Demokrat AHY: Moeldoko Gunakan Buzzer Serang Pakai Isu Ideologi
Merdeka.com - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menanggapi tuduhan pergeseran ideologi di Demokrat oleh Moeldoko. Kamhar mengatakan, pernyataan tersebut cuma pepesan kosong.
"Merespon pernyataan Moeldoko tentang adanya pergeseran ideologi di Partai Demokrat, lagi-lagi menjadi pepesan kosong. Pernyataan ini justru bisa menimbulkan tanda tanya besar bagi publik. Moeldoko ini makhluk dari planet mana? Hanya karena ambisi dan syahwat politik yang tak terbendung hingga kembali membangun fitnah, namun naif," katanya kepada wartawan, Senin (29/3).
Kamhar mengatakan, selama 10 tahun SBY memimpin pun tidak pernah ada perbenturan isu ideologi yang mengemuka. Demokrat ditegaskannya memiliki ideologi nasionalis religius. Berdasarkan Pancasila dan bersifat terbuka tanpa membedakan suku, agama, ras profesi dan lainnya.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Apa doktrin Partai Demokrat? Dalam anggaran dasar Partai Demokrat pada pasal 4, doktrin tri pakca gatra praja mengandung arti adanya tiga kehendak kuat atau tiga ketetapan atau tiga ketetapan hati dalam mebangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke dalam trilogi partai demokrasi, kesejahteraan, dan keamanan serta tiga wawasan partai yakni nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.
-
Siapa yang memimpin Indonesia saat pemilu pertama? Pada tahun 1955, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno mengadakan pemilihan umum pertama sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan pemerintahan yang lebih representatif dan partisipatif.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Apa ciri utama ideologi terbuka? Ideologi terbuka menghargai kebebasan individu untuk menyampaikan pendapatnya tanpa adanya tekanan atau intimidasi.
Moeldoko, kata Kamhar, menggunakan buzzer untuk menyerang Demokrat dengan isu ideologi. Serangan itu dinilai tidak berpengaruh terhadap Demokrat.
"Moeldoko mencoba cara-cara kotor yang menggunakan buzzer untuk menyerang Partai Demokrat dengan isue ideologi. Penggiringan ini dilakukan secara sistematis namun terbaca dengan jelas, karena mereka memilih sasaran yang salah," katanya.
"Model serupa mungkin efektif pada operasi terhadap ormas keagamaan yang rentan dan sensitif dengan isue ideologi, tapi tak relevan dan anakronis untuk diterapkan pada Partai Demokrat. Ada justifikasi yang kuat secara historis dan empiris yang membuat tuduhan ini hanya mungkin dilakukan oleh orang tolol terhadap Partai Demokrat," tegas Kamhar.
Kamhar mengatakan, pernyataan Moeldoko itu tambah parah disampaikan ketika hari yang sama dengan teror bom bunuh diri di Makassar. Menurutnya, hal itu sangat keterlaluan.
"Lebih parahnya lagi Isu ideologi ini disampaikan Moeldoko disaat negara kita sedang terluka dan berduka akibat teror bom bunuh diri di Makassar. Moeldoko sama sekali tak punya hati. Sebagai pejabat negara, ini sungguh keterlaluan. Malah mencoba mengeksploitasi peristiwa bom bunuh diri ini dengan penggiringan isu ideologi yang dilakukan para buzzer binaan kakak pembina," katanya.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan alasan mengapa menerima pinangan sebagai ketua umum Demokrat hasil KLB. Mantan Panglima TNI ini bilang, di Demokrat telah terjadi pergeseran arah demokrasi.
Moeldoko mengatakan, akan terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Dia bilang pertarungan itu terstruktur dan mudah dikenali.
"Ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia emas pada 2045. Ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di Demokrat," katanya.
"Jadi bukan sekadar menyelamatkan Demokrat tapi menyelamatkan bangsa dan negara," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan Presiden Jokowi demokratis, dan menghormati independensi serta hak setiap partai politik.
Baca SelengkapnyaAHY Ungkap Jati Diri Demokrat: Partai 'Wong Cilik'
Baca SelengkapnyaJK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMoeldoko meminta masalah netralitas tak sekedar dilihat kacamata subjektivitas.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaSBY meminta agar kader Demokrat berjuang di tengah politik pragmatis.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak ambil pusing memikirkan isu tersebut. Sebab, hal tersebut merupakan isu lama yang hanya diproduksi ulang.
Baca SelengkapnyaDari pergantian pemimpin itu, partai pengusung yang berkuasa juga berganti.
Baca SelengkapnyaDengan kemenangan ini, Demokrat merasakan semakin kuat dan berani dalam mencari keadilan dan kebenaran.
Baca SelengkapnyaMenteri Investasi Bahlil Lahadalia sempat mengulas siklus pemegang kekuasaan tidak ada partai politik yang bisa berkuasa lebih dari 10 tahun.
Baca Selengkapnya