Demokrat: Hasto adalah juru bicara yang buruk bagi politik Indonesia dan PDIP
Merdeka.com - Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik menanggapi sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut partai berlambang banteng ini berbeda dengan partai lain yang selalu mengeluh saat mendapat intervensi. Hasto mencontohkan, PDIP sering diintervensi rezim Orde Baru.
"Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto adalah populis gadungan yang kekanak-kanakan. Lewat pernyataan-pernyataan reaksionernya, ia sedang membawa PDIP ke dalam petualangan yang mempermalukan diri sendiri," tulis Rachland dalam rilis yang diterima merdeka.com, Jumat (5/1).
Rachland mengungkapkan, Hasto tidak membantah dugaan partainya bertanggung-jawab dalam opresi dan kriminalisasi yang bertubi-tubi terhadap Demokrat, kali ini dalam persiapan pilgub di Kalimantan Timur. Menurut dia, Hasto tanpa rasa malu, justru seperti mengamini praktik kotor yang lagi-lagi melibatkan polisi tersebut.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap politiknya? 'Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,' ungkapnya.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap terkait menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
-
Bagaimana Gibran merespon pernyataan Hasto tentang pengambilalihan PDIP? 'Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu,' ungkapnya.Saat diminta wartawan untuk menanggapi pernyataan Hasto yang menyatakan dirinya sempat menolak menjadi cawapres di depan Megawati, Gibran hanya tersenyum. Ia pun lebih mengajak Hasto dan masyarakat berpikir positif saat bulan puasa.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
"Hasto benar, partainya pernah mengalami opresi di masa lalu yang berujung pada skandal perampasan kantor PDIP, 27 Juli 1996. Tapi menggunakan sejarah opresi yang dialami PDIP di masa lalu untuk membenarkan opresi pada partai lain di masa kini adalah sesat dan keji," tegas Rachland.
Menurut Rachland, Hasto membuat teringat pada ideologi Zionisme, yang menggunakan penderitaan bangsa Yahudi di masa lalu untuk membenarkan dan meminta dunia memaklumi opresi Israel terhadap bangsa Palestina.
"Hasto sendiri mungkin perlu lebih dulu menjelaskan dimana dia berada saat skandal 27 Juli terjadi. Apakah dia berada bersama para aktivis partai, mahasiswa dan warga yang bahu membahu melawan serangan; ataukah asyik mengurusi kariernya sendiri di PT Rekayasa Industri?," tegas dia.
"Menyebut PDIP menghadapi skandal 27 Juli dengan cara 'menyatu dengan rakyat' adalah klaim kosong tak berdasar. Ketika itu adalah aktivis mahasiswa dan warga yang aktif mendekati elit PDIP, bukan sebaliknya. Elite PDIP saat itu lebih dekat dengan beberapa elit Jenderal ABRI daripada dengan rakyat," tambah dia.
Klaim itu, kata dia, menyakiti memori para korban. Semasa Megawati Presiden, dia justru menolak mengusutnya agar hukum tegak dan melayani tuntutan keadilan para korban, yang sebagian sampai hari ini nasibnya tak diketahui.
"Hasto Kristiyanto adalah juru bicara yang buruk bagi politik Indonesia dan PDIP. Partai yang sebenarnya perlu lebih keras membuktikan komitmennya pada kebebasan demokratik dan penegakkan hukum. Rakyat tak akan lupa: Semasa Megawati Presiden, terjadi pembunuhan pada Munir dan Theys Eluay," jelas dia.
Seperti diketahui, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto membandingkan respons yang dilakukan partainya dalam menyikapi upaya intervensi dan ketidakadilan saat proses Pilkada. Saat mendapatkan perlakuan tidak adil, kata Hasto, PDIP memilih menyatu dengan rakyat daripada mengeluh seolah menjadi korban.
Pernyataan ini menyikapi keluhan dari Demokrat yang merasa mendapat upaya kriminalisasi dan perlakuan tidak adil dari penguasa di 3 ajang Pilkada.
"Kami lebih bersikap menyatu dengan rakyat, kami tidak menampilkan wajah, seolah kami jadi korban," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (4/1).
Hasto bercerita, partainya pernah mendapatkan perlakuan serupa di Pemilu. Bahkan, menurutnya, intervensi yang diterima PDIP lebih parah ketimbang Demokrat.
PDIP punya pengalaman diintervensi oleh penguasa. Bentuknya beragam, mulai dari kantor DPP diserang sejumlah orang, hingga tidak diperbolehkan ikut pemilu. Namun, lanjut Hasto, PDIP memilih diam.
"Ketika Pilkada di Bali 5 tahun yang lalu kami merasakan ada upaya sistematis. kami pun tidak membuat puisi mellow dramatic," sambung Hasto.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetapan Hasto dikabarkan sebagai tersangka terkait kasus suap Komisioner KPU hingga buron Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaSebagaimana diketahui, jagoan PDIP tumbang di sejumlah Pilkada versi quick count.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaPihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaHasto akhirnya buka suara usai ditetapkan KPK sebagai tersangka penyuapan dalam kasus Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto akan dipanggil penyidik Polda Metro Jaya besok.
Baca SelengkapnyaHasto menyadari sejak awal saat mengkritisi demokrasi dan pemerintah, ia paham resiko akan dipenjara suatu hari nanti.
Baca SelengkapnyaHasto juga mengaku ditertawai oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut berbagai intimidasi diterima PDIP usai memecat Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaPDIP menghargai setiap keputusan pimpinan partai politik (parpol) dalam memilih mitra koalisi
Baca SelengkapnyaJuru Bicara PDIP Chico Hakim menilai, pemanggilan Hasto merupakan upaya pembungkaman atas adanya dugaan kecurangan
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto buka suara, usai ditetapkan sebagai tersangka penyuapan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus Harun Masiku.
Baca Selengkapnya