Demokrat: SBY tak pernah belenggu kebebasan berpendapat!
Merdeka.com - Partai Demokrat tak terima disebut era SBY akan represif menghadapi rakyat ketimbang Joko Widodo (Jokowi). Tudingan itu disampaikan oleh Politikus NasDem Irma Suryani Chaniago.
Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari menegaskan, 10 tahun ketua umumnya memimpin RI, tak pernah membelenggu kebebasan berpendapat.
"Saat SBY memerintah tidak ada kebebasan berpendapat yang dibelenggu," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (28/8).
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
-
Apa doktrin Partai Demokrat? Dalam anggaran dasar Partai Demokrat pada pasal 4, doktrin tri pakca gatra praja mengandung arti adanya tiga kehendak kuat atau tiga ketetapan atau tiga ketetapan hati dalam mebangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke dalam trilogi partai demokrasi, kesejahteraan, dan keamanan serta tiga wawasan partai yakni nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Kenapa Prabowo tak masalah dengan nyinyiran tentang program Jokowi? Prabowo tak masalah dengan nyinyiran itu. Karena, ia mengaku sebagai tim Jokowi.
Dia mengatakan, SBY tidak pernah mempermasalahkan kritik yang disampaikan oleh masyarakat sepanjang memenuhi koridor hukum.
"Demonstrasi zaman SBY tidak masalah. Ingatkah dulu september 2014 ada tagar #shameonyouSBY. Atas tagar tersebut sama sekali tidak ada tindakan represif," ujar dia.
Sebelumnya, Irma menilai, sikap pemerintahan Joko Widodo lebih bijak dibandingkan masa presiden SBY menghadapi aksi serupa yang dilakukan Neno Warisman dalam gerakan #2019GantiPresiden.
"Neno dan kawan-kawan beruntung, Pak Jokowi sangat baik dan bijak. Jika di zaman SBY pasti sudah ditangkap," kata Irma, Senin (27/8) kemarin.
Fakta sebaliknya, Imelda menilai, rezim Jokowi lah yang telah meneror warga negara yang ingin menggunakan kebebasan berpendapat .
"Uni Irma ini telah membuat pernyataan keliru yang bunyinya kalau di masa SBY akan ditangkap," tutup Imelda.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY mengatakan, menjaga demokrasi itu penuh tantangan. Maka untuk menjaga demokrasi tersebut diperlukan perjuangan.
Baca SelengkapnyaTerlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaDemokrat ingin Megawati bisa menerima pertemuan dengan SBY
Baca SelengkapnyaPAN mempertanyakan tolak ukur JK membandingkan kepemimpinan Jokowi dan Soeharto.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba
Baca SelengkapnyaSBY menginstruksikan keluarga besar Partai Demokrat untuk memilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca SelengkapnyaIrma Suryani mengkritik tajam sikap PDIP depan Hasto Kristiyanto terkait Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan, ada partai yang tak senang jika Demokrat masuk pemerintahan
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaMenurut SBY, tidak bisa memilih hanya satu di antara ekonomi dan demokrasi dan mengorbankan yang lainnya.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca Selengkapnya