul jadi bahan pembicaraan? Wulan LIDA dan Zainul Basyar tengah menjadi perbincangan hangat karena kedekatan dan penampilan duet mereka yang membuat netizen terharu.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
"Kekerasan tidak menyelesaikan masalah, bangsa ini sudah terlalu banyak melakukan kekerasan. Saya lebih senang bicara yang teratur, jernih," katanya. Berikut petikan debat sengit Ngabalin vs Fadhli Zon:
Gerakan #2019GantiPresiden dinilai peradaban moral rendah
Gerakan #2019GantiPresiden membuat kuping Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin panas. Dia mengatakan gerakan tersebut mempunyai nilai peradaban moral terendah dalam sebuah proses demokrasi.
"Kenapa rendah? Karena kalau mengemas dengan tabligh akbar, pengajian, silaturahmi tapi intinya menyebarkan kebencian kepada masyarakat, itu moral apa? Sementara kita punya pengetahuan yang bagus. Kita tokoh yang dikenal tapi kita menggunakan diksi yang mencedari orang lain," kata Ngabalin dalam acara Dua Sisi di TvOne, Rabu (29/8) malam.
Oleh karena itu, Ngabalin menyebut gerakan itu sebagai tindakan makar. Namun menurut Ngabalin orang-orang yang menggerakkan #2019GantiPresiden tak terima dengan pernyataannya.
"Rakyat Indonesia tahu #2019GantiPresiden produk siapa, pikiran siapa, itu gerakan siapa, itu kan dibikin Mardani Ali Sera, Fadlhi Zon. Biarlah Anda membikin diksi dan narasi apa, masyarakat bisa nilai. Orang boleh berkuasa, tapi enggak boleh kebelet jangan terasa memaksaan keadaan. Ketika Anda menggunakan narasi dan diksi kemudian menggunakan #2019GantiPresiden kemudian saya menyebut makar, kok kaya seperti kebakaran jenggot, lucu kaya tidak siap menghadapi sebuah perdebatan," ucapnya kepada Fadli Zon.
Persekusi tindakan biadab
Mendengar pernyataan Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut gerakan #2019GantiPresiden beradab rendah, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon tak terima. Menurutnya penilaian Ngabalin itu terbalik, malah tindakan persekusi dialami Neno Warisman itulah yang beradab rendah. Bahkan bukan cuma rendah, tindakan itu biadab.
"Yang melakukan perseksui itulah yang berperadaban rendah bahkan bukan hanya berperadaban rendah itu biadab, itu melanggar konstitusi jelas hak berpendapat itu tertulis, bahkan Undang-Undang menjamin demikian," kata Fadli menimpali Ngabalin dalam acara Dua Sisi di TvOne, Rabu (29/8) malam.
Gerakan #2019GantiPresiden buat kekacauan
Rencana deklarasi #2019GantiPresiden yang diinisiasi Neno Warisman di Pekanbaru tidak mendapatkan izin dari pihak kepolisian setempat. Rencana itu menimbulkan pro kontra sehingga demonstrasi terjadi. Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin dengan lantang mengatakan gerakan #2019GantiPresiden di Pekanbaru hanya membuat kekacauan. Karena menghambat kegiatan masyarakat setempat.
"Anda datang membuat kekacauan membuat orang terhambat dengan aktivitas keseharian, Anda membawa dengan massa yang begitu besar, orang jadi terganggu. (Dilarang deklarasi oleh polisi) Perintah UU kepada Polri, Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 mereka tidak memenuhi unsur-unsur dalam pasal 15," kata Ngabalin dalam acara Dua Sisi di TvOne, Rabu (29/8) malam.
Tuduhan makar ngawur
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menanggapi pernyataan Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut gerakan #2019GantiPresiden sebagai tindakan makar. Fadli menilai tuduhan makar yang dialamatkan kepada orang-orang yang melakukan gerakan #2019GantiPresiden adalah ngawur. Sebab gerakan tersebut sebagai bentuk hak berpendapat.
"Kalau ada tuduhan makar itu lebih ngawur lagi, tidak ngerti hukum sodara Ali ini. Makar itu kata pengganti dari anslah, anslah itu satu perbuatan yang harus dengan kekerasan. Ketika orang berbicara apalagi #2019GantiPresiden ketika tidak berbicara nama, dan 2019 memang waktunya melakukan pergantian presiden itu adalah hak konstitusional, bahkan KPU, Bawaslu mengatakan itu juga bukan kampanye," katanya dalam acara Dua Sisi di TvOne, Rabu (29/8) malam.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Debat perdana Capres dan Cawapres berlangsung tegang antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAnalis politik Hendri Satrio mengatakan Gibran kebablasan pada debat cawapres karena terlalu banyak gimik melampui etika.
Baca SelengkapnyaMenurut Nusron, gimik celingak-celinguk yang dilakukan Gibran saat debat adalah guyonan biasa.
Baca SelengkapnyaMahfud dalam sesi tanya jawab dengan Gibran tampak gregetan usai diledek
Baca SelengkapnyaGibran bicara soal cara berdebatnya yang terkesan menyerang Mahfud MD dan Cak Imin
Baca SelengkapnyaMenurut Nusron, gimmick yang dipakai bagian dari strategi biar debat tidak kaku.
Baca SelengkapnyaMereka merasa ada perlakuan istimewa yang diberikan panitia kepada lawannya.
Baca SelengkapnyaDia menyebut debat menjadi wadah untuk masyarakat mengetahui bagaimana isi kepala dari calon pemimpinnya nanti.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran menilai tidak perlu ada evaluasi lagi untuk menghadapi debat berikutnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, Gibran tidak menjelaskan gagasan namun hanya gimmick semata.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku tak paham dan belum pernah mendengar kalimat tersebut. Gibran sempat meminta maaf karena memberi pertanyaan agak sulit.
Baca SelengkapnyaNusron menyebut, Gibran berdebat tanpa menyerang pribadi calon lain.
Baca Selengkapnya