Demokrat Sindir Ketum Parpol Koalisi Puji Kinerja Jokowi: Sebaiknya Menahan Diri
Merdeka.com - Partai Demokrat mengkritisi pujian yang lontarkan para Ketum Parpol koalisi terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin dalam menangani Pandemi Covid-19.
Jubir DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai, saat ini bukan saat tepat untuk melantunkan puja dan puji ataupun melakukan selebrasi.
"Apakah kita tidak sebaiknya menahan diri, dan terus mawas diri? Apakah empati sudah menjadi barang langka di negeri ini? Di kala anak bangsa kehilangan nyawanya karena pandemi, apakah patut pemerintah diklaim berprestasi dan karenanya patut mendapatkan apresiasi?," kata Herzaky dalam keterangannya, Minggu (29/8).
-
Kenapa Jokowi tidak hadir di HUT PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hadir dalam HUT PDIP ke-51 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dia diketahui sedang berada di luar negeri dalam kunjungan kerja.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Kenapa Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partainya tidak ada refleksi khusus dalam rakernas karena ketidakhadiran Jokowi.'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Kenapa Jokowi sedih saat sidang parlemen? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Kenapa PKB heran debat capres tanpa doa? 'Maksud saya begini, kita ini umat beragama, biasa di momen-momen lain melakukan doa kenapa ini mengheningkan cipta di Taman Pahlawan,' katanya usai debat di JCC, Jakarta, Jumat (22/12).
Herzaky mempertanyakan hati nurani para pejabat maupun tokoh publik yang menebar pujian di saat situasi masih belum terkendali. Demokrat meminta pemerintah untuk terus mawas diri dan menahan diri.
"Tidak sibuk dengan puja puji atau selebrasi terlalu dini. Tolonglah berempati dengan 130 ribu keluarga anak bangsa yang telah kehilangan sanak saudaranya karena pandemi. Ingat, tidak ada yang lebih bernilai dari nyawa manusia, seperti yang selalu Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, ingatkan," jelasnya.
Menurutnya, saat ini masih terlalu dini untuk melakukan selebrasi. Seharusnya melakukan evaluasi. Selain itu, mempersiapkan mitigasi. Agar ada antisipasi jika nanti ada serbuan dari varian baru virus penyebab pandemi ini.
"Janganlah mengulang kesalahan sama, seperti ketika di awal pandemi, maupun tatkala varian delta menyerbu negeri di Juni-Juli lalu," katanya.
Demokrat justru menilai penanganan pandemi belum maksimal. Terbukti, oksigen sulit diperoleh sampai banyak penderita covid-19 kehilangan nyawa karena tidak kebagian oksigen. Ada pula rakyat terbaring di parkiran menanti giliran bisa dirawat inap di rumah sakit. Belum lagi tenaga kesehatan banyak yang kelelahan dan kehilangan nyawa karena menangani pasien tak pernah henti.
Pemerintah sebaiknya fokus memikirkan kebijakan yang benar-benar efektif. Bukan sekadar menyelesaikan persoalan di depan mata saja, tapi menyisakan persoalan di kemudian hari.
"Rasio jumlah pasien positif covid-19, rasio jumlah kematian, maupun jumlah penduduk yang divaksin, masih sangat jauh dibandingkan standar WHO, ataupun negara-negara tetangga. Terlalu dini untuk berpuas diri," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto optimis pemerintah bisa menghadapi pandemi Covid-19 dengan baik. Hal tersebut disampaikan Prabowo usai mendengarkan paparan Jokowi dalam agenda pertemuan ketua umum partai di Istana Negara, Rabu(25/8) kemarin.
"Tadi kita sudah mendapatkan paparan dari Presiden tentang keadaan Covid-19, bahwa penanganannya bisa dikatakan cukup efektif. Dan kita optimis dan bahayanya adalah bahaya dunia, bahaya seluruh manusia, tapi kita mampu menghadapi dan kita memang harus menghadapinya," kata Prabowo dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden yang baru diunggah Sabtu(28/8).
Prabowo menyakinkan Jokowi agar tidak menghiraukan opini-opini yang memperkeruh keadaan. Menteri Pertahanan tersebut pun yakin pemerintah saat ini sudah berada di jalan yang benar.
"Jadi kami rasa bahwa dengan suara-suara yang ingin memperkeruh keadaan itu tidak perlu dihiraukan. Kita sudah berada di jalan yang benar. Jadi kepemimpinan Pak Jokowi efektif Pak," ungkapnya.
"Saya mengakui itu dan saya hormat sama bapak, dan saya lihat, saya saksi dalam kabinet, kepemimpinan, keputusan-keputusan Bapak cocok untuk rakyat kita," tambahnya.
Reporter: Delvira HutabaratSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBerbagai pihak mendorong agar kedua tokoh tersebut segera bertemu
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaJustru menurut Moeldoko, saat ini Jokowi mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenurut AHY, pertempuran politik menyisakan orang kecewa dan marah
Baca SelengkapnyaHasto menduga terjadi fragmentasi atau perpecahan di jajaran menteri KIM.
Baca SelengkapnyaHasto meminta Presiden Jokowi netral, dan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Pimpinan Pusat (PP) Jaringan Nasional (Jarnas) 98, Sangap Surbakti merasa heran dengan sindiran Politikus PDIP Deddy Sitorus
Baca SelengkapnyaTidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaDeddy mengatakan seharusnya presiden tak boleh melakukan cawe-cawe
Baca SelengkapnyaAHY, menilai bergabungnya Partai Demokrat kembali ke pemerintahan sebagai bentuk amanah.
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca Selengkapnya