Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dedi Mulyadi sebut Golkar sudah lama tak berpijak sistem, banyak dengar bisikan

Dedi Mulyadi sebut Golkar sudah lama tak berpijak sistem, banyak dengar bisikan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku tidak ingin berspekulasi tentang perubahan rekomendasi terkait Pilgub Jawa Barat 2018 setelah Ketua Umum Golkar Setya Novanto terbelit kasus dan terancam lengser dari partai. Dia mengaku lebih memilih fokus membangun kembali kebesaran partai berlambang pohon beringin.

"Dari awal saya memahami apa yang menjadi latar belakang DPP Golkar merekomendasikan orang lain. Sebagai kader, saya memahami kondisi itu sebagai bagian dari pendewasaan politik saya," ujar Dedi saat dihubungi, Selasa (21/11).

Kemungkinan terjadinya pergantian posisi Ketua Umum Partai Golkar yang berhembus semakin kencang, tidak membuat dipandang Dedi sebagai peluang untuk mendapat rekomendasi baru. Sebagai kader, dia menyerahkan sepenuhnya rekomendasi Pilgub Jabar kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar yang baru.

"Itu menjadi ranah pimpinan baru. Saya yakin pimpinan yang baru berpijak pada mekanisme partai sehingga melahirkan keputusan politik yang bisa diterima oleh semua pihak. Fokus saya bukan rekomendasi, melainkan penyelamatan partai," katanya.

Jejak politik Dedi Mulyadi di Partai Golkar cukup panjang. Dari mulai memegang pucuk pimpinan Partai Golkar di Purwakarta, menjadi Sekretaris Jenderal DPD Partai Golkar Jawa Barat dan kini memimpin Partai Golkar di Jawa Barat sebagai Ketua. Menurut Dedi, partainya sudah berperan aktif dalam pembangunan di Indonesia sejak lama. Karena itu dia tak ingin partainya terpuruk lebih dalam.

"Partai Golkar sudah menjadi aset bangsa. Jangan sampai, tumbuh kembang partai ini terhambat oleh langkah-langkah yang kontraproduktif," tegasnya.

Bupati Purwakarta ini melihat, ada hal mendasar yang perlu dibenahi dalam diri partai. Salah satunya, mekanisme kepartaian yang berjalan saat ini justru lebih banyak dipengaruhi bisikan dari pihak lain, bukan sistem yang seharusnya dijalankan. Ini juga terjadi dalam sistem pengkaderan di partai.

"Golkar saya kira sudah lama tidak berjalan dengan baik, tidak lagi berpijak pada sistem, mekanisme dan aturan partai sehingga keputusan yang diambil lebih kepada hasil bisikan, bukan sistem. Ini ke depan harus diubah agar Golkar kembali pada khittah-nya," ucapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Mau Bikin Aturan Pemilihan Kades Diusulkan Lewat Partai Politik
DPR Mau Bikin Aturan Pemilihan Kades Diusulkan Lewat Partai Politik

Doli mengusulkan agar pencalonan dalam Pilkades pun menggunakan partai yang sudah ada.

Baca Selengkapnya
Isu Jokowi Bakal Masuk Struktural Golkar, PDIP Sebut Rumor Selama ini Terbukti
Isu Jokowi Bakal Masuk Struktural Golkar, PDIP Sebut Rumor Selama ini Terbukti

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ultimatum Keras Luhut dan Ical
VIDEO: Ultimatum Keras Luhut dan Ical "Golkar Jangan Mau Diatur Orang Luar!"

Ketua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Pandjaitan bicara lantang di hadapan kader partainya.

Baca Selengkapnya
Megawati Prihatin Sindir Konflik Partai Sebelah
Megawati Prihatin Sindir Konflik Partai Sebelah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung keprihatinan konflik yang terjadi di tubuh partai politik.

Baca Selengkapnya
Refleksi Akhir Tahun 2024, Bahlil Singgung Perlunya Sistem Pilkada Dikaji Ulang
Refleksi Akhir Tahun 2024, Bahlil Singgung Perlunya Sistem Pilkada Dikaji Ulang

Partai Golkar akan meninjau keterlibatan masyarakat dalam proses pilkada.

Baca Selengkapnya
PDIP Jakarta Nilai Banyaknya Revisi UU Jadi Ciri Awal Pemerintahan Otoriter
PDIP Jakarta Nilai Banyaknya Revisi UU Jadi Ciri Awal Pemerintahan Otoriter

"Merubah banyak undang-undang sebelum berkuasa adalah ciri awal otoritarian di negara otoriter," kata Gilbert

Baca Selengkapnya