Demokrat: Manuver PAN tak akan ganggu peta politik nasional
Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Agus Hermanto mengatakan, bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) tidak akan mengubah peta perpolitikan Indonesia. Walaupun PAN sudah mendapatkan tugas di pemerintahan, politik saat ini sudah terbentuk secara struktural.
"Peta politik tidak akan terganggu. Peta politik tetap ada, terstruktur, biarkan memberikan kewenangan pada PAN," ujar Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/9).
Agus menilai, meski PAN merapat kepada pemerintah, namun tidak berarti partai besutan Zulkifli Hasan tersebut bergabung bersama Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Walaupun mahfum, lanjut Agus, hal itu akan membuat publik tidak memahami kontribusi yang diberikan PAN kepada pemerintah.
-
Apa visi masa depan PAN? Kedaulatan pangan menjadi salah satu isu yang akan dikawal Partai Amanat Nasional (PAN) ke depan.
-
Kenapa Ganjar tidak heran dengan pernyataan Prabowo? Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku tak heran dengan pernyataan tersebut. Sebab, menurut dia, banyak pihak yang mengklaim saat masa kampanye.
-
Bagaimana Puan merespons soal kemungkinan kubu Anies-Cak Imin bergabung dengan Ganjar-Mahfud MD? Puan hanya mengatakan, pihaknya tak menutup kemungkinan namun melihat bagaimana dinamika politik kedepannya.
-
Apa yang dilakukan PAN di Pemilu 2024? Beberapa partai politik telah mendaftarkan para kadernya untuk maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
-
Siapa yang menyampaikan visi PAN? Komitmen ini disuarakan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dengan melihat kondisi dunia saat ini.
-
Apa yang Zulhas katakan tentang PAN? “Memang PAN lahir dari rahim Muhammadiyah, tetapi sejatinya perjuangan Muhammadiyah adalah untuk bangsa. Maka inklusivitas PAN hari ini adalah mandat perjuangan yang niscaya. PAN juga milik NU, bahkan melintasi batas-batas ormas, agama, suku, bahasa, warna kulit. PAN adalah partai milik semua anak bangsa. Matahari yang selalu menyinari tanpa membeda-bedakan.“ Tutur Zulhas dalam pidato politiknya pada Peringatan HUT ke-25 PAN di Jakarta (28/8).
"Dulu saya dua periode, jadi hafal dengan manuver partai politik. Yang seperti itu adalah sesuatu hal yang tidak mengejutkan. Kalau saya tidak bingung, karena biasa jadi partai pemerintah," lanjut politikus Partai Demokrat ini.
"Karena secara politik ya bingung, bergabung ke pemerintah ya, tapi tidak ke KIH. Kalau Demokrat tetap ajeg, mengikuti garis," pungkasnya.
Diketahui, setelah bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK, Partai Amanat Nasional (PAN) mulai mendapatkan tugas di pemerintahan. Ketua Majelis Pertimbangan PAN, Soetrisno Bachir, diberi tugas untuk membantu ekonomi dan industri, melalui lembaga Komite Ekonomi dan Industri (KEIN).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat saat ini masih berkomitmen bersama Koalisi Perubahan. Tetapi, diakui dinamika politik terkait poros baru itu sedang berkembang.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.
Baca SelengkapnyaPresiden PKS bicara peluang Demokrat pindah usai Puan dekati AHY
Baca SelengkapnyaAHY mengaku tidak tertarik dengan hak angket karena Pemilu sudah berjalan baik.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, sampai saat ini menteri PDIP tetap bekerja secara netral menjalankan tugas negara.
Baca SelengkapnyaPembahasan partai yang akan bergabung dilakukan setelah KPU resmi menetapkan pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAHY yakin, Prabowo telah memikirkan semua hal dengan masak dan matang.
Baca SelengkapnyaHak angket ini bertujuan untuk mengungkap dugaan kecurangan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat kegiatan Deklarasi Kampanye Damai yang digelar oleh KPUD Provinsi Jawa Tengah, Selasa (24/9).
Baca SelengkapnyaPAN yakin Prabowo Subianto bijak dalam menyusun kabinetnya.
Baca SelengkapnyaAnas belum memutuskan arah dukungan pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku enggan mencampuri kedaulatan partai politik lain termasuk PSI yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Ganjar.
Baca Selengkapnya