Demokrat Bebaskan Kader Pilih Capres, Kubu Jokowi Sebut Sikap yang Realistis
Merdeka.com - Partai Demokrat memberi keleluasaan bagi kadernya untuk memilih pasangan capres-cawapres saat pencoblosan di bulan April 2019. Beberapa kader Partai Demokrat pun telah menyatakan dukungan kepada paslon 01, Jokowi-Ma'ruf Amin dibanding memilih Paslon 02 yang diusung partainya, Prabowo-Sandiaga Uno.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga mengatakan, hal ini terjadi karena banyak kader Partai Demokrat yang sadar akan keadaan.
"Ya karena banyak partai yang dia realistis dengan kondisi di lapangan, di mana di lapangan banyak yang dukung Jokowi. Jadi mau tak mau mereka kejar elektoral parlemen mereka juga. Kan partai-partai ini melihat kondisi untuk perjuangan ke parlemen dan presidennya," ujar Arya saat dihubungi wartawan, Kamis (15/11).
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
Arya menjelaskan, para kader tersebut juga realistis terhadap masukan dari bawah yang mereka terima. Karena itu, kader pun mau tidak mau juga harus menyesuaikan.
"Malah bisa mengurangi elektabilitas mereka kalau masih dengan pilihan mereka. Tapi itu dari partai koalisi sebelah ya, kalau kita kan kompak-kompak saja," tukas Arya.
Menurut Arya, bila melihat dampak elektabilitas Pilpres terhadap partai, yang paling diuntungkan adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
"Sementara partai koalisi lain kan turun semua itu. Kalau turun semua ya mereka pasti realistis lah daripada tetap bertahan tapi partainya turun terus, daripada enggak selamat gitu loh, ya mending ganti dong," tandasnya.
Reporter: Ratu Annissa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaDia mengaku, jika partai yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah diminta untuk memberikan masukan terkait Bacawapres.
Baca SelengkapnyaDemokrat merespons pernyataan Menteri Bahlil, dan menegaskan penentu kemenangan Pilpres adalah rakyat.
Baca SelengkapnyaDemokrat hanya mendorong Prabowo untuk mencari sosok cawapres yang bisa bawa kemenangan
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP, Denny Cagur menilai tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan kepada Cagub-Cawagub Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnyamerupakan tokoh senior dan mantan Ketua Umum Partai Golkar yang sosoknya harus dihormati.
Baca SelengkapnyaTak ada arahan dari Jokowi terkait pilihan politik Bara JP kepada salah satu pasangan capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaSedangkan kalau dilihat dari basis pemilih 2019, pendukung Prabowo-Sandi tidak sepenuhnya mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya"Kita melihat sekarang justru koalisi kita yang memberi tempat yang sangat luas untuk pemimpin-pemimpin muda," kata Prabowo.
Baca Selengkapnya