Demi sumbang Jokowi-JK, rakyat rela antre di bank
Merdeka.com - Pembukaan rekening dana kampanye pasangan nomor urut 2 Jokowi - JK , ternyata disambut antusias oleh rakyat Indonesia. Tidak semua penyumbang adalah orang mampu. Namun juga orang-orang kecil dan tersebar sejak Solo sampai Medan.
Di Solo misalnya. Sebagai bentuk dukungan kepada Jokowi - JK , warga Kota Solo, Senin 2 Juni 2014, berbondong-bondong ke Kantor Cabang Utama BRI Solo, di Jalan Slamet Riyadi. Jumlah mereka tak kurang dari 100 orang. Mereka rela antri demi menyetor uang sumbangan ke rekening kampanye yang dibuka Jokowi - JK .
Menurut salah seorang warga yang turut menyetor sumbangan tersebut, Sumarno, warga Turisari, Mangkubumen, mengaku dirinya ikut menyumbang dana kampanye karena merasa sebagai sesama orang Solo. Dia merasa bukan orang yang berlebihan, tetapi tergerak karena ingin membantu Jokowi menang dalam Pilpres mendatang. "Tidak banyak, hanya Rp 40.000. Tapi kami ikhas," Ujarnya.
-
Apa ciri khas rakyat Indonesia? Bangsa Indonesia memiliki beragam ciri khas yang mencerminkan kekayaan budaya, sejarah, dan geografinya.
-
Apa yang dilakukan sukarelawan Indonesia? Ada sekitar 50 orang sukarelawan. Para Sukarelawan Indonesia itu Dipersenjatai & Dilatih Tentara Mesir
-
Siapa yang berjuang untuk Indonesia? Kata-kata ini membangkitkan semangat juang dan patriotisme dalam diri setiap pemuda Indonesia.
-
Dimana ciri khas rakyat Indonesia terlihat? Keindahan alam yang luar biasa, seperti pantai-pantai eksotis, gunung berapi, dan hutan hujan tropis, menjadi daya tarik wisata Indonesia.
-
Kenapa ciri khas rakyat Indonesia penting? Dengan mengetahui ciri khas rakyat Indonesia, Anda bisa lebih mengenal karakter bangsa. Semakin mengenal karakter bangsa sendiri, maka ini dapat meningkatkan kesatuan dan persatuan.
-
Siapa saja pengemis kaya raya di Indonesia? Berikut ini 5 pengemis yang ternyata kaya raya: Legiman di Pati, Jawa Tengah Pada tahun 2019, seorang pengemis bernama Legiman terciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta. Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari. Sri Keryati di Jakarta Pusat. Dia kedapatan memiliki jumlah emas dan uang hingga Rp23 juta. Sri terjaring petugas dinas sosial saat tengah mengemis di JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Dari PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) itu, petugas mendapatkan sejumlah emas, uang kertas sebesar Rp22.750.000 dan uang receh sebanyak Rp313.900. Sehingga totalnya berjumlah Rp23.063.900. Muklis di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menjaring pengemis bernama Muklis yang memiliki harta yang banyak. Muklis terjaring di Flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat digeledah, Muklis kedapatan memiliki uang Rp90 juta. Uang itu dikumpulkan dari hasil mengemis selama 6 tahun. Uang tersebut dalam bentuk pecahan Rp100 ribu mencapai Rp80 juta. Uang pecahan Rp50 ribu total Rp10 juta. Uang pecahan Rp20 ribu, dan uang receh kecil sebanyak Rp250 ribu. Luthfi Haryono di Gorontalo Pengemis di Gorontalo, bernama Luthfi Haryono membuat heboh jagat media sosial. Luthfi juga berkedok sumbangan masjid dengan membawa proposal ilegal ke setiap rumah dan warung. Waktu ditangkap Luthfi kedapatan bawa uang Rp43 juta dan emas. Sri Siswari Wahyuningsih di Semarang, Jawa Tengah Siswari diketahui memiliki deposito sebesar Rp140 juta dan rekening tabungan sebesar Rp16 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki surat BPKB kendaraan roda dua. Pengemis terlihat sangat lusuh itu mempunyai tiga anak yang saat ini duduk di bangku kuliah. Bahkan ketiga anaknya kuliah di kampus ternama Kota Semarang. Anaknya yang pertama berinisial HMS kuliah di Universitas Perbankan (Unisbank) di Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang. Kemudian anak kedua berinisial SMS kuliah di jurusan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Agung (Unisula), Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang.
Kedatangan warga yang ramai-ramai menyumbang Jokowi itu membuat antrian panjang di KCU BRI. Mereka berbaris dengan tertib setelah mengisi slip setoran yang disediakan pihak bank. Mengetahui banyak jurnalis, mereka mengacungkan slip setoran yang tertulis nomor rekening Bank BRI atas nama Joko Widodo/Jusuf Kalla.
Para penyumbang ini mengaku berasal dari berbagai kampung di Solo dan memiliki pekerjaan yang beragam. Tatung, salah satu yang turut menyetor mengatakan mereka yang menyumbang ada yang bekerja sebagai tukang parkir, penjahit,pengamen dan sebagainya. Jumlahnya pun tak sama. "Ada yang 10.000, ada yang 20.000, semampu mereka yang penting iklas," ujarnya.
Lain lagi alasan dari Munying, seorang pengamen, yang menyumbang Rp 25 ribu. Munyig tinggal di RT 03 RW 10, Turisari, Mangkubumen, Solo. Di kampung itu tinggal juga keluarga orangtua Iriana, istri Jokowi . Menurut Munying, Iriana dan saudara-saudaranya sangat akrab dengannya karena sejak kecil tinggal bersama di kampung tersebut.
