Deklarasi 'Perempuan Keren', Erick Thohir sebut wanita pegang peran penting

Merdeka.com - Relawan Perempuan Keren pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin deklarasi 'Indonesia Maju Bersama Perempuan Keren', Senin (22/10). Acara ini juga dihadiri langsung oleh Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir.

Erick kagum dengan semangat para relawan Perempuan Keren. Sebab perempuan-perempuan ini dianggapnya luar biasa.

"Lebih kagum lagi, ketika saya rapat pertama bersama tim penggalangan wanita, di bawah kepemimpinan Ibu Ida, bahwa perempuan keren ini artinya luar biasa, yaitu keren artinya kreatif, enerjik, religius, dan nasionalis. Ini luar biasa," ucapnya di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Senin (22/10).

Menurutnya, relawan yang mengatasnamakan Perempuan Kreatif, Enerjik, Religius, dan Nasionalis (Keren) ini telah mewakili beragam latar belakang disiplin ilmu serta spesialisasi.

Mereka juga memiliki perhatian khusus pada kesetaraan, kemapanan, dan kemajuan dari Indonesia.

"Perempuan memegang peranan dan keterlibatan yag sangat penting dalam pendidikan, membangun keluarga dan membentuk generasi. Yang tentu, pada musim kampanye ini saya ingin mengarahkan seluruh rumah kita, kita harus jaga," ungkapnya.

deklarasi perempuan keren di citos ©2018 Merdeka.com/liputan6.com

Menurutnya, Indonesia membutuhkan perempuan yang memegang teguh nilai-nilai religius, spiritual, dan nasionalisme, untuk menjaga kesatuan dan keberagaman atas nama Ketuhanan yang Maha Esa.

Selain Erick Thohir, acara tersebut juga dihadiri Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan TKN Jokowi-Ma'ruf, Ida Fauziah, Wakil Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Christine Hakim, Tina Talisa, dan Nurul Arifin.

Kampanye sehat dan antikebohongan

Erick juga mengatakan, dengan keberadaan mereka semua, tujuan dari kampanye TKN harus dipastikan sebagai kampanye yang sehat dan antikebohongan.

"Saya rasa itu statement daripada Pak Capres sendiri, Pak Joko Widodo kemarin kan. bahwa kita ini eranya sekarang dalam era pembangunan, tetapi kita jangan terjebak justru isu-isu yang tidak benar karena memang ke depan persaingan kita sebagai bangsa sendiri tidak hanya persaingan di dalam, tapi jg persaingan dr luar," ia menjelaskan.

"Contoh saja sekarang isu-isu yang terjadi misalnya ekonomi global, memang terjadi, dan itu harus kita bersatu padu untuk tadi, memperbaiki dan sama tetap memajukan," lanjutnya.

Reporter: Ratu Annissa Suryasumirat

Sumber: Liputan6.com