Demokrat dikabarkan dukung Jokowi, Roy Suryo sebut 'apapun bisa terjadi'
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo enggan bicara banyak soal pertemuan Ketua Umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketum PPP Romahurmuziy atau Romi di Jombang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Sebab, dari pertemuan itu, Romi mendapat sinyal Demokrat bakal mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
Roy menyebut apapun bisa terjadi dalam politik. Termasuk kemungkinan partainya merapat ke barisan parpol pendukung Jokowi.
"In politics anything can posible (dalam politik apapun bisa terjadi). Kan yang ketemu sudah antar Ketum. Jadi sudah tak perlu dikomentari Waketumlah," ucap Roy ketika dikonfirmasi, Rabu (4/4/2018).
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang akan dibantu oleh SBY? Kehadiran SBY menjadi tambahan kekuatan bagi Prabowo.'Saya rasa cukup baik, kami tentu menyerahkan kepada beliau juga, beliau presiden Republik Indonesia, sangat baik, kami sangat hormat dengan beliau,' ujar Waketum Gerindra Budisatrio Djiwandono di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9).
-
Kenapa SBY bisa membantu Prabowo? Pengalaman SBY bisa menjadi kekuatan bagi Prabowo. Tetapi, Gerindra memahami SBY tidak bisa selalu turun gunung karena juga memiliki kesibukan. 'Tentu pengalaman-pengalaman beliau akan menjadi kekuatan bagi kami juga tapi kita mengerti beliau mungkin juga punya kesibukan juga, kita tunggu pada saat yang pasti nanti akan kita umumkan bersama.'
-
Siapa yang mau mendirikan partai baru? 'Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,' kata Sandiaga di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (6/9).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
Menurutnya, tidak ada yang pasti dalam politik. "Dalam politik 2+2 bukan berarti pasti 4 lho. Jadi memang tidak pernah ada yang pasti di politik," tegas Roy.
Meski demikian, dia menjelaskan, sampai sekarang belum ada arahan dari Ketum SBY untuk mendukung Jokowi. Semua opsi masih terbuka.
"Sama sekali belum ada Arahan. Semua opsi masih tetap terbuka," ucap Roy.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengaku sempat bertemu dengan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Jombang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Pria yang akrab disapa Rommy itu pun yakin SBY akan merapat ke Jokowi di Pilpres 2019.
Dia menuturkan, dalam pertemuan itu sempat mengajak SBY untuk masuk ke dalam koalisi pemerintah dan memberikan dukungan untuk Jokowi.
"Pak SBY politisi yang sangat senior, pernah menjadi Presiden kita dan tahu kapan akan memutuskan. Sebagai koalisi pemerintah, ajakan itu tetap saya sampaikan dan saya menghargai sikap-sikap politik Pak SBY. Kalau nanti pun akan merapat ke Pak Jokowi, tentu itu akan menambah kekuatan. Karena tahun 2014 itu kan abstain bersikap. Saya berharap Pilpres 2019 ini bersikap," ucap Romi di ruang Fraksi PPP DPR RI, Jakarta, Rabu (4/4).
"Dan feeling saya dan keyakinan saya, Pak SBY memberikan apresiasi terhadap apa yang sudah dilakukan Pak Jokowi dan Insya Allah Demokrat akan bergabung," jelas dia.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri aktif itu mengaku mendapat restu dari sosok pak lurah untuk membentuk koalisi baru bersama Partai Demokrat, PKS dan PPP.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca SelengkapnyaSaat ini Gerindra masih menunggu deklarasi resmi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaKIM Plus merupakan nama untuk koalisi yang terdiri atas partai-partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan partai-partai di luar koalisi itu.
Baca SelengkapnyaPDIP meyakini Jokowi tidak memberi perintah kepada menterinya untuk bermanuver membentuk poros koalisi baru.
Baca SelengkapnyaPertemuan SBY dan Jokowi didorong oleh para partai politik yang tergabung di KIM
Baca SelengkapnyaRiefky menyebut, peluang berkoalisi dengan NasDem, PDIP hingga PKS masih terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaYusak mengatakan, pertemuan SBY dan Jokowi menimbulkan efek psikologis berupa dukungan terhadap Prabowo.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengangguk dan tersenyum saat ditanya soal isu Demokrat masuk kabinet pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaKetua Harian DPP Partai Gerindra itu menegaskan, perihal reshuffle menjadi kewenangan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengaku sempat berkomunikasi dengan sejumlah parpol, termasuk Demokrat.
Baca Selengkapnya