Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat Kubu Moeldoko Minta Gatot Jangan Asal Bunyi Diajak Mengkudeta AHY

Demokrat Kubu Moeldoko Minta Gatot Jangan Asal Bunyi Diajak Mengkudeta AHY Mantan Panglima TNI Jenderal (Pur) Gatot Nurmantyo. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku di ajak untuk menggulingkan kepemimpinan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sekjen Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB), Jhoni Allen Marbun meminta Gatot mengungkap siapa pihak yang mengajaknya. Dia minta Gatot tidak asal bunyi.

"Mohon adik saya untuk mengatakan siapa salah satu diantara kami yang melakukan KLB ini, yang dibilang mengajak. Tolong itu. Jangan asal bunyi. Sebagai seorang panglima jenderal bintang empat tidak mudah, tapi jangan asbun (asal bunyi)," katanya saat jumpa pers di kediaman Moeldoko, Jakarta, Kamis (11/3).

Menurutnya, pihaknya tidak mungkin mengajak Gatot mengkudeta Demokrat. Sebab, dia menyebut, Gatot tidak punya integritas karena sudah melakukan kampanye terselubung ke kampus-kampus saat memimpin TNI.

"Soal integritas enggak mungkin kami mengajak dia, ingat siapa yang mengangkat dia jadi panglima? Jokowi. Dia masih menjadi panglima menjaga kedaulatan negara dia sudah terselubung kampanye-kampanye ka kampus-kampus dan saya ikutin itu," tuturnya.

Karena tidak punya integritas, menurut Jhoni, Gatot dipensiunkan cepat dari TNI. Dia bilang, biasanya Panglima TNI pensiun sampai masa umurnya.

"Artinya apa integritasnya sebagai panglima, padahal dia enggak boleh dong. Yang saya tahu boleh di catat setelah reformasi biasanya panglima itu pensiun sampai masa umurnya. Tetapi baru satu ini yang pensiun sebelum umurnya mencapai. Karena apa integritasnya dia," ujar Jhoni.

Dirinya lantas membandingkan Gatot dengan Moeldoko yang pernah jadi Panglima TNI di masa Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, Moeldoko tetap loyal dengan SBY saat menjadi Panglima.

"Jadi moeldoko integritasnya dia tetap hormat tapi setelah itu nasibnya. Jangan dibilang SBY yang mengangkat Moeldoko. Iya betul tapi panglima harus diangkat. Panglima harus loyal kepada negara dan tugas-tugasnya. Bedakan loyalitas kepada negara dan tugas," pungkasnya.

Diberitakan, nama Gatot Nurmantyo juga ikut terseret dalam kasus pendongkelan kepemimpinan AHY tersebut. Dia mengaku sempat diajak dalam kudeta AHY. Beda dengan Moeldoko, dengan berbagai pertimbangan dan teringat jasa SBY, Gatot menolak.

"Banyak yang bertanya kepada saya, 'Pak, Bapak juga digadang-gadang menjadi'. Ya saya bilang, 'siapa sih yang enggak mau. Partai dengan 8% kalau enggak salah kan, besar, kan dia mengangkat Presiden, segala macam kaya gitu'. Ada juga yang datang sama saya," kata Gatot.

Ketika ditawari mendongkel jabatan AHY, Gatot menyampaikan ke pihak-pikah menemuinya bahwa karier militernya hingga mendapat empat bintang tak lepas dari jasa SBY.

"Kalau begitu saya naik bintang tiga itu Presiden pasti tahu, kan gitu. Kemudian jabatan Pangkostrad, pasti Presiden tahu. Apalagi Presidennya tentara waktu itu Pak SBY ya kan. Tidak sembarangan gitu. Bahkan saya Pangkostrad dipanggil oleh SBY ke Istana 'Kamu akan saya jadikan Kepala Staf Angkatan Darat'," kenang Gatot.

Mantan Panglima TNI era Presiden Joko Widodo ini mengaku diajak dua kali untuk menggulingkan AHY. Ajakan itu kembali disampaikan ke Gatot setelah AHY melakukan konferensi pers terkait kabar akan ada kudeta.

"Jadi begitu AHY menyampaikan tentang akan ada kudeta, itu besoknya datang ke saya. Itu yang kedua, yang pertama sebelumnya," katanya dalam seisi wawancara di TV One, dikutip pada Selasa (9/3).

Menurutnya, orang Demokrat yang mengajaknya bukanlah salah satu dari tujuh kader yang telah dipecat oleh AHY. Gatot mengungkapkan, kader tersebut juga sudah lama tak aktif di partai Demokrat.

"Ini orang sangat berpengaruh tapi saya tidak bisa sebutkan namanya. Dia tidak dipecat, tapi dia tidak aktif di Demokrat sekarang ini," ujarnya.

