Demokrat soal buku Century: Misbakhun stress, dia frustasi berat!
Merdeka.com - Anggota DPR yang juga bekas anggota Pansus Bank Century, Mukhamad Misbakhun, menulis sebuah buku berjudul 'Sejumlah Tanya Melawan Lupa, Mengungkap 3 Surat SMI kepada Presiden SBY'. Buku tersebut ditujukan untuk mencoba menghidupkan kembali kasus yang sampai saat ini belum tuntas.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul membantah secara tegas bahwa Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat diseret-seret dalam buku tersebut. Dia bahkan menilai Misbakhun tidak punya kerjaan lain dikarenakan sedang mengalami frustasi berat.
"Misbakhun itu orang stres. Dia lagi frustasi berat. Dia dulu dana aspirasi itu ditolak pemerintah. Jadi setelah ditolak, dia cari mainan baru. Saat dia jadi tersangka dan dipecat PKS, dia lari ke partai yang bermasalah lagi (Golkar). Jadi stresnya bertambah," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/8).
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Siapa yang menolak uang suap ratusan juta? Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta Banyak pejabat tersandung kasus korupsi, tapi Mayjen Eddie M Nalapraya justru tak tergiur uang suap.
-
Siapa yang mau mendirikan partai baru? 'Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,' kata Sandiaga di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (6/9).
-
Kenapa pemilu susulan di Demak diadakan? 'Meskipun saat ini masih mengungsi ke rumah saudara di Kudus, namun saya bersama istri tetap antusias menggunakan hak pilih karena itu sudah kewajiban sebagai warga negara,' kata Sunoto, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Demak, yang saat hari pemilu susulan digelar, rumahnya masih terendam banjir.
-
Kenapa suara Partai Demokrat merosot? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
Anggota Komisi III DPR ini juga membantah di dalam buku Misbakhun tersebut tercantum 3 surat yang sangat rahasia dari Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) kepada Susilo Bambang Yudhoyono terkait kebijakan bailout.
"Dari Mensesneg dan Seskab saat itu, tidak ada itu surat-surat itu. Jangan-jangan surat itu dibuat di Pasar Senen," kata Ruhut.
Sebelumnya, Misbakhun menjelaskan, perbedaan buku karyanya ini dibanding yang lain adalah menyorot secara detail 3 surat yang sangat rahasia dari Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) saat itu, kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait kebijakan bailout yang dianggap melanggar hukum tersebut.
"Termasuk dalam buku ini diungkap BeritaAcara Pemeriksaan (BAP) oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap SMI terkait kasus Bank Century," tambahnya.
Misbakhun mengingatkan, dengan inkracht-nya kasus Budi Mulya, maka konstruksi hukum bailout atas Bank Century jelas.
"Ada unsur korupsi dan ada unsur kerugian negara. Sudah saatnya KPK segera menuntaskan kasus atas bailout Bank Century ini untuk segera dituntaskan pada aktor utamanya," ujarnya.
Misbakhun meyakini Budi Mulya bukanlah aktor utama dalam mega skandal ini. Dia pun mempertanyakan kinerja KPK yang lambat dalam mengusut kasus ini.
"Kenapa KPK begitu lambat ketika menghadapi kasus Century ini? Padahal rezim sudah berganti dan para pelakunya sudah tidak berkuasa lag? Ada apa dengan KPK?" tanya dia.
Misbakhun menjelaskan, rencana kehadiran keluarga Budi Mulya dalam peluncuran bukunya besok untuk memberikan testimoni kepada publik tentang apa yang dirasakan mereka selama sang kepala keluarga terjerat kasus ini. Terlebih, hingga kini baru Budi Mulya sendiri yang mendekam di bui.
"Emosi, perasaan, curahan isi hati mereka paling tidak juga harus diketahui oleh publik supaya mereka tidak merasa menjadi korban sendirian dari kasus Bank Century dan seolah-olah pelaku tunggal dari kebijakan tersebut," ujarnya.
"Kesan yang mereka tangkap adalah Budi Mulya akan dijadikan pelaku tunggal dan korban dari sebuah kasus besar yang pernah menghentakkan konstelasi politik di tanah air," imbuhnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padepokan Anti Galau milik ustaz kondang asal Cirebon, Jawa Barat, Ujang Bustomi belakangan ramai didatangi caleg dan tim sukses yang gagal di masa pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMassa melempari Habiburokhman dengan botol-botol air mineral. Peristiwa ini terjadi saat Habiburokhman menemui pendemo.
Baca SelengkapnyaCaleg dan tim sukses yang datang untuk berobat kebanyakan sudah mengeluarkan modal banyak untuk terlibat di pemilu 2024 ini, namun tetap gagal hingga depresi.
Baca SelengkapnyaMahfud menyayangkan ada conflict of interest saat rapat kerja dengan DPR
Baca SelengkapnyaSaat menyampaikan orasi, Habiburokhman mengumumkan, tidak ada pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, Indonesia sudah terlalu banyak menteri di dalam suatu pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMemanasnya kondisi politik di Indonesia dinilai akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi di tanah air.
Baca SelengkapnyaMahfud MD kesal dengan langkah Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ngebut bahas RUU Pilkada setelah adanya putusan MK
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca SelengkapnyaKehadiran Habiburokhman di atas mobil komando mendapat penolakan keras dari massa pendemo.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyebut, kasus kardus durian yang menyeret namanya tidak akan laku jika dimainkan pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPakar Hukum Tata Negara yang juga mantan Menko Polhukam RI Mahfud MD memberikan pidato kunci di kampus Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta
Baca Selengkapnya