Dedi Mulyadi ungkap alasan Jokowi harus pilih kader Golkar jadi Cawapres
Merdeka.com - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai kader dari partainya sangat pantas jadi Cawapres Joko Widodo. Salah satu faktornya adalah partai berlambang pohon beringin itu punya suara dua digit.
Hal tersebut disampaikan Dedi saat ditemui di Hotel Mansion Pine, Padalang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (23/7).
"Tetapi, berdasarkan amatan saya, beliau harus didampingi kader dari partai yang perolehan suaranya dua digit. Lihat saja, dari partai pengusung Pak Jokowi, partai mana yang memiliki suara dua digit," katanya.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Kenapa Pilpres 2024 akan ditentukan oleh mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Kerja dua mesin politik non-parpol inilah yang akan berperan besar menentukan siapa pemenang Pilpres 2024.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Berdasarkan data perolehan suara partai pengusung Jokowi pada Pemilu 2014, PDIP meraih 18,98 persen suara. Disusul Partai Golkar dengan perolehan suara 14,75 persen. Partai pengusung Jokowi yang lain diketahui masih berada di kisaran satu digit suara.
Usulan strategis itu ia sebut tidak terlepas dari faktor kekuatan mesin partai akan sangat berpengaruh dalam upaya pemenangan kandidat.
Dengan kekuatan itu, upaya pemenangan kandidat akan lebih massif. Sehingga, Pilpres 2019 menjadi ajang kompetisi mesin partai Meski begitu, siapapun yang dipilih diserahkan pada Jokowi sendiri.
"Partai dengan elektabilitas dua digit memiliki sebaran luas kader yang siap bekerja," jelasnya.
Selain pertimbangan mesin partai, profil dari sosok pendamping Jokowi menurut Dedi akan menjadi penentu. Intuisi politiknya memunculkan kesimpulan bahwa sosok tersebut harus muda, teknokrat, entrepreneur dan memiliki pasar politik.
"Tentu juga harus mengerti keragaman Indonesia. Analisis dan solusi masalah di Indonesia juga harus diskusi sosok itu," singkatnya tanpa menyebut nama sosok.
Kemungkinan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi cawapres pun turut menjadi sorotannya. Menurut dia, keputusan akhir sudah ada di tangan Presiden Joko Widodo.
"Pak Airlangga sangat patuh dan menunggu instruksi. Intinya, partai dua digit lebih representatif untuk posisi Calon Wakil Presiden," tutupnya
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Golkar telah memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaTiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca SelengkapnyaPengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode berturut-turut dari 2008 sampai 2018.
Baca SelengkapnyaUsai resmi memberikan dukungan, pasangan tersebut akan langsung didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat sore ini.
Baca SelengkapnyaSecara partai, Jokowi harusnya mendukung Ganjar. Namun, Jokowi juga terlihat mesra dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaBeredar dukungan cagub Dedi Mulyadi berpasangan dengan politikus Golkar Nurul Arifin sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar 2024.
Baca SelengkapnyaDedy Mulyadi dipastikan bakal maju untuk menjadi Calon Gubernur (Cagub) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaHasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaSekjen Golkar membenarkan Ridwan Kamil (RK) bakal diusung maju di Pilkada Jakarta 2024 usai Dedi Mulyadi diusung di Pilkada Jabar.
Baca Selengkapnya