Demokrat: Banyak yang ingin Mega duet dengan Pramono Edhie
Merdeka.com - Lima bulan lagi Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 akan digelar. Meski pasangan capres dan cawapres akan ditentukan setelah pemilu legislatif April nanti, nama-nama sejumlah pasangan sudah mulai beredar.
Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, salah satu pasangan capres dan cawapres yang dirasa kuat adalah Megawati Soekarnoputri dan Pramono Edhie Wibowo. Mega-Pramono disebut-sebut banyak diinginkan oleh publik.
"Banyak juga yang ngomong, tapi nantilah lihat setelah pileg," ujar Ramadhan Pohan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/2).
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
Meski saat ini Demokrat sedang mencari capres dalam pagelaran Konvensi, pengusungan Pramono Edhie yang juga ikut sebagai peserta konvensi untuk diusung sebagai cawapres Megawati mungkin saja terjadi. Menurut Ramadhan hal itu tergantung dinamika setelah pemilu legislatif.
"Itu dinamika saja, kita lihat nanti setelah pileg dinamikanya seperti apa," imbuhnya.
Dia menilai, komunikasi politik dengan PDIP sudah terjalin sejak 2009 lalu. Dia menambahkan, koalisi dengan PDIP akan mudah terjalin karena PDIP dan Demokrat punya ideologi yang sama.
"Komunikasi politik dari dulu kita sudah beranggapan 2009-2014 perlihatkan Demokrat-PDIP akan lebih mudah untuk bekerja sama jadi A di bibir A di hati keluar antara in dan outnya sama," tegas dia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koalisi PDIP-Demokrat diprediksi akan mengubah lanskap politik nasional
Baca SelengkapnyaPDIP terbuka untuk bekerjasama dengan Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaMeski pernah mendampingi Prabowo di Pilpres 2019, kini Sandiaga berpeluang menjadi pesaing di 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP mengklaim memiliki sejumlah kader yang mumpuni diusung di Pilgub Jatim.
Baca SelengkapnyaMuzani memastikan jika pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaDia belum bisa memastikan apakah komunikasi itu akan berujung pada kerja sama politik.
Baca SelengkapnyaSebab tidak ada hubungan yang buruk antara PDIP dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaJika PDIP bersama PKB dan PKS mendukung Anies maka akan semakin bagus dan berpeluang menang.
Baca SelengkapnyaHasto mengungkap PDIP telah melakukan pertemuan dengan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono dan Sandiaga Uno
Baca SelengkapnyaHerman pun minta doa agar pertemuan SBY dan Megawati dapat terwujud.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan ada keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Baca Selengkapnya