Demokrat: Koalisi Perubahan Tak Bahas Nama Andika Perkasa Jadi Cawapres Anies
Merdeka.com - Koalisi Perubahan yang digagas oleh Partai Demokrat, Partai NasDem dan PKS tengah membahas sosok cawapres yang akan dipasangkan oleh bakal capres Partai NasDem Anies Baswedan. Belakangan muncul wacana Andika Perkasa usai tak menjadi Panglima TNI akan masuk parpol dan menjadi cawapres.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Herzaky Mahendra Putra mengatakan, Koalisi Perubahan hingga saat ini tak pernah membahas nama Andika Perkasa sebagai salah satu kandidat Cawapres.
"Sejauh ini, kami belum mendengar nama mantan panglima TNI dibahas di Koalisi Perubahan sebagai cawapres. Untuk urusan capres-cawapres koalisi perubahan, kami saat ini masih fokus kepada kriteria," kata Herzaky, kepada wartawan, Kamis (22/12).
-
Kenapa Andika Perkasa siap jadi cawapres? “Iya, saya mendukung Mas Ganjar, tapi kan kita tunggu tugas apa untuk saya,“ tegas Andika usai menjadi pembicara dalam PKKMB RAJA Brawijaya 2023 di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Senin (14/8). Andika Perkasa mengaku siap dengan posisi apapun yang diberikan oleh Ganjar Pranowo. Termasuk calon wakil presiden (Cawapres) seperti banyak menjadi pembicaraan selama ini. “Saya menunggu tugasnya, (Cawapres) siap. Apa saja siap,“ tegasnya.
-
Siapa yang disebut bakal jadi cawapres Anies? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Bagaimana Andika Perkasa jadi Panglima TNI? Perjalanan karirnya mencapai puncak saat diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 2018, dan karier militernya mencapai puncak dengan penunjukan sebagai Panglima TNI pada tahun 2021.
-
Kenapa Anies Baswedan ingin membentuk partai baru? Anies Baswedan berencana akan membangun partai politik baru atau membentuk ormas, pasca dirinya gagal maju di Pilkada 2024.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
"Mengenai kriteria ini, kami yakin mitra-mitra koalisi lainnya, sebagaimana halnya kami, akan mengedepankan prinsip realistis dan rasional," sambungnya.
Dia menjelaskan, dalam segi realistis bahwa koalisi ini dibangun oleh partai-partai yang masing-masing punya kader utama yang jika diusung, akan semakin menyolidkan kerja-kerja pemenangan karena yang diusung adalah pemimpin di partainya.
Hal itu juga sejalan dengan misi penguatan partai politik, yang mana kader utama partai seyogyanya memiliki semacam privilege atau keuntungan untuk maju mencalonkan diri sebagai Capres atau Cawapres. Demokrat sendiri, hingga saat ini menginginkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres dari Anies Baswedan.
Sementara, dari segi rasional, jika koalisi ini ingin menang, bukan hanya sekadar meramaikan kontestasi Pilpres, kriteria terpenting menurut Herzaky, yakni salah satunya adalah elektabilitas, baik elektabilitas personal maupun elektabilitas ketika simulasi berpasangan.
"Mas Anies dan Ketua Umum kami, Mas AHY, selalu berada di papan atas capres maupun cawapres. Apalagi ketika disimulasikan berpasangan. Pasangan Anies-AHY ini selalu jadi yang tertinggi dan hampir selalu menang melawan pasangan manapun," ujarnya.
"Selaras pula dengan keinginan kader dan konstituen kami, nama Anies-AHY yang paling sering disebut-sebut. Memang, dari lima kriteria capres-cawapres yang kami susun, Mas Anies dan Mas AHY masuk dalam kriteria itu," tambah Jubir Partai Demokrat itu.
Kendati demikian, dia menekankan, jika keputusan capres dan cawapres menjadi kewenangan majelis tinggi Partai Demokrat. Yang mana, hingga saat ini masih terus menyerap aspirasi masyarakat dan para kadet Demokrat diseluruh Indonesia.
"Setelah tuntas di Majelis Tinggi Partai Demokrat, barulah akan kami bawa ke Koalisi Perubahan. Di Koalisi Perubahan, capres dan cawapres dibahas dan ditentukan secara bersama-sama oleh kami bertiga, Demokrat, PKS, dan Nasdem," imbuhnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama mantan Panglima TNI Andika Perkasa masuk dalam radar di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaDemokrat tetap konsisten bersama Koalisi Perubahan mengusung Anies capres.
Baca SelengkapnyaBakal Capres Anies Baswedan belum mengumumkan Cawapres yang akan mendampinginya bertarung di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPuan Jawab soal Duet Anies-Andika di Pilgub Jakarta: Belum Tentu
Baca SelengkapnyaKoalisi Perubahan menyambut baik usulan PDIP duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP mendorong duet Ganjar dan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPartai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak jika Anies Baswedan menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPolitikus Demokrat Andi Arief, mendesak Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan untuk segera deklarasi Cawapresnya.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan dipastikan tidak menggelar deklarasi calon wakil presiden pada acara ini.
Baca SelengkapnyaPDIP merupakan partai pelopor dan partai kader, karena itu partai berlambang banteng moncong putih itu mengedepankan kader.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, PKS mendesak agar Anies segera mengumumkan cawapresnya.
Baca Selengkapnya