Deklarasi Dukung Jokowi, Waketum PAN Bima Arya Siap Tanggung Segala Risiko
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Bima Arya, resmi menyatakan dukungannya pada pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin. Keputusan itu dia sampaikan saat menghadiri acara 'SpeekUp SatukanSuara' di Puri Begawan Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/4) malam.
"Tidak mungkin orang seperti saya mengkhianati reformasi dengan mendukung kekuatan orang atau partai yang ada dalam struktur menuju reformasi," ucap Bima Arya saat menjadi pembicara. Demikian dikutip dari Antara, Sabtu (13/4).
Acara yang diselenggarakan olehnya itu memaparkan cuplikan-cuplikan masa perjuangan reformasi. Salah satunya mengenai perjuangan aktivis 98 yang juga hadir dalam kegiatan tersebut, yakni Budiman Sujatmiko.
-
Apa yang dipilih di Pilkada? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah proses demokratis yang dilaksanakan untuk memilih pemimpin di tingkat daerah.
-
Apa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada itu apa? Pilkada merupakan singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang berhak memilih? KPU sudah menentukan siapa saja yang bisa menjadi pemilih dalam pemilu.hal itu tertuang dalam peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2022 sebagai berikut: 1. Genap berusia 17 (tujuh belas) tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
"Dosen seperti saya konsultan seperti Kang Emil bisa jadi kepala daerah karena reformasi," kata Wali Kota Bogor demisioner itu.
Bima mengenakan baju berwarna merah bertuliskan 01 di tengah-tengah para pendukung Jokowi-Ma'ruf. Ia mengatakan akan memilih pemimpin yang lahir dari rahim reformasi.
"Hidup itu pilihan, saya Bima Arya memutuskan untuk memilih Jokowi. Memilih harus dengan hati. Hati saya untuk jokowi," tuturnya.
Menurutnya, kini kondisi perekonomian Indonesia on the track di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Ia juga mengaku bangga karena Indonesia bisa mengimbangi kemajuan teknologi internasional.
Siap Dipecat PAN Karena Dukung Jokowi
Dalam kesempatan yang sama, Bima Arya mengaku siap menerima segala risiko atas sikap politiknya yang berbeda dengan keputusan PAN. Seperti diketahui, PAN mengusung pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
"Insya Allah saya siap atas segala risikonya. Prinsip saya right on is my party when it's right keep it right when it's wrong make it right," tegas Bima Arya kepada awak media selesai acara.
Meski begitu, dia mengaku tidak terbersit untuk keluar dari PAN. Bima menganggap langkahnya sesuai dengan tujuan awal didirikannya PAN, yakni menjunjung tinggi reformasi.
"Saya ikut mendirikan Partai ini, tidak ada sedikitpun ingin keluar drai Partai. Ini adalah ikhtiar saya untuk sejalan dengan platform partai," kata Bima.
Menurutnya, sejak awal ia sudah tidak setuju dengan langkah PAN mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Terlebih, pasangan itu berasal dari partai yang sama.
"Ketika waktu itu pan berkumpul mendukung Prabowo Sandi saya sudah sampaikan masa (dari) Gerindra (dan) Gerindra. Saya enggak habis pikir kenapa harus seperti itu," bebernya.
Bima sengaja baru mendeklarasikan dukungannya pascapurna jabatan sebagai Wali Kota Bogor periode 2014-2019 dengan alasan menghormati Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan.
"Karena janji saya kepada Ketum untuk netral. Kan sekarang saya bukan kepala daerah," tuturnya.
Masa jabatan Bima sebagai Wali Kota Bogor sudah selesai sejak 7 April lalu. Saat ini, posisinya digantikan Sekda. Bima Arya dan wakilnya Dedie Rachim akan dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor terpilih dilantik usai Pemilu.
Tokoh politik koalisi Jokowi-Ma'ruf seperti Budiman Sujatmiko dari PDIP, dan Wanda Hamidah dari Partai Nasdem turut hadir di acara itu. Kemudian hadir pula salah satu ulama kondang, Yusuf Mansur.
Wanda mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Bima Arya. "Saya menjadi kader PAN selama 16 tahun, tapi kemudian dikeluarkan gara-gara dukung Jokowi. Bagi saya negara lebih penting," kata Wanda.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bima Arya mengikuti PAN sebagai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung penuh pencalonan Dedi Mulyadi sebagai Calon Gubernur Jabar.
Baca SelengkapnyaPAN mencari posisi yang pas untuk kadernya Bima Arya Sugiarto usai mundur dari pencalonan di Pilkada Jawa Barat.
Baca Selengkapnya"Kita terbiasa di organisasi PAN samina waatona terhadap kebijakan pimpinan. Jadi saya kira pimpinan pasti sudah memikirkan yang terbaik."
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mendapat dukung dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca SelengkapnyaKeputusan Bima Arya mundur sudah menjadi keputusan kolektif pimpinan partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Baca SelengkapnyaHal itu ditegaskan Aria Bima menjawab klaim Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan bahwa Presiden Jokowi kini sudah bergabung dengan partainya.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaPAN ingin mengusung sendiri kadernya untuk Pilkada Jabar. Apalagi, Jabar wilayah yang cukup strategis untuk PAN.
Baca SelengkapnyaPartai yang tergabung dalam KIM Plus telah sepakat untuk mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju sebagai bakal calon gubernur.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait resmi mengundurkan diri dan pamit dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar Dengar Jokowi Sudah Kantongi Pilihan Capres
Baca SelengkapnyaDia berkeyakinan Jokowi masih akan tetap mendukung Ganjar-Mahfud MD.
Baca Selengkapnya