Demokrat nilai Ruhut berupaya adu domba koalisi Prabowo
Merdeka.com - Mantan politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul melihat Demokrat setengah hati mendukung pasangan Pilpres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebab bekal Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Capres 2024 akan sulit karena tak dipinang Prabowo.
Menanggapi pernyataan itu, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan hal tersebut adalah upaya pendukung Jokowi merusak koalisi Prabowo.
"Itulah bisa bisanya Ruhut, itu bagian dari upaya pihak sebelah merusak fokus koalisi pemenangan Prabowo. Tentu mereka boleh saja menebar isu, tapi akan jadi tertawaan karena Demokrat siap dengan kekuatan penuh untuk menangkan Prabowo Sandi pada Pilpres nanti," katanya kepada merdeka.com, Kamis (24/8).
-
Bagaimana Demokrat akan membantu Prabowo? Nantinya, kata Waketum Gerindra, Demokrat akan memberikan masukan dan catatan terhadap program pemerintahan Jokowi. 'Prabowo sudah menyatakan keyakinannya untuk melanjutkan banyak sekali program-program Pak Jokowi yang sangat baik. Dan tentu Partai Demokrat pada saatnya akan memberikan masukan-masukan juga dan catatan-catatannya.'
-
Kenapa Prabowo minta bantuan Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa tugas khusus Prabowo untuk Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurutnya, amanat Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah jelas bahwa Demokrat secara maksimal memenangkan Prabowo-Sandiaga. Demokrat tidak mempan dengan upaya opini yang membuat kubu Prabowo lemah.
"Arah Ketum jelas, Pilpres ini harus kami menangkan. Jadi pernyataan Ruhut itu cuma upaya adu domba saja. Kompor meleduk tapi kami tak terbakar," tegasnya.
Sebelumnya, Ruhut Sitompul meragukan dukungan Demokrat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Sebab, menurutnya misi Demokrat mencalonkan AHY sebagai Presiden di tahun 2024 kandas.
"Maaf saja, boleh saya sebagai senior di Demokrat, benar nih akan habis-habisan dukung Prabowo dan Sandi? Kalau ditanya sama saya, ini politik, politik 2 tambah 2 tidak selalu 4, bisa 7, 8, 9," kata Ruhut Sitompul di Universitas Brawijaya Malang, Jumat (24/8).
"Karena secara logika politik, kalau memang Prabowo-Sandi betul didukung Demokrat, kalau menang selesailah yang namanya AHY yang digadang-gadang mau jadi calon presiden 2024. Karena otomatis Sandi karpet merah karena dia Wapres, karena itu feeling saya ya mereka kurang sungguh-sungguh," tambahnya menegaskan.
Ruhut juga mengaitkan, keseriusan dukungan Partai Demokrat dengan dugaan kasus mahar politik Rp 500 miliar.
"Apalagi Andi Arif terus saja seperti burung cucak rowo, terus saja memasalahkan masalah itu. Andi Arief ngoceh terus," tegasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra goda Demokrat dukung Prabowo lewat pantun.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, politik adu domba tersebut sudah usang dan tidak disukai oleh masyarakat kita.
Baca SelengkapnyaJuri menambahkan, kabar tak benar itu hanya menciptakan ketidakstabilan dan merusak fokus pada agenda pemerintah yang sedang berlangsung.
Baca SelengkapnyaBudi Arie menegaskan, hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto terjalin solid.
Baca SelengkapnyaGerindra menyebut tidak bisa mencegah atau melarang kader partai lain mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Baca SelengkapnyaAHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca SelengkapnyaPKB mendukung partai manapun yang berkeinginan untuk bekerja sama di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat tidak menutup peluang bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaDemokrat mengaku tetap menjaga etika politik terkait arah Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAHY menyebut, Prabowo memenuhi sejumlah kriteria calon presiden yang didukung oleh Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaSemua spanduk yang terpasang di beberapa lokasi itu dengan tulisan atau isi yang sama, namun berlatar warna yang berbeda-beda.
Baca Selengkapnya