Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat sebut calon tunggal di Pilpres bentuk kemunduran demokrasi

Demokrat sebut calon tunggal di Pilpres bentuk kemunduran demokrasi Hinca Pandjaitan. ©2018 Merdeka.com/Intan

Merdeka.com - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai wacana calon tunggal dalam Pilpres 2019 sebagai kemunduran demokrasi di Indonesia. Hinca juga beranggapan bahwa wacana calon tunggal sebaiknya tidak lagi dibicarakan.

"Calon tunggal (pasangan capres dan cawapres) adalah kemunduran dalam demokrasi. Calon tunggal itu kita mundur jauh sekali ke belakang," ujar Hinca saat mendampingi SBY di kawasan Alun-alun Utara, Kota Yogyakarta, Minggu (8/4) malam.

Hinca menyampaikan sebagai negara demokrasi, Indonesia mustinya memunculkan banyak nama untuk maju dalam Pilpres 2019. Sehingga, masyarakat memiliki banyak pilihan tokoh yang akan menjadi pemimpin Indonesia.

"Pilihan nama banyak itu menguntungkan. Masyarakat punya lebih banyak pilihan," ungkap Hinca.

Terkait ajakan untuk bergabung dalam koalisi partai politik untuk mengusung Presiden Joko Widodo maju dua periode, Hinca mengatakan hingga saat ini Partai Demokrat belum akan menentukan sikapnya. Partai Demokrat, kata Hinca akan menentukan pilihan pada waktu yang tepat.

"Untuk bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden sebagai pasangan calon. Dia (paslon) harus mendapatkan dukungan partai politik 20 persen kursi di nasional," urai Hinca.

Hinca menambahkan adanya aturan 20 persen itu secara otomatis membuat tidak ada parpol yang bisa mengusung calon tanpa harus berkoalisi, termasuk Partai Demokrat. Oleh sebab itu, Partai Demokrat hingga kini terus menjalin komunikasi dengan partai lain.

"Oleh karena itu semua partai politik hari-hari ini melakukan komunikasi politik, termasuk Demokrat. Posisi Demokrat sampai hari ini persis masih sama dengan tanggal 10 Maret yang lalu, saat rapimnas. Ketua Umum, Pak SBY menyampaikan pada waktu yang tetap kami (Demokrat) akan umumkan siapa calon presiden dan wakil presiden," tutup Hinca.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KIM Plus Diprediksi Banyak Munculkan Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong di Pilkada
KIM Plus Diprediksi Banyak Munculkan Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong di Pilkada

KIM Plus, lanjut Hensat berpotensi menjadi penguasa di gelaran Pilkada serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Dharma-Kun Daftar Pilkada DKI 2024, DPR: Dulu Faisal Basri Maju Jalur Independen
Dharma-Kun Daftar Pilkada DKI 2024, DPR: Dulu Faisal Basri Maju Jalur Independen

Ongku juga tidak mau menilai bahwa calon independen itu dikesankan sebagai boneka.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal 41 Daerah Pilkada Lawan Kotak Kosong: Itu Kenyataan Demokrasi
Jokowi soal 41 Daerah Pilkada Lawan Kotak Kosong: Itu Kenyataan Demokrasi

Jokowi menyebut hal tersebut merupakan kenyataan demokrasi yang terjadi di daerah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Jokowi, Angkat Tangan Ada 41 Kotak Kosong di Pilkada 2024
VIDEO: Respons Jokowi, Angkat Tangan Ada 41 Kotak Kosong di Pilkada 2024 "Yaa Proses Demokrasi"

Presiden Jokowi menyebut hal tersebut merupakan kenyataan demokrasi yang terjadi di daerah.

Baca Selengkapnya
Kenapa Calon Tunggal di Pilkada Terus Meningkat Sejak 2015?
Kenapa Calon Tunggal di Pilkada Terus Meningkat Sejak 2015?

Calon tunggal di Pilkada hanya satu kali kalah selama Pilkada berlangsung sejak 2015

Baca Selengkapnya
PDIP Tolak Kotak Kosong di Pilkada Jakarta 2024: Kami Siapkan Kader, Masih Komunikasi dengan PKB
PDIP Tolak Kotak Kosong di Pilkada Jakarta 2024: Kami Siapkan Kader, Masih Komunikasi dengan PKB

Djarot menegaskan, PDIP tidak akan membiarkan Pilkada Jakarta terjadi hanya melawan kotak kosong.

Baca Selengkapnya
Jokowi Nilai Pilkada 2024 Sangat Demokratis: Banyak Pilihan dan Koalisi Saling Silang
Jokowi Nilai Pilkada 2024 Sangat Demokratis: Banyak Pilihan dan Koalisi Saling Silang

Ada banyak koalisi partai politik yang mengusung calon kepala daerah pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Jika Calon Tunggal Kalah Lawan Kotak Kosong, Pilkada Digelar Ulang pada November 2025
Jika Calon Tunggal Kalah Lawan Kotak Kosong, Pilkada Digelar Ulang pada November 2025

Idham mengatakan bahwa sesuai aturan yang ada calon tunggal pada Pilkada Serentak 2024 harus memperoleh lebih dari 50 persen suara sah.

Baca Selengkapnya
Putusan MK, Gerindra Buka Kesempatan Partai di KIM Calonkan Kadernya Dalam Pilkada
Putusan MK, Gerindra Buka Kesempatan Partai di KIM Calonkan Kadernya Dalam Pilkada

Muzani tetap berharap internal KIM tetap solid dalam Pilkada 2024 demi meraih kemenangan yang maksimal.

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Banyaknya Calon Tunggal di Pilkada Serentak 2024
Ini Penyebab Banyaknya Calon Tunggal di Pilkada Serentak 2024

Terdapat 41 daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon kepala daerah atau calon tunggal pada Pilkada Serentak 2024 berdasarkan data per Rabu (4/9).

Baca Selengkapnya
KPU Izinkan Parpol Cabut Dukungan di Daerah Calon Tunggal hingga Perpanjangan Pendaftaran
KPU Izinkan Parpol Cabut Dukungan di Daerah Calon Tunggal hingga Perpanjangan Pendaftaran

Kesempatan itu diberikan karena KPU berkomitmen mendorong daerah-daerah agar tidak ada calon tunggal selama proses pencalonan pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Panas Enggak Apa-Apa, Asal Bapak Ibu Jangan Panas-Panasin
Jokowi: Pemilu Panas Enggak Apa-Apa, Asal Bapak Ibu Jangan Panas-Panasin

Jokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.

Baca Selengkapnya