Demokrat Akui Kalah di Sumbar, Tangsel dan Medan
Merdeka.com - Partai Demokrat mengakui kekalahan di tiga Pilkada yakni Sumatera Barat, Tangerang Selatan dan Medan. Dalam hasil quick count atau hitung cepat, jagoan Demokrat kalah di tiga lokasi tersebut.
Sekretaris Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani percaya hasil hitung cepat tidak akan jauh berbeda dengan hasil quick count.
"Kami tentunya dapat menerima hasil QC yang ada termasuk Pilkada Tangsel, Kota Medan dan Pilgub Sumbar. Kami bisa menerima dan berlapang dada," ujar Kamhar dalam keterangannya, Kamis (10/12).
-
Siapa yang menentukan pemenang? Pemilihan pemenang Exquisite’s Best Restaurants & Bars 2024 dilakukan sangat selective dengan melibatkan cullinary expertise sebagai juri.
-
Siapa yang menang dalam perdebatan? Tidak ada yang menang dan tiada yang kalah. Keduanya memiliki sudut pandangnya masing-masing dalam melihat sains dan agama.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa yang menang di Jawa Tengah? Prabowo-Gibran meraih 53,07 persen suara di Jawa Tengah, adapun Ganjar-Mahfud 34,34 persen.
-
Apa penyebab perselisihan hasil pemilu? Perselisihan hasil pemilu merujuk pada ketidaksepakatan atau konflik yang timbul terkait dengan proses pemilihan umum.
-
Apa yang membuat Pilkada Jatim melawan kotak kosong? Hal ini membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberi tambahan waktu untuk perpanjangan pendaftaran pasangan calon (paslon) selama 3 hari.'Ada lima daerah di Jatim yang hanya ada satu paslon yang mendaftar, atau calon tunggal. Sehingga akan diberi tambahan waktu perpanjangan pendaftaran paslon sebanyak 3 hari,' kata Komisioner KPU Jatim, Choirul Umam, Jumat (30/8).
Kamhar mengatakan, dalam kontestasi politik tentu ada dinamika dan volatilitas yang tinggi. Daerah yang diperkirakan menang, hasilnya belum sesuai harapan. Sebaliknya, daerah yang tidak terlalu diunggulkan, hasilnya ternyata menggembirakan. Serta, ada yang dari awal tidak sesuai harapan.
"Konsekuensi dari sebuah kontestasi tentunya ada yang menang dan ada yang kalah," kata Kamhar.
"Sometimes we win, sometimes we learn. Menang tidak terbang, kalah tidak patah," kata Kamhar mengutip pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Politisi Ksatria
Partai Demokrat menyakini Siti Azizah di Tangsel, Akhyar di Medan, dan Mulyadi di Sumbar menerima hasil Pilkada yang telah mereka hadapi.
"Kami meyakini Ibu Azizah, Pak Ahyar Nasution dan Pak Mulyadi adalah politisi-politisi yang berjiwa kesatria yang akan berjiwa besar dan berlapang dada serta menjadikan ini sebagai pembelajaran," kata Kamhar.
Sebelumnya, dalam Pilkada Kota Medan, pasangan Akhyar-Salman kalah dari pasangan calon Bobby-Aulia dalam hasil hitung cepat.
Di Tangerang Selatan, jagoan Demokrat yang juga putri Wapres Ma'ruf Amin Siti Nur Azizah kalah dari pasangan Benyamin-Pilar Saga. Bahkan, suaranya kalah dari pasangan Muhammad-Rahayu Saraswati.
Untuk Pilkada Sumbar, Mulyadi-Ali Mukhni yang diusung Partai Demokrat kalah dari Mahyeldi-Audy Joinaldy yang merupakan jagoan PKS. Suara Mulyadi berada di urutan ketiga setelah pasangan Nasrul Abit-Indra Catri.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dhabi menyatakan, telah terjadi penambahan suara ke Partai Demokrat sebesar 2.301.
Baca SelengkapnyaUtut mengatakan, tiap siklus Pemilu pasti bakal ada yang kalah.
Baca SelengkapnyaGolkar menilai dalil permohonan Partai NasDem yang menyatakan suaranya berkurang sebanyak 494 suara pada 60 TPS adalah mengada-ada.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah berharap Pilkada kandidat melawan kotak kosong ini tidak terjadi karena tidak sesuai dengan cita-cita demokrasi.
Baca Selengkapnya