Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat sebut pikiran cerdas Gerindra mundur dari Pansus Angket KPK

Demokrat sebut pikiran cerdas Gerindra mundur dari Pansus Angket KPK Agus Hermanto. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto mendukung keputusan Fraksi Gerindra di DPR menarik diri dari Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket KPK. Agus menilai dengan keputusan Gerindra itu merupakan bentuk dukungan terhadap sikap Demokrat yang tidak setuju dengan angket KPK.

"Alhamdulillah berarti pikiran cerdas dan pilihan Partai Demokrat yang tak mendukung angket banyak teman sekarang. Banyak yang memberikan apresiasi, banyak yang bergabung dengan kita," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7).

Meski mendukung, Agus mengaku enggan berkomentar soal kemungkinan melemahnya legitimasi penggunaan angket KPK. Pihaknya menegaskan tidak bertanggungjawab dengan segala keputusan Pansus Angket KPK.

Dengan mundurnya Gerindra, keanggotaan Pansus hanya tersisa dari partai-partai pendukung pemerintah, di antaranya PDIP, Golkar, NasDem, Hanura, PPP dan PAN.

"Kami tak memasuki wilayah itu karena kita ketahui Partai Demokrat tak ada dalam pansus. Sehingga kalau kita berikan hal terkait pansus itu kurang relevan. Keputusan Pansus Partai Demokrat tak ada di dalamnya, Partai Demokrat tak tanggung jawab. Partai Demokrat berdiri di garda paling depan mengawal rakyat Indonesia," tegasnya.

Menurutnya, arah penggunaan Pansus Angket KPK hanya bertujuan melemahkan KPK. Sebab, Pansus kemungkinan akan memanggil Pimpinan KPK sehingga kinerja pemberantasan korupsi bakal terganggu.

"Kami yakin nanti pansus sudah bekerja full, nanti pimpinan dipanggil, kami yakini pasti pekerjaan KPK terganggu. Kalau terganggu berarti melemahkan kpk, mending menguatkan KPK seperti janji Pak Jokowi," pungkasnya.

Sebelumnya, Fraksi Gerindra di DPR resmi menarik diri dari Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket KPK. Anggota Pansus Angket KPK dari Fraksi Gerindra, Desmond J Mahesa menjelaskan, penarikan diri ini sudah berkonsultasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Ya hari ini dikirim suratnya. Semua (keputusan) sudah sepengetahuan pimpinan pasti," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (24/7).

Desmond menjelaskan, alasan Fraksi Gerindra keluar dari Pansus Hak Angket KPK adalah terkait syarat pembentukan Pansus dan jadwal rapat yang selalu terkesan dadakan.

"Pembentukan itu dibentuk 5 fraksi dan 2 fraksi belum menyetor, yaitu Gerindra dan PAN. Nah dasar itu kan pembentukan pansus itu kan nggak memenuhi syarat UU MD3 dan tatib. Kalau kami biarkan ini dan tak bersikap ya ada sesuatu yang salah kan," imbuh Desmond kepada wartawan di lokasi.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ganjar soal Isu Penggembosan Hak Angket: Perlu Komitmen Kawan-Kawan di Parlemen
Ganjar soal Isu Penggembosan Hak Angket: Perlu Komitmen Kawan-Kawan di Parlemen

Hak angket ini bertujuan untuk mengungkap dugaan kecurangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Masih Ada yang Teriak 'Anies' di HUT Demokrat Ke-22
Masih Ada yang Teriak 'Anies' di HUT Demokrat Ke-22

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan konflik yang terjadi di dalam Koalisi Perubahan merupakan hal yang positif.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tidak Tertarik Revisi UU MD3, Tak Masalah PDIP Dapat Ketua DPR
Gerindra Tidak Tertarik Revisi UU MD3, Tak Masalah PDIP Dapat Ketua DPR

Gerindra tidak mendukung wacana revisi Undang-Undang MD3 soal kursi Ketua DPR.

Baca Selengkapnya
VIDEO: AHY Anggap Tak Ada Urgensi Hak Angket Pilpres 2024, Mending Parpol Rekonsiliasi
VIDEO: AHY Anggap Tak Ada Urgensi Hak Angket Pilpres 2024, Mending Parpol Rekonsiliasi

Agus Harimurti Yudhoyono, menyatakan partainya tidak mendukung wacana hak angket terkait dugaan kecurangan pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
AHY Sarankan Parpol Lebih Baik Rekonsiliasi daripada Gulirkan Hak Angket
AHY Sarankan Parpol Lebih Baik Rekonsiliasi daripada Gulirkan Hak Angket

Menurut AHY, pertempuran politik menyisakan orang kecewa dan marah

Baca Selengkapnya
Gerindra: 70 Persen Anggota DPR Sudah Move On dari Hak Angket
Gerindra: 70 Persen Anggota DPR Sudah Move On dari Hak Angket

"Sebagian besar mungkin ada 70 persen sudah move on," kata Habiburokhman.

Baca Selengkapnya
FOTO: Silaturahmi Kebangsaan ke Markas Demokrat, Ucapan Pantun Menggoda Sekjen Gerindra Jadi Sorotan
FOTO: Silaturahmi Kebangsaan ke Markas Demokrat, Ucapan Pantun Menggoda Sekjen Gerindra Jadi Sorotan

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sempat menyampaikan pantun yang justru untuk menggoda Demokrat.

Baca Selengkapnya
Jajaki Koalisi, Demokrat Bicara Kecocokan dengan Ganjar dan Prabowo
Jajaki Koalisi, Demokrat Bicara Kecocokan dengan Ganjar dan Prabowo

Keputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
Klaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR
Klaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR

Gerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.

Baca Selengkapnya
Ini Pihak Paling Berpengaruh Tentukan Arah Koalisi Demokrat
Ini Pihak Paling Berpengaruh Tentukan Arah Koalisi Demokrat

Partai Demokrat memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Baca Selengkapnya
Gerindra Bicara Peluang Ajak Demokrat Gabung Koalisi Prabowo
Gerindra Bicara Peluang Ajak Demokrat Gabung Koalisi Prabowo

Partai Demokrat sebelumnya resmi mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai calon presiden dan keluar dari koalisi bersama Partai NasDem.

Baca Selengkapnya
OSO Ungkap Demokrat Sudah Telepon-Telepon Koalisi Ganjar, Minta Gabung?
OSO Ungkap Demokrat Sudah Telepon-Telepon Koalisi Ganjar, Minta Gabung?

Kubu Ganjar Pranowo membuka pintu bagi Partai Demokrat apabila ingin bergabung.

Baca Selengkapnya