Demokrat bergabung, langkah Prabowo bentuk koalisi diyakini tambah alot
Merdeka.com - Partai Demokrat telah menyatakan diri berkoalisi dengan Partai Gerindra. Namun, langkah Ketum Gerindra Prabowo Subianto menuju Pilpres 2019 dinilai masih belum aman.
Khususnya terkait perebutan kursi cawapres. Di mana PKS menyodorkan Salim Segaf Aljufrie dan Ahmad Heryawan sebagai pendamping Prabowo. Hal ini yang dinilai bakal mengganjal koalisi Prabowo.
"Masing-masing partai punya calon, pembahasan koalisi pasti akan alot," kata Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lili Romli, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (31/7).
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Bagaimana cara Prabowo untuk maju Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Kenapa Prabowo diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
Jika menghitung secara politik, peluang Partai Demokrat lebih terbuka mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Prabowo. Pasalnya, AHY sudah populer, elektabilitasnya cukup tinggi, dan punya modal logistik kuat dari Partai Demokrat.
Meski demikian, hal itu akan menimbulkan friksi dengan PKS yang setia berkoalisi mendukung Prabowo sejak Pilpres 2014.
Apalagi PKS ngotot kadernya jadi cawapres pada Pilpres 2019. Sejak jauh hari, PKS sudah menyiapkan sembilan nama untuk jadi cawapres Prabowo pada Pemilu 2019. Namun hingga kini Prabowo belum memilih nama cawapres dari daftar yang diajukan PKS.
"Ini kan pertimbangannya 'cottail effect'. Mencari figur yang bisa menambah elektabilitas Prabowo untuk mengimbangi elektabilitas tinggi Pak Jokowi," ujar Lili.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi bergabung ke koalisi pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAHY mengungkapkan alasan Demokrat mendukung Prabowo ketimbang Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaAHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca SelengkapnyaPujian itu disampaikan saat Prabowo bertemu SBY di Pacitan.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, koalisi di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bakal lengkap.
Baca Selengkapnyaetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan memilih Prabowo adalah keputusan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, dukungan melalui deklarasi Partai Demokrat malam ini adalah sebuah amanah yang dipercayakan kepadanya.
Baca SelengkapnyaKIM Plus merupakan nama untuk koalisi yang terdiri atas partai-partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan partai-partai di luar koalisi itu.
Baca SelengkapnyaKetum Partai Demokrat Agus Harimuti Yudhoyono (AHY) menyatakan partainya kembali ke pemerintahan jika pasangan Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAHY berjanji, jika partainya akan mengawal sejumlah kebijakan dan program-program yang memang pro terhadap rakyat.
Baca SelengkapnyaPrabowo berbicara penuh semangat karena mendapat dukungan penuh.
Baca SelengkapnyaAHY menyebut, Prabowo memenuhi sejumlah kriteria calon presiden yang didukung oleh Partai Demokrat.
Baca Selengkapnya