Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat tak hadir pertemuan pimpinan parpol di rumah JK

Demokrat tak hadir pertemuan pimpinan parpol di rumah JK demokrat. merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pemerintah, Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta petinggi Partai Politik melakukan pertemuan di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (13/7) malam. Pertemuan tersebut membahas rencana pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada), Desember 2015.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik mengatakan, dalam pertemuan dengan pimpinan parpol, hanya Partai Demokrat yang tidak hadir dan tidak mengutus perwakilan partai.

"Yang tidak hadir cuma satu, dari Demokrat," kata Husni, usai pertemuan di rumah dinas wapres, Senin (13/7) malam.

Husni menjelaskan, pada prinsipnya, semua parpol yang hadir setuju ada jalan keluar bagi parpol-parpol yang sedang bermasalah. "Secara khusus yang minta waktu untuk memberi respon itu Keta Umum PPP versi Muktamar Surabaya, Romahurmuziy karena harus membicarakan itu dalam forum malam ini yang digelar. selebihnya merespon, mendukung," jelas Husni

Husni mengatakan, ada ketentuan baru yang diusung KPU. Nantinya, proses perdamaian parpol yang bersengketa akan dimasukkan dalam undang-undang.

"Nanti, apa yang disimulasi ini akan kita masukkan di pasal 36 ayat 3 yang menjelaskan tentang proses perdamaian dan di situ nanti akan ada mekanisme pencalonan yang akan dilakukan oleh dua pihak kepengurusan secara terpisah," tutur Husni.

Namun, calon yang diajukan adalah sepasang calon yang sama. Apabila parpol yang sedang bersengketa itu tidak mengajukan pasangan yang sama, maka KPU menyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

Sementara itu, terhadap dukungan koalisi, Husni menyatakan apabila parpol yang bersengketa tidak mau atau tidak mampu memenuhi persyaratan itu, maka koalisi ya juga harus bangun.

"Tidak boleh berselisih satu partai pun. Jadi harus bangun dan ini tentu menanti putusan inkracht. Nanti pasca putusan inkracht maka dokumen yang dinyatakan sah dan diregistrasi oleh Kemenkum HAM, itu yang akan digunakan. sementara yang lainnya akan diarsipkan saja oleh KPU," jelas Husni.

Husni menegaskan, bahwa harus ada kesepahaman koalisi mulai DPP sampai DPC. Oleh sebab itu, Husni mengatakan, KPU butuh waktu untuk segera menetapkan PKPU dan butuh waktu untuk melakukan registrasi di Kementerian Hukum dan HAM serta membutuhkan waktu untuk sosialisasi.

"Maka kami minta secepatnya kepengurusan parpol yang belum dapat menerima tadi untuk memberi respon segera," tutup Husni. (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rakernas PDIP, Hasto: Tidak Ada Refleksi Khusus Atas Tidak Adanya Jokowi
Rakernas PDIP, Hasto: Tidak Ada Refleksi Khusus Atas Tidak Adanya Jokowi

Tak diundang dalam Rakernas, Presiden Jokowi menyerahkan ke PDIP selaku tuan rumah acara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Ketum Parpol Koalisi, Zulhas Sebut Semua Setuju Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Jokowi Bertemu Ketum Parpol Koalisi, Zulhas Sebut Semua Setuju Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Dia menyebut, bahwa usulannya tersebut disetujui oleh pihak yang hadir dalam rapat itu.

Baca Selengkapnya
PKB Nilai Semua Partai Sudah Menerima Presiden-Wapres Terpilih Kecuali PDIP
PKB Nilai Semua Partai Sudah Menerima Presiden-Wapres Terpilih Kecuali PDIP

PKB dan PKS telah sepakat menghadapi pasca-Pilpres dengan bersatu untuk hadapi tantangan yang kian besar.

Baca Selengkapnya
PDIP Jateng Buka Suara Soal Gibran dan Ganjar Pranowo Tak Diundang saat Konsolidasi Partai di Semarang
PDIP Jateng Buka Suara Soal Gibran dan Ganjar Pranowo Tak Diundang saat Konsolidasi Partai di Semarang

Atas permasalahan itu, PDIP Jateng meminta maaf, sebab undangan tersebut diberikan mendadak.

Baca Selengkapnya
Para Sekjen Koalisi Indonesia Maju Kumpul di Markas Golkar, Bahas Program Unggulan Prabowo
Para Sekjen Koalisi Indonesia Maju Kumpul di Markas Golkar, Bahas Program Unggulan Prabowo

Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang diwakili oleh para sekjen partai menggelar rapat hari ini di DPP Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Jokowi dan Gibran Tak Diundang Rakernas, PDIP Anggap Sudah Bukan Lagi Keluarga
Jokowi dan Gibran Tak Diundang Rakernas, PDIP Anggap Sudah Bukan Lagi Keluarga

Bila ada anggota partai yang melanggar konstitusi, etika dan moral, maka dia sudah bukan menjadi bagian dari keluarga besar PDIP.

Baca Selengkapnya
Airlangga: Seluruh Senior dan DPD Golkar Tolak Munaslub
Airlangga: Seluruh Senior dan DPD Golkar Tolak Munaslub

Belakangan ini, isu Munaslub berembus kencang untuk melengserkan Airlangga dari kursi Ketum Golkar.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Ketum Partai Koalisi Akhir Mei Lalu, Bahas Reshuffle?
Jokowi Bertemu Ketum Partai Koalisi Akhir Mei Lalu, Bahas Reshuffle?

Jokowi ternyata sempat bertemu dengan para ketua umum partai politik pendukungnya

Baca Selengkapnya
PKS dan Golkar Mulai Dekat jelang Pilkada DKI, Mau Usung Siapa?
PKS dan Golkar Mulai Dekat jelang Pilkada DKI, Mau Usung Siapa?

PKS dan Golkar Mulai Dekat jelang Pilkada DKI, Mau Usung Siapa?

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan

JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.

Baca Selengkapnya
Tolak Munaslub Golkar, DPD Seluruh Indonesia Satu Komando untuk Airlangga Hartarto
Tolak Munaslub Golkar, DPD Seluruh Indonesia Satu Komando untuk Airlangga Hartarto

“Dari 38 ketua DPD Provinsi se-Indonesia menyatakan dukungan sepenuhnya kepada Ketua Umum Partai Golkar dan menolak wacana munaslub,” jelas Ace Hasan

Baca Selengkapnya
AHY Bicara soal Arah Koalisi Demokrat
AHY Bicara soal Arah Koalisi Demokrat

Setelah keluar dari koalisi pendukung Anies, Demokrat masih terus membangun komunikasi politik.

Baca Selengkapnya