Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat Harap Pilpres 2024 Tidak Hanya Diikuti Dua Paslon

Demokrat Harap Pilpres 2024 Tidak Hanya Diikuti Dua Paslon Deputi Bappilu DPP PD Kamhar Lakumani. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani berharap Pilpres 2024 tak hanya menghadirkan dua poros di mana hanya ada dua pasangan calon. Alasannya, proses politik yang mengakibatkan terbelahnya masyarakat seperti pada Pilpres 2019 tidak boleh terulang lagi.

"Harapan kami, pada 2024 nanti tak hanya menghadirkan dan pasangan calon sebagai kontestan. Ini mesti dihindari agar tak mengulang kembali proses politik yang mengakibatkan pembelahan di masyarakat. Terlalu berisiko dan terlalu mahal harga yang mesti ditanggung sebagai bangsa. Lagi pula banyak kader-kader calon pemimpin bangsa yang potensial," kata Kamhar, Selasa (12/10).

Menurutnya, Indonesia tidak krisis calon pemimpin. Krisis politik justru terjadi terkait pemberian kesempatan tampilnya calon pemimpin sebagai kontestan. Selain itu, syarat presidential threshold terlalu tinggi.

"Mestinya disamakan dengan parliementary threshold sehingga seluruh partai yang telah mendapatkan mandat rakyat sebagai perwakilannya di Senayan berkesempatan untuk mengajukan pasangan calon pada Pilpres, sehingga capresnya tidak 4L (lu lagi lu lagi)," ujarnya.

Lebih lanjut, Demokrat menghargai sikap politik Partai Gerindra yang kembali mengajukan Prabowo Subianto sebagai capres pada 2024. Kata dia,setiap partai tentu punya strategi tersendiri dalam merespons dinamika politik menghadapi Pemilu 2024.

"Bagi partai-partai yang memiliki figur potensial akan berupaya mendorong kader terbaiknya untuk tampil menjadi kontestan dengan harapan mendapatkan efek ekor jas (coattail effect) bagi partainya, apalagi Pileg dan Pilpres dilaksanakan serentak. Pemikiran ini dimiliki oleh semua partai, termasuk Partai Gerindra," tuturnya.

Kamhar memaparkan, Partai Demokrat pada tahun 2021 hingga semester pertama 2022 masih menempatkan konsolidasi internal organisasi, serta kerja-kerja nyata bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 sebagai skala prioritas.

"Pada saatnya nanti Partai Demokrat pasti akan menyampaikan kepada publik terkait sikap dan keputusan politik partai merespons tahun politik 2024. Tentunya dengan menjadikan kondisi internal organisasi sebagai referensi utama serta pemetaan atas dinamika politik eksternal sebagai pertimbangan pengambilan keputusan," pungkasnya.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno meyakini, Gerindra dan PDIP bakal berkoalisi di Pemilu 2024. Calon presiden dan calon wakil presiden yang diperkirakan bakal diusung yakni Prabowo dan Puan Maharani.

Adi meyakini, Gerindra bisa masuk ke semua parpol dalam upaya membentuk koalisi. Namun dia yakin, Gerindra akan tetap berkoalisi dengan PDIP."Tapi kalau melihat portofolionya bisa dikunci PDIP, karena kan Puan-Prabowo, atau Prabowo-Puan, kan begitu," ujar Adi saat dihubungi, Senin (11/10).

Adi mengatakan, pasangan Prabowo-Puan sangat mungkin berhadapan dengan capres dari Partai Golkar. Diketahui, Golkar dalam hasil Rapimnas menyatakan bakal menjagokan sang Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi calon presiden 2024.

"Golkar misalnya bisa masuk ke PKB dan Demokrat karena ketum mereka juga mengincar. Bahkan PPP juga di situ, kan mulai dijodoh jodohin tuh Airlangga-Cak Imin atau Airlangga-Suharso," ujarnya.

Adi menyebutkan, tiga partai yang secara tradisi memasang calonnya dalam setiap pilpres, termasuk nantinya di 2024.

Ketiganya yakni PDI-P, Gerindra dan Golkar yang saat ini merupakan tiga besar partai politik dengan jumlah kursi signifikan di parlemen. "PDIP sudah bisa maju sendiri, Golkar dan Gerindra tinggal cari satu atau dua partai lagi untuk menggenapi ambang batas presiden, dan dua partai ini punya tradisi maju," jelasnya.

Adi mengatakan, partai lain di luar ketiga partai ini tentu akan kesulitan karena perolehan suara partai mereka kecil, dan elektabilitas ketum tidak signifikan.

Dia mencontohkan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tidak terlampau signifikan elektabilitasnya, hanya di kisaran angka 5 persen. Angka ini berbeda jauh dengan Prabowo.

