Demokrat buka peluang buat poros baru bersama PAN di Pilpres 2019
Merdeka.com - Wasekjen Partai Demokrat Rachlan Nasidik mengatakan partainya terbuka untuk membuat poros baru bersama PAN di Pemilu Serentak 2019. PAN menyatakan tengah berupaya membangun poros baru di luar pendukung Joko Widodo dan Prabowo Subianto bersama partai-partai yang belum menentukan sikap, seperti PKB dan PKS.
"Kami anggap itu tujuan baik dan terbuka pada komunikasi," kata Rachlan saat dihubungi, Selasa (6/3).
Namun, Rachlan menyebut keputusan untuk membentuk poros baru harus diputuskan melalui komunikasi antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Kenapa AHY disebut calon ibu negara? Kembali ke Annisa Pohan, netizen menyebut wanita berusia 42 tahun ini memiliki aura positif. Tak heran jika ia disebut sebagai calon ibu negara di masa depan.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Bagaimana tahapan Pilkada 2024? Tahapan sendiri dimulai dari Perencanaan Program dan Anggaran telah dilaksanakan sejak Januari 2024 lalu. Tahapan Lengkap Pilkada 2024 Tahapan Pilkada 2024 secara rinci terbagi menjadi dua, yaitu tahapan persiapan dan tahapan penyelenggaraan pemilihan.
-
Kapan Demokrat akan umumkan arah politik? Bakal Umumkan Arah Politik Partai Demokrat Setelah itu, kata Herzaky, Partai Demokrat baru akan mengumumkan arah politik yang akan dilakukan partainya tersebut.'Setelah itu mungkin ke depannya baru lah akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya kepada Demokrat selama ini,' ujar Herzaky.
"Ya itu kan sudah komunikasi. Nanti kan pertemuannya harus antar ketua umum," terangnya.
Jika poros ketiga terbentuk, Demokrat disebut-sebut bakal mengusung Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2019. Akan tetapi, Demokrat belum menentukan posisi AHY apakah menjadi calon presiden atau wakil presiden.
Rachlan menilai, keputusan mencalonkan AHY masih terlalu dini. Sebab, partainya menganggap ada jebakan terkait syarat pencalonan di Pilpres 2019.
Jebakan itu adalah angka ambang batas pencalonan presiden 20 persen. Partai-partai politik tidak bisa mencalonkan tokoh mereka jika tidak mengantongi syarat 20 persen suara sah nasional.
"Belum diputuskan tapi kami menilai bahwa ada jebakan. Di dalam ketentuan UU tentang presidential threshold 20 persen itu. Artinya jebakannya itu adalah apabila pertama tentu saja kalau koalisi tak sampai 20 persen sudah pasti kan tidak bisa ngusung," ujarnya.
Kedua, kata Rachlan, jebakan di Pilpres lainnya adalah partai yang tidak memiliki atau mengusung tokoh sendiri di Pilpres maka akan 'jeblok' elektabilitasnya.
"Kalau parpol tidak punya calon untuk diusung jadi capres maupun cawapres, ya maka ada resiko bahwa partai itu pada 2019 yang serentak itu elektabilitasnya bisa jatuh," tegas Rachlan.
Sebelumnya, Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan melahirkan poros baru di luar pendukung Jokowi dan Prabowo. PAN masih menimbang akan bergabung dengan Gerindra atau membuat poros baru. Poros baru bisa dibentuk dari komposisi tiga partai yang belum menentukan arah dukungan politik. Yaitu PKB, Demokrat dan PKS.
Dengan demikian, ketiga poros itu diantaranya poros pendukung Prabowo yang diisi oleh Gerindra dan PAN. Kemudian, poros pendukung Jokowi yang diisi PDIP, Golkar, NasDem, Hanura dan PPP. Serta poros PKB, PKS dan Demokrat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY merespons usulan DPD Demokrat Jakarta yang melirik Pj Heru Budi Hartono.
Baca SelengkapnyaDemokrat sedang berada di persimpangan menentukan langkah politik selanjutnya.
Baca SelengkapnyaDemokrat memandang platform perjuangan yang senada adalah bersama Koalisi Perubahan mengusung Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku Partai Demokrat telah membentuk satgas untuk berkomunikasi dengan partai politik lain terkait Pilgub Jakarta, Jateng dan Jabar.
Baca SelengkapnyaMenurut Mardiono, tidak tertutup kemungkinan duet Sandiaga-AHY
Baca SelengkapnyaDemokrat diberikan hak yang sama dengan partai yang sudah mendukung Prabowo lebih dulu.
Baca SelengkapnyaDemokrat hanya mendorong Prabowo untuk mencari sosok cawapres yang bisa bawa kemenangan
Baca SelengkapnyaApabila PPP ingin membuat poros baru, ada beberapa syarat yang dipatok Demokrat.
Baca Selengkapnya"Gak masalah. Mau mbak Yenny, Bu Khofifah, mau Ibu Susi silakan aja diumumkankan tapi sekarang biar cepat konsilidasi," kata Andi Arief.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, PKS mendesak agar Anies segera mengumumkan cawapresnya.
Baca SelengkapnyaDemokrat sering kali mendesak Anies untuk segera mengumumkan nama Cawapresnya, namun Anies dan NasDem tegaskan tunggu waktu yang tepat.
Baca SelengkapnyaKetum Demokrat AHY akan memberikan rekomendasi kepada Majelis Tinggi Partai sebelum memutuskan arah dukungan.
Baca Selengkapnya