Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dedi Mulyadi Usul DPR Bentuk Pansus Minyak Goreng

Dedi Mulyadi Usul DPR Bentuk Pansus Minyak Goreng Dedi Mulyadi. Youtube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional dan minimarket untuk mencari informasi terkait minyak goreng.

Di pasar tradisional misalnya, Dedi menemukan minyak goreng berbagai jenis langka. Karena harga mahal. Sementara di minimarket minyak selalu habis diserbu masyarakat.

Dedi berharap, masalah minyak cepat selesai. Sehingga tak ada lagi korban meninggal dunia saat antre minyak goreng dan harga kembali normal menjelang Bulan Ramadan.

Politikus Golkar ini bahkan mengusulkan untuk membentuk Pansus Minyak Goreng di DPR RI. Hal ini demi mengungkap kelangkaan minyak goreng dan permainan dugaan mafia di dalamnya.

“Saya tidak setuju kalau Mendag dipanggil lagi. Saya lebih setuju dibuat Pansus Minyak Goreng dan meminta Mendag mempertanggung jawabkannya. Jangan sampai publik menganggap DPR tidak berani pada menteri perdagangan. Tidak boleh DPR diatur-atur menteri,” tegas Dedi dalam siaran persnya, Jumat (18/3).

Menteri Perdagangan M Luthfi sempat mangkir dua kali dalam panggilan DPR membahas pangan termasuk minyak goreng. Meski pada akhirnya, Mendag hadir di Komisi VI DPR pada Kamis (17/3) kemarin.

Hingga kini, Mendag belum memenuhi panggilan Komisi IV dan VII DPR RI.

Dedi sempat kecewa dengan sikap Mendag tersebut. Bahkan menurut dia, Mendag lebih pilih bicara di media ketimbang menjelaskan ke DPR soal kelangkaan minyak goreng.

Mendag Minta Maaf

Mendag Lutfi telah meminta maaf kepada Komisi VI DPR RI, karena sudah dua kali tidak memenuhi undangan Rapat Kerja.

"Izinkan kami menghaturkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pimpinan dan anggota komisi IV, VI dan VII DPR RI. Karena kami belum dapat memenuhi undangan pada rapat gabungan dengan komisi IV, VI, dan VII pada 17 Februari 2022," kata Mendag Lutfi saat Raker dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (17/3).

Mendag menjelaskan, ketidakhadirannya pada 17 Februari dikarenakan pada waktu bersamaan dan telah ada jadwal untuk kunjungan ke Makassar dan Surabaya.

"Kunjungan ke Makassar dan Surabaya pada saat itu untuk mengecek, karena saat itu baru dimulainya regulasi DMO, dan DPO memastikan minyak goreng dapat tersalurkan," ucapnya.

Sementara, di Surabaya saat itu dinas untuk mengumpulkan seluruh dinas perdagangan seluruh Indonesia untuk membahas kesiapan dan stabilisasi harga bahan pokok menjelang ramadhan dan idul fitri.

Adapun ketidakhadirannya pada 15 Maret 2022, Mendag mengatakan tidak dapat hadir dikarenakan pada saat bersamaan pihaknya mendapatkan undangan dari Presiden untuk rapat koordinasi terbatas dengan Menko Perekonomian.

Lalu dengan Menteri sekretaris negara, Menteri sekretaris kabinet, Menteri keuangan, Menteri BUMN, kepala Polisi dan juga menteri perindustrian.

"Maka dari hati saya yang paling dalam saya memohon maaf, tidak ada niatan untuk mengecilkan apalagi merendahkan DPRI RI yang terhormat ini," ungkapnya.

Tetapi karena keadaan yang mendesak dan genting Mendag terpaksa tidak menghadiri undangan Komisi VI DPR RI.

"Sekali lagi mohon maaf atas kehadiran kami pada dua acara undangan tersebut. Kami tidak pernah mengelak dikecualikan karena masalah penjadwalan yang menjadi halangan untuk hadir saya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," pungkas Mendag.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puan Ingatkan Pemerintah Terus Awasi Distribusi Minyak Goreng Bersubsidi
Puan Ingatkan Pemerintah Terus Awasi Distribusi Minyak Goreng Bersubsidi

Hal itu sebagai upaya melancarkan alur pendistribusiannya tepat sasaran ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Anggota Komisi IV DPR soal Dorongan Pansus Skandal Impor Beras Bulog: Bisa Perbaiki Tata Kelola Pangan
Anggota Komisi IV DPR soal Dorongan Pansus Skandal Impor Beras Bulog: Bisa Perbaiki Tata Kelola Pangan

Komisi IV DPR menilai, pembentukan Pansus di DPR diperlukan untuk mengungkap segala kebenaran terkait skandal impor beras.

