Demi nyoblos, warga di Purbalingga rela seberangi sungai
Merdeka.com - Warga Dusun Jomblang, Desa Sidareja, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga sejak pagi sudah berdatangan menuju tempat pemungutan suara di dusun tetangganya, Mlayang. Sepintas mungkin tidak terlalu istimewa, namun mereka harus rela menempuh jarak beberapa kilometer dan menyeberangi Sungai Gintung yang arusnya deras.
Seorang warga Dusun Jomblang, Riyati mengatakan untuk mencapai TPS 8 Dusun Mlayang, warga harus berjalan kaki dan melewati sungai kecil sebelum menyeberangi Sungai Gintung.
"Lumayan jauh, karena tadi dari rumah jalan kaki dan juga harus lewat kali kecil. Terakhir, harus melewati sungai diantar pakai perahu," katanya saat hendak menuju TPS, Rabu (9/12).
-
Siapa yang bisa melakukan jalan kaki? Kegiatan ini bisa dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja, tanpa memerlukan peralatan khusus, kecuali sepasang sepatu yang nyaman.
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Apa manfaat berjalan kaki? Berjalan kaki dapat membantu mempertahankan massa tulang dan mencegah kerapuhan tulang yang sering terjadi pada lansia.
-
Gimana caranya jalan kaki supaya manfaatnya lebih maksimal? Menetapkan tujuan yang jelas bisa memotivasi Anda untuk tetap konsisten. Tujuan bisa berupa jumlah langkah harian, jarak yang ingin dicapai, atau durasi berjalan kaki. Contoh: 5.000 langkah per hari, 30 menit per hari, atau berjalan kaki sejauh 3 km setiap hari.
-
Dimana tempat yang cocok untuk jalan kaki? Tips: Pilih rute di taman, jalan setapak, atau sekitar lingkungan yang hijau.
-
Bagaimana menjadi pantarlih pilkada? Dengan mematuhi semua syarat-syarat yang telah ditetapkan, calon Pantarlih akan memenuhi kualifikasi untuk mendaftar sebagai Pantarlih pada Pilkada 2024.
Bukan tanpa alasan Ruyati menyeberangi Sungai Gintung yang sedang banjir di pagi itu. Dia mengaku, alternatif tersebut dipilihnya karena kalau memutar akan menempuh jarak sekitar 30 kilometer lebih.
"Kalau mutar lewat Rembang kemudian Bobotsari baru ke TPS. Itu jauh sekali," katanya.
Ruyati adalah satu dari 121 pemilih yang terdaftar dari Dusun Jomblang untuk menyalurkan hak politiknya di TPS 8 Mlayang. Sementara itu, Miswati mengaku selama ini warga kerap susah menyalurkan aspirasi politiknya karena kesulitan medan menuju lokasi TPS.
"Setiap hari, kami selalu menyeberang sungai," jelasnya.
Sementara itu, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0702 Purbalingga Letnan Kolonel Kavaleri Dedi Safrudin mengatakan saat ini pihaknya membantu warga Jomblang yang hendak memilih di TPS 8 Mlayang.
"Selain fungsi pengamanan, kami juga melayani warga agar bisa memilih. Dengan menyeberangkan warga menggunakan perahu karet ini, kami harap bisa membantu warga," ujarnya.
Diakuinya, saat ini arus Sungai Gintung cukup deras karena hujan. Saat ini, dia mengatakan ketinggian air sungai cukup tinggi hingga mencapai sedada orang dewasa.
"Karena itu, kami sediakan perahu karet untuk membantu warga," ucapnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka harus bekerja keras karena akses jalan kendaraan belum tersedia.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaPetugas penyelenggara pemilu dibantu warga menerobos derasnya aliran sungai banjir, agar logistik pemilu tiba di tempat pemungutan suara tepat waktu.
Baca SelengkapnyaWarga di berbagai daerah terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaTak mudah mengirimkan logistik Pemilu 2024 di kawasan Baduy ini. Petugas bersama warga setempat harus berjalan kaki hingga 5 km.
Baca SelengkapnyaMelihat kehidupan warga kampung Halimun yang harus tempuh jarak ratusan meter untuk dapat air bersih.
Baca SelengkapnyaKampung Padukuhan Karangnongko juga baru dialiri listrik dan air tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSebelumnya warga sudah sempat memperbaiki jalan tersebut, namun akhirnya rusak kembali.
Baca SelengkapnyaDibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaPolisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca Selengkapnya