"Airlangga boleh kecil elektabilitasnya, tapi partainya besar, artinya ada bargaining position. AHY serba tanggung, partainya juga tidak sampai dua digit, bargainnya itu tidak VIP, tapi kalau Golkar, PDIP, Gerindra, itu bargainnya VIP," jelas dia.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Lagi Hitung Baik Buruknya Jika Cuma Dua Capres di Pilpres 2024
PDIP Lagi Hitung Baik Buruknya Jika Cuma Dua Capres di Pilpres 2024

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku partainya terbuka untuk membahas kemungkinan terbentuknya dua poros di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Presiden PKS Tetap Yakin Pilpres Lebih dari 2 Paslon
Presiden PKS Tetap Yakin Pilpres Lebih dari 2 Paslon

Akhmad Syaikhu mengaku tidak ingin kejadian pada Pilpres 2019 terulang lagi, di mana terjadi polarisasi di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Bocoran PDIP: Pilpres 2024 Mengerucut 2 Poros jika Ada Capres Kantongi Elektabilitas 40%
Bocoran PDIP: Pilpres 2024 Mengerucut 2 Poros jika Ada Capres Kantongi Elektabilitas 40%

Eriko menjelaskan, apabila sudah ada calon presiden yang mencapai elektabilitas 40 persen, maka terbuka peluang besar pasangan calon hanya mengerucut dua poros.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Pede Menang Meski Hanya Dua Poros di Pilpres 2024
Cak Imin Pede Menang Meski Hanya Dua Poros di Pilpres 2024

Cak Imin meminta relawan tetap solid dan terus membangun komunikasi dengan masyarakat.

Baca Selengkapnya
KPU Izinkan Parpol Cabut Dukungan di Daerah Calon Tunggal hingga Perpanjangan Pendaftaran
KPU Izinkan Parpol Cabut Dukungan di Daerah Calon Tunggal hingga Perpanjangan Pendaftaran

Kesempatan itu diberikan karena KPU berkomitmen mendorong daerah-daerah agar tidak ada calon tunggal selama proses pencalonan pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Format Debat Cawapres Diubah, Mahfud MD: Terserah KPU Saja
Format Debat Cawapres Diubah, Mahfud MD: Terserah KPU Saja

Format Debat Cawapres Diubah, Mahfud MD: Terserah KPU Saja, Saya Siap Saja

Baca Selengkapnya
Akui Komunikasi dengan Kubu AMIN, PDIP: Karena 02 Terlalu Yakin Satu Putaran
Akui Komunikasi dengan Kubu AMIN, PDIP: Karena 02 Terlalu Yakin Satu Putaran

Karena 02 terlalu yakin 1 putaran. Kami dengan 01 tidak yakin 1 putaran, pasti 2 putaran," kata Aria Bima

Baca Selengkapnya
4 Paslon Resmi Berlaga, Ini Pesan Kapolres Kampar Saat Deklarasi Pilkada Damai
4 Paslon Resmi Berlaga, Ini Pesan Kapolres Kampar Saat Deklarasi Pilkada Damai

Dalam Pilkada Kampar, sebanyak empat paslon akan bertarung.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Imbau KPU Tak Fasilitasi Kotak Kosong di Pilkada yang Hanya Calon Tunggal
Bawaslu Imbau KPU Tak Fasilitasi Kotak Kosong di Pilkada yang Hanya Calon Tunggal

Ia memberikan contoh KPU dapat memfasilitasi pemasangan alat peraga calon kepala daerah, namun tidak untuk kotak kosong

Baca Selengkapnya
NasDem Bicara Peluang Koalisi di Putaran 2 Pemilu 2024
NasDem Bicara Peluang Koalisi di Putaran 2 Pemilu 2024

Hermawi mengaku, tak hanya dengan kubu Prabowo, terbuka peluang berkoalisi juga dengan paslon nomor urut 3.

Baca Selengkapnya
AHY: Kalau Pak Prabowo Menang, Demokrat Bisa Kembali ke Pemerintahan
AHY: Kalau Pak Prabowo Menang, Demokrat Bisa Kembali ke Pemerintahan

AHY menegaskan dengan kemenangan Prabowo-Gibran, Partai Demokrat dipastikan akan kembali masuk ke pemerintahan

Baca Selengkapnya
Analisis Putaran Dua Pilpres 2024: Akar Rumput PDIP Sulit Bersatu dengan 212 dan Eks FPI di Kubu AMIN
Analisis Putaran Dua Pilpres 2024: Akar Rumput PDIP Sulit Bersatu dengan 212 dan Eks FPI di Kubu AMIN

Keduanya dinilai akan bersama jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran

Baca Selengkapnya