Deddy Mizwar sebut masyarakat lebih pilih tonton Piala Dunia dibanding debat Pilgub
Merdeka.com - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Deddy Mizwar (Demiz), merasa debat pamungkas Pilgub Jawa Barat tidak perlu digelar. Dia merasa bakal menjadi hal sia-sia. Alasannya acara diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum ( KPU) itu akan kalah saing dengan siaran pesta sepakbola Piala Dunia.
"Saya tanya sama masyarakat, sama sopir bus, 'mau nonton debat atau Brazil lawan Kosta Rika atau debat? Mereka teriak Braziiil," kata Demiz sambil tertawa dalam acara halal bihalal di Bandung, Kamis (21/6)..
Menurut dia, debat kandidat antar pasangan calon tidak menarik lagi bagi masyarakat. Dia memprediksi tidak akan memengaruhi pemilih. Acara tersebut justru bakal menghamburkan uang saja.
-
Kenapa PKB heran debat capres tanpa doa? 'Maksud saya begini, kita ini umat beragama, biasa di momen-momen lain melakukan doa kenapa ini mengheningkan cipta di Taman Pahlawan,' katanya usai debat di JCC, Jakarta, Jumat (22/12).
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
-
Apa tema debat cawapres? Adapun tema debat kedua yang akan disampaikan cawapres meliputi ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa yang heran debat tanpa doa? Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid heran dalam debat kedua Pilpres 2024 masih tidak ada doa dibacakan sebelum acara dimulai.
-
Dimana debat kedua Pilkada DKI berlangsung? Janji itu disampaikan dalam debat kedua Pilkada DKI yang mengangkat tema Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial di Beach Club Internasional, Ancol, Minggu (27/10).
"Saya orang televisi. Kalau dilihat dari share tayangan, pada debat pertama sharenya 0,9 persen, debat kedua 2,9 persen. Sedikit sekali. Jadi, debat ketiga tidak berpengaruh," jelasnya.
Pernyataan menolak digelarnya debat kandidat di Pilgub Jabar sebelumnya juga pernah disampaikan. Alasan kala itu terkait keamanan. Ini lantaran Demiz tidak ingin di tengah acara para pendukung berseteru hingga beradu fisik. Hal itu justru jauh dari tujuan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sebagai cara untuk memajukan sebuah daerah.
"Memang (kejadian ricuh) antar-Paslon sudah selesai, tidak masalah. Tapi antar-pendukung belum selesai. Saya tidak ingin ada keributan sampai berdarah-darah sampai ada yang hilang nyawa," ucapnya.
Penyelenggaraan debat kandidat pun tidak mampu mereduksi hoaks selama ini berseliweran di dunia maya. Sehingga bisa menimbulkan praduga bahkan memanaskan suasana.
Oleh karena itu, Demiz menegaskan bahwa penyelenggaraan debat kandidat tidak ada pengaruhnya bagi pemilih. "Yang nonton sedikit. Enggak ada gunanya juga. Enggak ada pengaruh buat pemilih. Hanya buang buang duit," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat untuk Pemilukada 2018 dan Pilpres 2019, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menganggap kampanye dan sosialisasi langsung terjun ke tengah masyarakat merupakan cara ampuh untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas. "Memang dari tayang televisi itu ada segmennya. Tapi, lebih dari 60 persen, masyarakat akan lebih mengapresiasi politisi yang datang langsung ke masyarakat," terang AHY.
AHY mengaku tidak masalah dengan adanya acara debat kandidat. Asalkan, semuanya harus dilakukan dengan itikad baik. Sehingga jangan sampai ada pihak menyalahgunakan dan berdampak negatif kepada masyarakat luas. "Semua harus paham bahwa ini semua dilakukan untuk masyarakat jabar agar menemukan pemimpin yang baik," ungkap AHY. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendukung Anies-Cak Imin yang menonton debat mencapai 48,9 persen, sementara Ganjar-Mahfud 48,4 persen. Pendukung Prabowo-Gibran yang menonton debat 39,1.
Baca SelengkapnyaAlasan paling banyak adalah karena masyarakat mengaku tidak punya waktu menonton.
Baca SelengkapnyaHanggoro menilai, masyrakat tak dapat menilai secara objektif debat yang berlangsung.
Baca SelengkapnyaMenurut Khoirunnisa, keberadaan pendukung dengan jumlah yang banyak justru membuat suasana di lokasi debat menjadi riuh.
Baca SelengkapnyaDebat merupakan sarana capres-cawapres mempertahankan visi-misi dan program dari pertanyaan dan kritik yang muncul dari lawan debat.
Baca SelengkapnyaMayoritas banyak masyarakat yang mengaku tidak mengetahui jadwal debat
Baca SelengkapnyaTimnas Pemenangan AMIN mengungkap kubu pasangan calon presiden Prabowo-Gibran hanya menginginkan format debat berupa paparan
Baca SelengkapnyaBudiman memastikan Gibran siap untuk debat cawapres yang akan digelar oleh KPU.
Baca SelengkapnyaDebat diyakini tidak bakal banyak mengubah peta elektabilitas para calon presiden.
Baca SelengkapnyaJK juga menyinggung situasi yang terjadi saat debat kemarin tak berbeda jauh pada debat Pilpres 2019
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari mengungkapkan, pihaknya batal menggelar nonton bareng (nobar) debat capres-cawapres untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaPakar Hukum Tata Refly Harun mengatakan alasan Pilkada, Pileg, hingga Pilpres mahal karena pertemuan calon dengan pemilih membutuhkan biaya.
Baca Selengkapnya