"Almarhum Pak Ngadiyo, ayah Mbak Iriana, itu seorang guru. Orangnya sangat baik kepada kami. Dulu istri saya banyak dibantu biaya sekolahnya oleh Pak Ngadiyo. Jadi kami juga merasa harus tahu budi baik ketika keluarga Pak Ngadiyo membutuhkan dukungan dari kami," ujarnya.
Sementara itu di Sragen, Jawa Tengah, ratusan warga di Bumi Sukowati, Sragen juga ramai-ramai memberikan sumbangan dana ke pasangan calon nomor 2 Jokowi - JK . Mereka mendatangi Kantor BRI Cabang Sragen dan BRI unit di setiap desa/kelurahan di Kabupaten Sragen, Kamis 5 Juni 2014.
Warga yang mengatasnamakan Relawan Kawula Alit Sragen (Kawan) Jokowi itu dengan suka-rela menyumbangkan sebagian uang miliknya guna mendanai pencapresan Jokowi . Mereka mengklaim kegiatan itu merupakan aksi spontan yang timbul dari masyarakat bawah.
Koordinator Relawan Kawan Jokowi Sragen, Heri Sanyoto mengatakan, aksi spontan untuk mentransfer uang ke rekening Jokowi - JK ini merupakan bentuk kepedulian pemenangan pasangan yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ). Selain di BRI Cabang Sragen dan BRI Unit Salak Sragen, sejumlah relawan di masing-masing kecamatan juga melakukan hal serupa.
Menurut Heri, jumlah warga dan relawan pasangan Jokowi-JK yang mengirimkan sumbangan ini diperkirakan mencapai 2.000 orang lebih. Jumlah itu masih bisa bertambah.“Sumbangan ini dilakukan serempak di 20 kecamatan di Sragen,” jelas Heri Sanyoto usai mentransfer uang di BRI Cabang Sragen.
Hal serupa juga terjadi di Medan, Sumatera Utara. Ratusan pedagang di Pasar Kuala Bekala Medan dan relawan jaringan warga sipil ramai-ramai merogoh kocek untuk menyumbang ke rekening Jokowi-JK. Para pedagang mentransfer sejumlah uang ke rekening Jokowi dan Jusuf Kalla melalui Bank BRI, Jalan Asrama dan Jalan Pintu Air Simpang Kuala, Padang Bulan Medan, Senin 2 Juni 2014.
"Kita melihat bahwa Jokowi merupakan sosok pemimpin yang begitu peduli dengan pedagang. Untuk itu secara moril maupun materil, kita secara sukarela menyumbangkan uang, tenaga dan doa untuk memenangkan Jokowi sebagai presiden mendatang. Jokowi sosok yang merakyat dan peduli pada nasib pedagang tradisional," kata Jusuf Ginting mewakili rekan-rekannya usai melakukan transfer uang di BRI yang tak jauh dari pasar tersebut.
Sementara di Jombang, Jawa Timur, ratusan tukang becak juga memberikan sumbangan ke pasangan Jokowi - JK . Uang hasil iuran yang terkumpul Rp 600 ribu itu ditransfer ke rekening Jokowi-JK lewat BRI setempat, Jumat 6 Juni 2014.
Mi'an, koordinator tukang becak Jombang, beralasan, hal tersebut merupakan bentuk kepedulian tukang becak terhadap pasangan capres-cawapres yang diusung poros PDIP . Selain itu di mata tukang becak, Jokowi adalah sosok sederhana dan merakyat.
"Karena becak-becak Jombang ini simpatisan dan senang kepada Bapak Jokowi , calon presiden kita. Orangnya merakyat juga sederhana. Ini kepedulian untuk becak Jombang menyumbang Pak Jokowi . Kita mengumpulkan sedikit demi sedikit terus anak-anak ini saya ajak menyumbang ke BRI". Kata Mian.
Mi’an menambahkan, uang yang ditransfer ke rekening Jokowi - JK tersebut merupakan hasil iuran secara sukarela. Sumbangan itu bervariasi, paling kecil Rp 5 ribu dan terbesar Rp 30 ribu.
Para tukang becak itu berharap pasangan Jokowi - JK menjadi pemenang Pilpres, 9 juli mendatang. Jika menjadi presiden mereka berharap kepada Jokowi - JK untuk menjaga keamanan NKRI dan membela rakyat kecil. (sjk)
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto berkampanye di Manado, Sulawesi Utara. Pada kesempatan itu, hadir dua Jenderal TNI Purnawirawan
Baca SelengkapnyaRibuan telur asin itu diangkut menuju ke JIS, Jakarta, Jumat malam.
Baca SelengkapnyaSementara Ketua DPC Projo Nganjuk Sujarwo menyatakan ada 217 kades dari 244 desa se-Nganjuk yang bergabung Projo.
Baca SelengkapnyaKepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berburu takjil pada 3 April lalu di Taman Semagor, Kabupaten Bungo.
Baca SelengkapnyaAksi bagi-bagi susu dan mie ayam gratis ini merupakan bentuk syukur atas menangnya pasangan Prabowo-Gibran pada kontestasi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 76,2 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Jokowi, meski belakangan banyak diterpa isu negatif.
Baca SelengkapnyaBansos yang disalurkan di daerah dengan kemiskinan yang lebih tinggi itu, rupanya terbukti menyumbang persentase suara lebih tinggi pula kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyinggung dinamika politik dalam beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai tak ada yang salah bila pemerintah memberi izin tambah ke Ormas yang berjasa bagi bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaAnies mendapat desakan tajam dari salah seorang mahasiswa hingga disebut banyak janji.
Baca SelengkapnyaSembako ini dibagikan Jokowi kepada warga Yogyakarta maupun pelaku ekonomi di kawasan Malioboro.
Baca Selengkapnya