Demokrat ke Marzuki Alie: Jangan Mencoba Mengadu Domba SBY dan Megawati
Merdeka.com - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mempertanyakan motif Marzuki Alie menyampaikan pengakuan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah bilang Megawati kecolongan dua kali. Pernyataan itu pun memicu sindiran PDIP kepada Partai Demokrat.
Herzaky mempertanyakan motif Marzuki yang kerap membantah tidak terlibat gerakan kudeta, malah menyebar tuduhan dan informasi yang tidak bisa diverifikasi.
"Pertanyaan besar kemudian mengemuka tatkala Pak Marzuki Alie yang sebelumnya selalu mengklaim tidak terlibat GPK PD, mengapa ikut-ikutan menyebar tuduhan dan informasi yang tidak dapat diverifikasi, selain oleh Pak Marzuki Alie sendiri?" ujar Herzaky dalam keterangannya, Kamis (18/2).
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa yang menyerang Soeharto dengan hoaks? Presiden Kedua Indonesia, Soeharto dan keluarga pernah mendapat serangan berita hoaks terkait Tapos.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
Herzaky menegaskan, masalah gerakan kudeta Partai Demokrat ini bukan masalah AHY melawan Presiden Joko Widodo, bukan pula biru melawan merah. Apalagi mengaitkan hubungan Megawati dengan SBY.
Ia pun meminta semua pihak tidak mencoba mengadu domba antara SBY dan Megawati. Serta mengadu domba Partai Demokrat dengan PDIP
"Kami minta setiap pihak untuk tidak mencoba mengadu domba Bapak SBY dan Ibu Megawati ataupun mengadu domba Partai Demokrat dan PDIP," tegasnya.
SBY dan Megawati adalah tokoh yang pernah menjadi presiden. Herzaky menilai tidak sepantasnya dibawa-bawa demi kepentingan pribadi. Ia meminta agar semua pihak bicara mengedepankan fakta dan data. Bukan menyebar fitnah.
"Beliau-beliau, Bapak SBY, Ibu Megawati, selaku putra-putri terbaik bangsa yang pernah dipercaya memimpin negeri ini, sudah sepantasnya kita tempatkan di posisi terhormat. Tidak malah kita bawa-bawa dan adu domba untuk kepentingan pribadi, apalagi segelintir orang yang tidak bermartabat," kata Herzaky.
PDI Perjuangan dan Demokrat sedang panas. Penyebabnya, pengakuan mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie. Marzuki menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah menyatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dua kali kecolongan saat Pilpres.
Marzuki bercerita saat berbincang dengan eks politikus Partai NasDem Akbar Faisal dalam kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored. Merdeka.com menghubungi Marzuki untuk mengonfirmasi cerita tersebut.
Tapi, Marzuki menolak bercerita. Mengenai kebenaran cerita itu, Marzuki mempersilakan agar melihat saja tayangan wawancara dengan Akbar Faisal di YouTube.
Dalam wawancara, awalnya Marzuki menanggapi tuduhan terlibat isu kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia pun bercerita pernah menjadi orang yang dipercaya SBY.
Pada 2004, Marzuki orang yang pertama kali diberitahu SBY akan maju dalam Pilpres dengan menggandeng Jusuf Kalla. Marzuki diundang SBY bertemu di suatu hotel Sheraton Bandara. Ia pikir akan digelar rapat karena Demokrat baru saja dinyatakan lolos Pileg.
"Rupanya yang datang SBY sendiri. Saya kaget. Rupanya dalam bicara itu beliau menyampaikan, oke kita sudah lolos, karena sebelumnya saya ikut dalam kampanye saya sering bicara di tim kampanye. Pak SBY tahu persis kerjaan saya. SBY menyampaikan 'saya akan berpasangan dengan pak JK'," kata Marzuki dikutip Kamis (18/2).
Menurut pengakuan Marzuki, SBY saat itu bilang bahwa Megawati Soekarnoputri kecolongan dua kali. Pertama, karena SBY mundur dari kursi Menkopolhukam kabinet gotong royong untuk maju menjadi capres. Kedua adalah kecolongan karena Jusuf Kalla maju bersama SBY di Pilpres sebagai cawapres. JK saat itu juga menjabat Menko Kesra kabinet gotong royong.
"Ini bu Mega akan kecolongan dua kali. Kecolongan pertama dia yang pindah. Kecolongan kedua dia ambil pak JK," Marzuki menceritakan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum Partai Demokrat belum aman. Sebab, peninjauan kembali (PK) yang diajukan Moeldoko Cs kepada Mahkamah Agung belum diputuskan.
Baca SelengkapnyaMoeldoko bagi Partai Demokrat tak termaafkan dan tak terlupakan.
Baca SelengkapnyaSaid Didu dicecar 30 pertanyaan oleh penyidik berdasarkan barang bukti video di media sosial.
Baca SelengkapnyaMegawati pun mengkritik soal aturan yang diubah semaunya sendiri.
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Soal Rocky Gerung Diduga Hina Jokowi: Presiden Tidak Mau Mengadu
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersuara keras terkait kasus dugaan berita bohong yang menjerat Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaNasDem menolak disebut telah menerima dana hasil korupsi yang dilakukan Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto tidak takut apabila nanti ditangkap oleh KPK.
Baca SelengkapnyaSaid dilaporkan Maskota HJS, ketua Apdesi Kabupaten Tangerang yang juga Kades Blimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak bisa membocorkan siapa pihak pendumas tersebut.
Baca Selengkapnya