Demokrat sebut PDIP senang PHP-in tokoh untuk kursi cawapres
Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan Demokrat masih pilih-pilih dalam menentukan format koalisi untuk memenangkan Pilres mendatang. Pohan menyebut, partainya lebih jelas dalam menentukan capres dan cawapres daripada sikap PDIP yang tak konsisten dalam menetapkan nama cawapres.
Pohan membandingkan format pemilihan capres yang dilakukan Demokrat dengan PDIP. Dia menilai, dalam menyatakan nama cawapres yang akan diusung mendampingi Joko Widodo atau Jokowi cenderung tidak konsisten.
Sedangkan, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu masih melakukan penyaringan nama-nama capres seperti Anies Baswedan dan Gita Wiryawan dalam bentuk konvensi partai. Di saat bersamaan, PDIP tidak lagi memunculkan nama-nama cawapres yang sebelumnya ditawarkan PKB seperti Mahfud MD.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
"Sampai saat ini, nama Mahfud MD tidak lagi disebut-sebut menjadi cawapres yang diusung PKB. Ini kan kasihan dia yang di-PHP-in," kata Pohan, saat menjadi pembicara dalam acara diskusi politik 'Pasca Real Count: Kemana Arah Parpol?', di Hotel Alia Cikini Jakarta Pusat, Minggu (11/5).
Hal ini membuktikan, Partai Demokrat lebih banyak bicara ketimbang sikap ambigu yang ditunjukan oleh partai banteng moncong putih itu. Kendati demikian, dirinya tetap mengapresiasi sikap PKB yang resmi berkoalisi dengan PDIP.
Pohan juga mengungkapkan, masih membuka format koalisi dengan parpol manapun termasuk dengan Partai Golkar besutan Aburizal Bakrie maupun PDIP yang menjadi partai pemenang pileg lalu. "Semua komunikasi dengan parpol masih cair sehingga masih ada kemungkinan kami berkoalisi dengan partai manapun khususnya Golkar maupun PDIP," ujar Pohan. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaSikap politik Demokrat dalam beberapa tahun belakangan menjadi oposisi disoroti PDI Perjuangan apabila menerima tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut PDIP, Ridwan Kamil sukses memimpin Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto bicara bagaimana perbedaan sikap antara Presiden Joko Widodo dan PDIP.
Baca Selengkapnyarasa sayang Megawati itu terlihat dengan pemberian berbagai penugasan kepada Jokowi dan Gibran.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan Bacawapres Ganjar Pranowo semakin mengerucut.
Baca SelengkapnyaKoalisi pendukung berambisi untuk bisa menang dalam satu putaran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaPKS memiliki 18 kursi di DPRD DKI, sehingga masih membutuhkan empat kursi untuk mengusung di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP juga terbuka dengan usulan Partai Golkar yang kini tengah membangun kerjasama. Golkar terbuka untuk mengusulkan nama Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaHasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaSelain Jakarta, PDIP juga tengah menjaring nama-nama untuk Pilkada Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya