Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat belum pikirkan sanksi buat 6 anggota yang 'mbalelo'

Demokrat belum pikirkan sanksi buat 6 anggota yang 'mbalelo' Max Sopacua diperiksa KPK. ©2013 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua mengaku belum memperhitungkan sanksi yang akan diberikan kepada anggota Fraksi Partai Demokrat yang tidak ikut melakukan aksi walk out dalam sidang paripurna RUU Pilkada DPR RI, Jumat (26/9) dini hari tadi.

Max mengaku tidak mengetahui siapa saja yang masih berada di dalam ruang rapat paripurna. "Siapa yang ada di dalam?," kata Max, sesaat setelah melakukan aksi walkout di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/9).

Max mengaku menyerahkan semua kepada Partai Demokrat. Dia masih enggan ambil pusing terhadap perilaku anggota Fraksi Partai Demokrat yang tidak ikut keluar ruangan.

Orang lain juga bertanya?

"Kami tidak ikut-ikut kami sudah walk out. Mau apa, what ever lah. Saya sudah capek dari tadi pagi (ikut rapat)," ucap Max.

Max mengatakan, alasan Partai Demokrat melakukan aksi walk out lantaran usulnya tidak dipertimbangkan untuk masuk sebagai opsi.

"Mau divoting juga tidak bisa divoting, hanya dua opsi saja, satu lagi mau masuk kemana. Kita melakukan walk out karena memang opsi kita tidak diakomodir," tutup Max.

Sebelumnya, sesaat setelah Partai Demokrat melakukan aksi walk out, ternyata masih terdapat enam orang anggota Fraksi Partai Demokrat yang masih berada di ruangan rapat paripurna dan mengikuti rapat hingga usai pengambilan keputusan.

Enam orang tersebut adalah Gede Pasek Suardika, Harry Witjaksono, Ignatius Mulyono, Eddy Sadeli, Hayono Isman dan Lim Sui Khiang. Sementara itu, Gede Pasek mengatakan memilih tetap tinggal di dalam ruang rapat paripurna lantaran merasa bertanggungjawab terhadap pilihan politiknya.

"(Keputusan untuk tidak ikut walk out) Itu juga bagian dari politik, sebagai partai yg mengusung RUU Pilkada harus bertanggung jawab," kata Pasek.

Pasek mengaku, tidak berkompromi sebelumnya dengan 5 anggota Partai Demokrat lain yang ikut tinggal di dalam ruang rapat paripurna paska aksi walkout anggota Fraksi Partai Demokrat.

"Ternyata pilihan saya diikuti oleh senior-senior yang lain. Ada pak Haryono Isman, Ignatius Mulyono, Eddy Sadeli, itu tanpa koordinasi. Yang semula kita duduk berjauhan, akhirnya kita duduk berdekatan," jelas Pasek.

Pasek tidak menyesal keputusannya memilih pilkada langsung, meski opsi tersebut ternyata kalah dari opsi pilkada melalui DPRD.

"Urusan menang kalah dalam demokrasi itu belakangan, karena rakyat yang mencatat apa yang kita lakukan. Saya merasa bangga sudah bisa memperjuangkan apa yang saya perjuangkan sampai akhir," tutur Pasek.

Pasek mengaku tidak gentar dengan risiko yang akan dihadapinya lantaran tidak ikut walkout bersama sebagian besar anggota Partai Demokrat. "Pak SBY pernah menyampaikan setuju pilkada langsung, dasarnya adalah setuju," tutup Pasek.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dikhianati Anies dan NasDem, SBY Belum Putuskan Arah Dukungan Demokrat di Pilpres 2024
Dikhianati Anies dan NasDem, SBY Belum Putuskan Arah Dukungan Demokrat di Pilpres 2024

Partai Demokrat belum menentukan langkah politik usai merasa dikhianati mitra koalisi Partai NasDem dan bakal capres Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
Menebak Arah Politik Demokrat Selanjutnya Dalam Commanders Call
Menebak Arah Politik Demokrat Selanjutnya Dalam Commanders Call

Demokrat sedang berada di persimpangan menentukan langkah politik selanjutnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Kubu Moeldoko Usai PK Demokrat Ditolak MA
VIDEO: Respons Kubu Moeldoko Usai PK Demokrat Ditolak MA

Inisiator Kongres Luar Biasa Partai Demokrat pimpinan, Darmizal menyebut dalam waktu dekat barisan KLB akan menentukan sikap dan arah politik.

Baca Selengkapnya
Demokrat Dikabarkan Dapat Jatah 4 Menteri dan Sudah Setor Nama, Sekjen: Belum Final
Demokrat Dikabarkan Dapat Jatah 4 Menteri dan Sudah Setor Nama, Sekjen: Belum Final

Partai Demokrat dikabarkan mendapat jatah empat menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran

Baca Selengkapnya
NasDem Tak Incar Kursi Menteri Kabinet Prabowo: Kita Bukan Berjuang Sejak Awal di Pilpres
NasDem Tak Incar Kursi Menteri Kabinet Prabowo: Kita Bukan Berjuang Sejak Awal di Pilpres

Surya Paloh memahami penyusunan komposisi kebijakan menjadi hak prerogratif Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Demokrat Sebut Mantan Kader Dukung AMIN Orang Tidak Jelas
Demokrat Sebut Mantan Kader Dukung AMIN Orang Tidak Jelas

Padahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Bicara Soal Pengkhianat dan Enggan Temui Demokrat: Komunikasi Kalau Enggak di Dunia di Akhirat
Surya Paloh Bicara Soal Pengkhianat dan Enggan Temui Demokrat: Komunikasi Kalau Enggak di Dunia di Akhirat

Demokrat membongkar duet Capres Cawapres Anies-Cak Imin

Baca Selengkapnya