Baca Selengkapnya
DPR Didorong Bentuk Pansus Selesaikan Skandal Impor Beras Bulog Rp2,7 Triliun
DPR Didorong Bentuk Pansus Selesaikan Skandal Impor Beras Bulog Rp2,7 Triliun

DPR didesak untuk membuat pansus untuk menyelesaikan skandal impor beras bulog

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panas! Komisi VII Blak-blakan Aksi Mafia Migas, Ada Perwira Polisi Terlibat
VIDEO: Panas! Komisi VII Blak-blakan Aksi Mafia Migas, Ada Perwira Polisi Terlibat "Kapolri, Harus Dicopot"

Anggota Komisi VII, Muhammad Nasir blak-blakan aksi mafia migas di Inhil.

Baca Selengkapnya
DPR Diminta Bentuk Pansus Impor Beras Agar Tata Kelola Pangan Berpihak ke Rakyat
DPR Diminta Bentuk Pansus Impor Beras Agar Tata Kelola Pangan Berpihak ke Rakyat

Hal itu untuk memastikan pengelolaan pangan berpihak kepada rakyat

Baca Selengkapnya
Politisi Demokrat dan PKS Kompak Dorong Pembentukan Pansus Impor Beras
Politisi Demokrat dan PKS Kompak Dorong Pembentukan Pansus Impor Beras

Pembentukan Pansus, kata Andi Akmal, diperlukan untuk mengetahui kebenaran soal skandal mark up impor beras.

Baca Selengkapnya
FOTO: Raut Mantan Mendag M Luthfi Usai Diperiksa Kejagung Selama 8 Jam Terkait Mafia Minyak Goreng
FOTO: Raut Mantan Mendag M Luthfi Usai Diperiksa Kejagung Selama 8 Jam Terkait Mafia Minyak Goreng

M Lutfi mengaku dicecar 61 pertanyaan oleh penyidik. Dia pun menjawab pertanyaan-pertanyaan itu sesuai dengan pengetahuannya.

Baca Selengkapnya
Eks Penyidik Minta KPK Segera Cari Tersangka Kasus Skandal Impor Beras
Eks Penyidik Minta KPK Segera Cari Tersangka Kasus Skandal Impor Beras

Yudi berharap KPK juga dapat menurunkan investigator terbaik dalam mengusut kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
Soroti Elpiji 3 Kg Langka, DPR: Kenyataannya Diborong Orang Kaya dan Restoran
Soroti Elpiji 3 Kg Langka, DPR: Kenyataannya Diborong Orang Kaya dan Restoran

Dia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.

Baca Selengkapnya
Analisis: Waspada Jagal Politik Merusak Legitimasi Airlangga sebagai Ketum Golkar
Analisis: Waspada Jagal Politik Merusak Legitimasi Airlangga sebagai Ketum Golkar

Pengamat Hukum, Erlanda Juliansyah Putra menilai, momentum kasus ini tak bisa lepaskan dari timeline politik jelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Eks Komisioner KPK: Usut Tuntas Demurrage Impor Beras, Karena Menyangkut Hajat Hidup Rakyat
Eks Komisioner KPK: Usut Tuntas Demurrage Impor Beras, Karena Menyangkut Hajat Hidup Rakyat

Haryono mendesak penegakan hukum harus bergerak cepat tuntaskan skandal demurrage impor beras ini karena menyangkut hajat hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Airlangga Diperiksa 12 Jam terkait Kasus Mafia Minyak Goreng, Ini yang Digali Kejagung
Airlangga Diperiksa 12 Jam terkait Kasus Mafia Minyak Goreng, Ini yang Digali Kejagung

Airlangga Diperiksa 12 Jam terkait Kasus Mafia Minyak Goreng, Ini yang Digali Kejagung

Baca Selengkapnya