Dedi Mulyadi Usul DPR Bentuk Pansus Minyak Goreng
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional dan minimarket untuk mencari informasi terkait minyak goreng.
Di pasar tradisional misalnya, Dedi menemukan minyak goreng berbagai jenis langka. Karena harga mahal. Sementara di minimarket minyak selalu habis diserbu masyarakat.
Dedi berharap, masalah minyak cepat selesai. Sehingga tak ada lagi korban meninggal dunia saat antre minyak goreng dan harga kembali normal menjelang Bulan Ramadan.
-
Mengapa DPR mencecar bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
-
Apa yang DPR minta KPK usut? 'Komisi III mendukung penuh KPK untuk segera membongkar indikasi ini. Karena kalau sampai benar, berarti selama ini ada pihak yang secara sengaja merintangi dan menghambat agenda pemberantasan korupsi.'
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana DPR ingin membantu mengatasi mahalnya beras? 'Untuk itu, kami ingin mendorong pemerintah supaya terus melakukan upaya-upaya untuk menjaga stabilitas harga beras,' ungkap Puteri.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
Politikus Golkar ini bahkan mengusulkan untuk membentuk Pansus Minyak Goreng di DPR RI. Hal ini demi mengungkap kelangkaan minyak goreng dan permainan dugaan mafia di dalamnya.
“Saya tidak setuju kalau Mendag dipanggil lagi. Saya lebih setuju dibuat Pansus Minyak Goreng dan meminta Mendag mempertanggung jawabkannya. Jangan sampai publik menganggap DPR tidak berani pada menteri perdagangan. Tidak boleh DPR diatur-atur menteri,” tegas Dedi dalam siaran persnya, Jumat (18/3).
Menteri Perdagangan M Luthfi sempat mangkir dua kali dalam panggilan DPR membahas pangan termasuk minyak goreng. Meski pada akhirnya, Mendag hadir di Komisi VI DPR pada Kamis (17/3) kemarin.
Hingga kini, Mendag belum memenuhi panggilan Komisi IV dan VII DPR RI.
Dedi sempat kecewa dengan sikap Mendag tersebut. Bahkan menurut dia, Mendag lebih pilih bicara di media ketimbang menjelaskan ke DPR soal kelangkaan minyak goreng.
Mendag Minta Maaf
Mendag Lutfi telah meminta maaf kepada Komisi VI DPR RI, karena sudah dua kali tidak memenuhi undangan Rapat Kerja.
"Izinkan kami menghaturkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pimpinan dan anggota komisi IV, VI dan VII DPR RI. Karena kami belum dapat memenuhi undangan pada rapat gabungan dengan komisi IV, VI, dan VII pada 17 Februari 2022," kata Mendag Lutfi saat Raker dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (17/3).
Mendag menjelaskan, ketidakhadirannya pada 17 Februari dikarenakan pada waktu bersamaan dan telah ada jadwal untuk kunjungan ke Makassar dan Surabaya.
"Kunjungan ke Makassar dan Surabaya pada saat itu untuk mengecek, karena saat itu baru dimulainya regulasi DMO, dan DPO memastikan minyak goreng dapat tersalurkan," ucapnya.
Sementara, di Surabaya saat itu dinas untuk mengumpulkan seluruh dinas perdagangan seluruh Indonesia untuk membahas kesiapan dan stabilisasi harga bahan pokok menjelang ramadhan dan idul fitri.
Adapun ketidakhadirannya pada 15 Maret 2022, Mendag mengatakan tidak dapat hadir dikarenakan pada saat bersamaan pihaknya mendapatkan undangan dari Presiden untuk rapat koordinasi terbatas dengan Menko Perekonomian.
Lalu dengan Menteri sekretaris negara, Menteri sekretaris kabinet, Menteri keuangan, Menteri BUMN, kepala Polisi dan juga menteri perindustrian.
"Maka dari hati saya yang paling dalam saya memohon maaf, tidak ada niatan untuk mengecilkan apalagi merendahkan DPRI RI yang terhormat ini," ungkapnya.
Tetapi karena keadaan yang mendesak dan genting Mendag terpaksa tidak menghadiri undangan Komisi VI DPR RI.
"Sekali lagi mohon maaf atas kehadiran kami pada dua acara undangan tersebut. Kami tidak pernah mengelak dikecualikan karena masalah penjadwalan yang menjadi halangan untuk hadir saya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," pungkas Mendag.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu sebagai upaya melancarkan alur pendistribusiannya tepat sasaran ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaKomisi IV DPR menilai, pembentukan Pansus di DPR diperlukan untuk mengungkap segala kebenaran terkait skandal impor beras.
Baca SelengkapnyaDPR didesak untuk membuat pansus untuk menyelesaikan skandal impor beras bulog
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VII, Muhammad Nasir blak-blakan aksi mafia migas di Inhil.
Baca SelengkapnyaHal itu untuk memastikan pengelolaan pangan berpihak kepada rakyat
Baca SelengkapnyaPembentukan Pansus, kata Andi Akmal, diperlukan untuk mengetahui kebenaran soal skandal mark up impor beras.
Baca SelengkapnyaM Lutfi mengaku dicecar 61 pertanyaan oleh penyidik. Dia pun menjawab pertanyaan-pertanyaan itu sesuai dengan pengetahuannya.
Baca SelengkapnyaYudi berharap KPK juga dapat menurunkan investigator terbaik dalam mengusut kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaPengamat Hukum, Erlanda Juliansyah Putra menilai, momentum kasus ini tak bisa lepaskan dari timeline politik jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHaryono mendesak penegakan hukum harus bergerak cepat tuntaskan skandal demurrage impor beras ini karena menyangkut hajat hidup rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaAirlangga Diperiksa 12 Jam terkait Kasus Mafia Minyak Goreng, Ini yang Digali Kejagung
Baca Selengkapnya