Dede Yusuf sebut Pilgub DKI terlalu banyak intrik
Merdeka.com - Meski belum dapat dipastikan siapa lawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, pada Pemilihan Gubernur DKI pada 2017, tapi intrik sudah kerap terjadi. Terakhir Ahok 'berseteru' secara terbuka lewat media.
Politisi Partai Demokrat Dede Yusuf menyebut, sebelum dibenturkan dengan Risma, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun pernah mengalami demikian. Saat itu karya ruang terbuka dibanding-bandingkan hingga dua pendukungnya kerap adu argumen di media sosial.
"DKI ini terlalu banyak intrik. Sekarang menyinggung ke Wali Kota Surabaya lah, seperti dibentur-benturin. Dulu dengan Ridwan Kamil. Kemarin nama saya sempat dimasukin (jadi kandidat pesaing Ahok), tapi saya enggak mau," kata Dede di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (12/8).
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Siapa yang ikut pemilu susulan di Demak? Meskipun saat ini masih mengungsi ke rumah saudara di Kudus, namun saya bersama istri tetap antusias menggunakan hak pilih karena itu sudah kewajiban sebagai warga negara,' kata Sunoto, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Demak, yang saat hari pemilu susulan digelar, rumahnya masih terendam banjir.
-
Apa yang terjadi pada pemilu di Demak? Banyak TPS yang terendam banjir hingga proses pencoblosan harus ditunda.
-
Siapa yang mencatut nama Ridwan Kamil? Dilansir dari akun Instagram resminya @ridwankamil, Ridwan Kamil telah membantah dan mengklarifikasi nomer WhatsApp tersebut.
-
Kenapa Ridwan Kamil pede dalam debat Pilgub Jakarta? Jika tidak optimis, bagaimana bisa menjadi pemimpin? Saya selalu memiliki sikap optimis berkat pengalaman 10 tahun di Bandung dan Jabar,' ungkap RK kepada awak media di Posko Bang Mul, Jakarta Utara, pada hari Minggu.
Namun dia, merasa ini bagian dari strategi partai untuk segera memunculkan calon untuk bersaing dengan sang petahana Ahok. Untuk diketahui September ini KPU akan memulai pendaftaran lewat jalur partai, setelah sebelumnya jalur independen sepi peminat.
"Pendaftaran ke KPU itu kan September. Jadi kalau saya katakan, ini upaya partai-partai untuk memunculkan calon selain Ahok," jelasnya.
"Artinya dicari last minute-nya, kira-kira begitu. Dalam politik itu sah-sah saja," terangnya.
Demokrat sendiri belum mengambil keputusan soal sikap di Pilkada DKI tahun depan. Sebab, itu merupakan keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
"Urusan gubernur itu kebijakannya adalah ada di Majelis Tinggi. Koordinasi (dengan DPD Partai Demokrat DKI) tetap ada, tapi SK itu dikeluarkan oleh Majelis Tinggi, dalam hal ini Ketua Umum. Selama SK belum keluar, artinya masih cair," tandasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Golkar memutuskan untuk mendukung Dedi Mulyadi di Pilkada Jawa Barat 2024. Dengan demikian, Golkar berpotensi mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAda tiga nama kuat dari Gerindra yang berpotensi diusung sebagai Cawagub Jabar
Baca SelengkapnyaBanyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyatakan tak suka apabila berhadapan dengan kotak kosong pada Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa yang berkeinginan untuk maju menjadi calon gubernur di Pilkada Jakarta adalah Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil jawab tantangan PDIP soal lawan kotak kosong di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK) mengaku tidak ingin membicarakan terkait dengan elektabilitas atau survei.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak bisa mencalonkan Dedi Mulyadi sendiri. Sehingga akan berkomunikasi dengan partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan, PDIP tidak akan membiarkan Pilkada Jakarta terjadi hanya melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku tidak mengetahui secara lengkap terkait dengan Pilkada. Karena hal itu sudah diserahkan kepada desk Pilkada di PKB.
Baca SelengkapnyaPadahal, Jokowi juga diundang agar hadir di kampanye akbar RK-Suswono di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11).
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikannya usai melakukan pertemuan dengan Bacagub Jakarta, Ridwan Kamil (RK), di Setu Babakan, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya