Demokrat belum tentukan di kubu Jokowi atau Prabowo
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan menegaskan sampai saat ini partainya belum menentukan arah dukungan di Pilpres 2019. Menurutnya Demokrat masih berpegangan pada hasil Rapimnas 2018.
"Posisi Demokrat tetap seperti tanggal 10 Maret 2018 waktu kami Rapimnas. Pilihannya itu bisa ke Pak Jokowi, bisa ke Pak Prabowo bisa bukan Pak Jokowi bukan Prabowo," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/7).
"Masih ada waktu antara 4 sampai 10 Agustus dan perbincangan soal ini masih terus kami bicarakan sidang majelis tinggi partai yang akan memutuskan baru kami mulai pertarungan," sambungnya
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Kenapa Prabowo sebut koalisi tak terbentuk? Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk,' kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu Prabowo? Nantinya, kata Waketum Gerindra, Demokrat akan memberikan masukan dan catatan terhadap program pemerintahan Jokowi. 'Prabowo sudah menyatakan keyakinannya untuk melanjutkan banyak sekali program-program Pak Jokowi yang sangat baik. Dan tentu Partai Demokrat pada saatnya akan memberikan masukan-masukan juga dan catatan-catatannya.'
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Meski belum menentukan arah dukungannya, Hinca menilai peluang munculnya poros selain koalisi Jokowi atau Prabowo di Pilpres 2019 sangat kecil. Kata dia, poros ketiga bisa terbentuk jika salah satu partai yang telah menentukan arah dukungannya melepaskan diri dari koalisi calon presiden (capres) yang ia dukung.
"Kalau tinggal dua secara matematika politik tak mungkin lagi ada pihak ketiga. Kecuali partai politik peserta di koalisi satu atau lainnya loncat bikin ketiga," ungkapnya.
Diketahui, koalisi Presiden Jokowi sudah didukung oleh enam partai. Mulai dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, PPP, Hanura, NasDem, dan PKB.
Sedangkan, koalisi Ketua Umum Partai Prabowo Subianto belum menemukan kepastian terkait kawan koalisi. Namun kemungkinan Gerindra akan berkoalisi dengan PKS, PAN, dan Demokrat.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat sedang berada di persimpangan menentukan langkah politik selanjutnya.
Baca SelengkapnyaKetum AHY akan segera mengumumkan ke koalisi mana Partai Demokrat akan bergabung.
Baca SelengkapnyaDemokrat hanya mendorong Prabowo untuk mencari sosok cawapres yang bisa bawa kemenangan
Baca SelengkapnyaPKB membuka opsi meninggalkan Partai Gerindra dan calon presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPKB menyebut, jika cawapres menjadi faktor penentu pendongkrak elektabilitas capres.
Baca SelengkapnyaDemokrat Akui Bertemu PKS Bahas Pilkada Jakarta, Tapi Tak Tawarkan Posisi Cawagub
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu 2024, pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan perpecahan. Mereka yang dulu loyal dan kompak, kini saling serang.
Baca SelengkapnyaDirencanakan, hari ini para Ketum partai KIM akan bertemu mematangkan pembahasan soal cawapres Pabowo.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDemokrat tidak menutup peluang bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaDjarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca SelengkapnyaKeputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Baca Selengkapnya