Gatot memastikan orang yang mengajaknya untuk mengkudeta AHY hadir dalam KLB pada Jumat lalu, 5 Maret 2021 di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Secara pribadi Gatot mengaku berminat menakhodai partai berlambang Bintang Mercy itu. Namun jika harus melengserkan AHY, anak dari orang yang dihormatinya maka dirinya merasa enggan.

"Ya kalau pemilihan-pemilihan biasa saja, kemudian saya ditawari secara normal tidak menurunkan AHY ya tidak masalah. Saya bilang kalau itu adalah petunjuk langsung dari SBY dalam kondisi emergency saya siap," pungkasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
AHY ke Moeldoko: Saya Maafkan, Tapi Tidak Lupakan
AHY ke Moeldoko: Saya Maafkan, Tapi Tidak Lupakan

AHY dan seluruh kadernya tidak akan melupakan apa yang dilakukan oleh Moeldoko.

Baca Selengkapnya
Hubungan Pernah Memanas dengan Demokrat Berujung Moeldoko Tak Hadir Pelantikan AHY jadi Menteri ATR/BPN
Hubungan Pernah Memanas dengan Demokrat Berujung Moeldoko Tak Hadir Pelantikan AHY jadi Menteri ATR/BPN

Pelantikan AHY digelar di Istana Negara, Jakarta, hari ini pukul 11.00 WIB.

Baca Selengkapnya
VIDEO: AHY Keras Sebut Moeldoko Aktor Begal, Ganggu Psikologis Partai Demokrat
VIDEO: AHY Keras Sebut Moeldoko Aktor Begal, Ganggu Psikologis Partai Demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menanggapi kemenangan PK Demokrat.

Baca Selengkapnya
FOTO: AHY Bangga Menang Telak 19-0 Lawan Moeldoko, Singgung Soal Aktor Pembegal Demokrat
FOTO: AHY Bangga Menang Telak 19-0 Lawan Moeldoko, Singgung Soal Aktor Pembegal Demokrat

AHY mengungkapkan PK yang dilakukan KSP Moeldoko membuat kader khawatir apabila partai yang dibangun selama ini dirampas begitu saja oleh para pembegal partai.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  NGAMUK! Demokrat Marah-Marah ke Luhut Usai Sebut AHY Kampungan
VIDEO: NGAMUK! Demokrat Marah-Marah ke Luhut Usai Sebut AHY Kampungan

Partai Demokrat sedang dibuat meradang akibat ulah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Baca Selengkapnya
Meski Telah Bersalaman dengan AHY, Demokrat: Bagi Kami Moeldoko Not Forgiven and Forgotten
Meski Telah Bersalaman dengan AHY, Demokrat: Bagi Kami Moeldoko Not Forgiven and Forgotten

Moeldoko bagi Partai Demokrat tak termaafkan dan tak terlupakan.

Baca Selengkapnya
AHY Ungkap Sempat Bertemu Jokowi saat Menghadapi Kubu Moeldoko
AHY Ungkap Sempat Bertemu Jokowi saat Menghadapi Kubu Moeldoko

Jokowi menyampaikan kepada AHY bahwa sama sekali tidak tahu apa yang anak buahnya perbuat.

Baca Selengkapnya
AHY Ungkap Kader Demokrat Marah Bukan Karena Ketumnya Tak jadi Cawapres, Penyebabnya Karena Ini
AHY Ungkap Kader Demokrat Marah Bukan Karena Ketumnya Tak jadi Cawapres, Penyebabnya Karena Ini

AHY mengaku ikhlas dan siap untuk menyongsong peluang masa depan yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya
Isu Jokowi Bakal Masuk Struktural Golkar, PDIP Sebut Rumor Selama ini Terbukti
Isu Jokowi Bakal Masuk Struktural Golkar, PDIP Sebut Rumor Selama ini Terbukti

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Djarot: Kalau PDIP Merapat ke Bobby, Jangan-Jangan Kotak Kosong yang Menang di Pilkada Sumut
Djarot: Kalau PDIP Merapat ke Bobby, Jangan-Jangan Kotak Kosong yang Menang di Pilkada Sumut

PDIP belum memutuskan bakal mendukung siapa di Pilkada Sumut 2024

Baca Selengkapnya
PK Moeldoko, Putusan MA & Dukungan Berdarah Buat AHY
PK Moeldoko, Putusan MA & Dukungan Berdarah Buat AHY

Nasib Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum Partai Demokrat belum aman. Sebab, peninjauan kembali (PK) yang diajukan Moeldoko Cs kepada Mahkamah Agung belum diputuskan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye Didampingi Jenderal di Markas AU, PDIP Singgung Pelibatan TNI
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye Didampingi Jenderal di Markas AU, PDIP Singgung Pelibatan TNI

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti lokasi saat Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh kampanye dan memihak.

Baca Selengkapnya