Demi jabatan, politikus Golkar tega tinggalkan Ical
Merdeka.com - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) telah mengakui kepengurusan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono. Alhasil, kepengurusan versi Munas Bali yang dinakhodai Aburizal Bakrie (Ical) meradang.
Berbekal legitimasi dari pemerintah itu, kubu Agung Laksono mulai melakukan safari politik ke partai politik lainnya. Mereka mulai menunjukkan eksistensi jika kubunya yang memiliki legititasi hukum.
Tak hanya itu, kubu Agung Laksono segera mendaftarkan formasi lengkap kepengurusannya ke Kemenkum HAM. Jumlah total pengurusnya mencapai angka 377 orang akibat memasukkan loyalis Ical sebagai syarat disahkan pemerintah.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
"Jadinya membengkak ini kepengurusan DPP Partai Golkar yang paling besar sepanjang sejarah. Waketum tetap, Sekjen tetap," kata Ketua DPP Golkar versi Munas Ancol Leo Nababan di gedung Kemenkum HAM Jakarta, Selasa (17/3).
Di dalam struktur pengurus itu ada beberapa politikus Golkar yang sebelumnya berada di kubu Munas Bali. Mereka terkesan meninggalkan Ical untuk mencari aman dan tergiur jabatan. Berikut beberapa politikus Golkar yang tega meninggalkan Ical untuk bergabung dengan kubu Agung Laksono, seperti dihimpun merdeka.com, Jumat (20/3):
Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto merupakan lawan Aburizal Bakrie (Ical) dalam Munas Partai Golkar di Bali. Namun, dirinya mundur dalam pemilihan ketua umum karena menilai peluangnya untuk maju sudah di tutup dengan berbagai rekayasa.
Walaupun sempat kecewa, Airlangga Hartarto tidak keluar dari Partai Golkar atau membuat partai politik baru. Dia memilih tetap menjadi kader partai beringin yang setia.
Setelah Ical terpilih menjadi pucuk pimpinan Golkar, Airlangga Hartarto tidak dilupakannya. Dia diajak masuk dalam kepengurusan sebagai ketua DPP.
Tetapi, belakangan dia membelot ke kubu Agung Laksono. Namanya masuk dalam struktur pengurus yang didaftarkan ke Kemenkum HAM. Dirinya ditempatkan sebagai ketua DPP.
Mahyudin
Wakil Ketua MPR Mahyudin diangkat oleh kepengurusan Partai Golkar versi Munas Ancol sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Dia ditempatkan di posisi tersebut mendampingi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Siswono Yudho Husodo.Â
Sebelumnya, Mahyudin dinilai sebagai kader partai beringin yang loyal kepada Ical. Dirinya sempat datang dan menyaksikan pengangkatan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai ketua umum di Munas Golkar di Bali.
Dia berpendapat sikapnya realistis untuk bergabung dengan kubu Agung Laksono karena diakui oleh pemerintah. Dia pun meminta kubu Ical yang kalah untuk legowo dan mau bergabung.
Satya Widya Yudha
Satya Widya Yudha adalah anggota DPR yang bertugas sebagai anggota Komisi VII yang mengawasi dan menangani permasalahan di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Riset dan Teknologi (Ristek) dan Lingkungan hidup (LH). Di dalam struktur partai, Satya berkedudukan sebagai Wakil Sekjen DPP Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical).
Politikus senior ini tercatat sebagai loyalis Ical. Namun, label itu terbantahkan akibat namanya masuk dalam struktur kepengurusan yang didaftarkan kubu Agung Laksono ke Kemenkum HAM.
Satya juga tak menampik jika dirinya telah membelot ke kubu Agung Laksono. Menurutnya di kubu manapun tidak masalah asal tetap menjadi kader Golkar.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski mengaku prihatin dengan keputusan tersebut, Aburizal Bakrie mengatakan tetap memahami posisi Airlangga.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono menyindir sejumlah pengurus Partai Golkar yang merangkap jabatan.
Baca SelengkapnyaDinamika Partai Golkar sering terjadi pergantian pimpinan partai baik dalam konteks murni munas maupun melalui munaslub.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan pengunduran dirinya terhitung sejak Sabtu, 10 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaInternal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaAirlangga sebelumnya mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar per Sabtu (10/8) malam.
Baca SelengkapnyaPartai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar tengah menjadi perbincangan hangat usai Ketua Umum partai berlogo beringin ini mundur. Ini sejumlah fakta menarik Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaIdrus menilai Airlangga melakukan akrobatik politik dengan PDIP dan Gerindra.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar curiga ada penumpang gelap dengan kemunculan gagasan Munaslub melalui orang yang mengaku anggota Dewan Pakar Golkar.
Baca Selengkapnya