Demokrat nilai caleg Golkar dukung Prabowo karena waras dan rasional
Merdeka.com - Forum Caleg Partai Golkar mendeklarasikan Go PrabU, gerakan pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk Pilpres 2019. Padahal, Golkar melalui Munaslub telah memutuskan untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Menanggapi itu, Ketua Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melihat hal tersebut wajar. Baginya, kader Golkar mulai sadar bahwa tidak bisa sekadar mengekor dengan keputusan partai yang salah.
"Saya melihat bahwa itu gerakan waras dan rasional dari para kader Golkar. Mereka kelompok kader yang mengerti betul menjaga marwah partai. Tidak menjadi bebek dan membebek begitu saja pada keputusan yang mereka anggap salah. Ini dinamika yang terjadi di banyak partai," katanya kepada merdeka.com, Selasa, (25/9).
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kenapa Golkar dukung Prabowo? “Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo Subianto? tidak lain, tidak bukan karena Bapak Letnan Jenderal Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar.
-
Bagaimana Golkar menunjukan dukungannya ke Prabowo? Golkar dan PAN mendeklarasikan dukungan.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Apa peran Golkar dalam koalisi Prabowo? Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
-
Kapan Golkar memutuskan mendukung Prabowo-Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
Ferdinand melihat positif sikap idealis caleg Golkar tersebut mendukung Prabowo-Sandiaga. Dia menyindir para pendukung Jokowi lain yang menurutnya sekadar mendukung untuk mendapatkan perlindungan dan kepentingan tertentu.
"Namun hal ini tidak bisa disamakan dengan kader partai lain yang dukung Jokowi, alasan mereka diragukan karena patut diduga mencari aman dan nyaman. Beda dengan yang kemudian memilih berseberangan dengan kekuasaan, alasannya jelas, rasionalitas dan prinsip," ujar Ferdinand.
Meski demikian, membelotnya kader Golkar tersebut juga tak terlepas dari faktor Ketum Golkar Airlangga Hartarto tidak dipinang jadi cawapres oleh Jokowi.
"Karena dengan tak terpilihnya Airlangga menbuat posisi Golkar seperti kehilangan posisi," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaSeluruh ketua DPD Golkar menolak Munaslub untuk melengserkan Airlangga dari jabatan Ketum partai.
Baca SelengkapnyaNasDem tak mau ambil pusing dengan keputusan tersebut.
Baca SelengkapnyaGolkar telah melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Gerindra sudah lebih lama daripada penjajakan dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN menilai Prabowo layak diusung sebagai capres 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar dan Prabowo pernah memiliki sejarah khusus. Sebelum memimpin Partai Gerindra, Prabowo merupakan kader Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaAcara deklarasi dukungan Golkar dan PAN kepada Prabowo memutuskan memberikan dukungan calon presiden periode 2024-2029 kepada Letnan Jenderal Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAgung Laksono bercerita Golkar sudah memiliki pengalaman berada di dua posisi dalam langkah politik
Baca SelengkapnyaPrabowo mendapat kekuatan baru usai didukung PAN dan Golkar sebagai Capres di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaJumlah partai pendukung Prabowo kini bertambah usai Golkar dan PAN bergabung.
Baca SelengkapnyaAlasan DPD-DPD Golkar Dorong Airlangga Hartarto Merapat ke Koalisi Prabowo
Baca Selengkapnya