Demokrat tegaskan pertemuan SBY-Wiranto tak terkait Century agar dukung Jokowi
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean angkat bicara terkait pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono tentang pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dengan Menkopolhukam Wiranto. Ferry berpendapat pertemuan itu membahas perkembangan kasus korupsi Bank Century yang menyeret nama Boediono yang saat itu menjadi Wakil Presiden SBY.
Ferdinand menyesalkan pernyataan Ferry yang terlalu tendensius dan hanya menerka-nerka dalam menilai pertemuan tersebut. Menurutnya, Ferry berkomentar tidak bijak.
"Apa yang disampaikan Fery Julianto tidak benar sama sekali, tidak ada pembicaraan seputar kasus Century untuk menyandera SBY. Tidak ada ancaman atau tekanan apapun kepada SBY agar mendukung Jokowi. Tidak sama sekali," kata Ferdinand dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Jumat (20/4).
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Siapa yang diduga menghina Prabowo? Media sosial digemparkan dengan akun bernama Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka, dan disebut-sebut menghina Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan anaknya beberapa tahun yang lalu.
-
Kenapa Prabowo tegur Mayor Teddy? 'Ini nggak disebut ini tahunnya. Pak Teddy ini menghadap saya habis ini,' kata Prabowo.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa yang ditekankan Prabowo di sidang kabinet? Prabowo turut mengulas peringatan tegasnya kepada jajaran dalam sidang kabinet pertama beberapa waktu lalu, yang menekankan tekat kuat merealisasikan program makan bergizi gratis bagi siswa di sekolah dan ibu hamil.
Terkait kasus Century, Ferdinand menegaskan, Partai Demokrat dan mantan Presiden Republik Indonesia ke-6 tersebut bersih dan tidak menerima apapun. Ferdinand menyebut pernyataan Ferry menunjukkan kegalauan dan ketakutan Gerindra bila Partai Demokrat bergabung dalam koalisi parpol pendukung Joko Widodo atau Jokowi.
"Kalau Gerindra sedang galau menghadapi Jokowi, janganlah Demokrat yang disasar dengan pernyataan tidak benar dan berbau fitnah," ucapnya.
Karena hal itu, dia menyarankan agar Partai Gerindra fokus memastikan langkahnya memajukan Prabowo atau tidak di Pilpres 2019.
"Ini saja baiknya dipastikan, agar publik tidak ragu dengan ke abu-abuan Gerindra mencalonkan Prabowo. Itu lebih baik daripada menyebar fitnah ke publik terkait Demokrat," jelas Ferdinand.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Rabu siang kemarin (19/4).
Waketum Gerindra Ferry Juliantono berpendapat pertemuan itu membahas perkembangan kasuskorupsi bank Century yang menyeret nama Boediono yang saat itu menjadi Wakil Presiden SBY.
Dia menduga Wiranto melobi mantan Presiden ke-6 tersebut supaya Demokrat mendukung Jokowi dan kasus tersebut aman.
"Itu kali ingin ditetapkannya Pak Boediono jadi tersangka. Jadi Pak Wiranto mungkin memberitahu perkembangan ke Pak SBY. Atau juga pak Wiranto menyandera Pak SBY, kalau gitu Demokrat dukung Pak Jokowi saja. Pasti kurang lebih itu," kata Ferry saat ditemui di FX Sudirman, Senayan, Jakarta, Kamis (19/4).
Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sempat menyampaikan pantun yang justru untuk menggoda Demokrat.
Baca SelengkapnyaGerindra mengapresiasi pertemuan tertutup Jokowi dengan SBY di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaJajaran elite Gerindra yang datang di antaranya Prasetyo Hadi, Sugiono, Budi Djiwandono, hingga Andre Rosiade.
Baca SelengkapnyaBudiman dipanggil untuk klarifikasi karena kehadirannya ke Prabowo seakan tidak tegak lurus mendukung pencapresan Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaYusak mengatakan, pertemuan SBY dan Jokowi menimbulkan efek psikologis berupa dukungan terhadap Prabowo.
Baca SelengkapnyaHasto meminta Presiden Jokowi netral, dan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPernyataan tersebut pernah dilontarkan oleh politikus Demokrat Andi Arief pada 2018 silam.
Baca SelengkapnyaGerindra goda Demokrat dukung Prabowo lewat pantun.
Baca SelengkapnyaAndi menegaskan pertemuan antara Ridwan Kamil dengan Prabowo dan Jokowi tidak perlu dipikirkan
Baca SelengkapnyaDjarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaGerindra tidak ambil pusing memikirkan isu tersebut. Sebab, hal tersebut merupakan isu lama yang hanya diproduksi ulang.
Baca Selengkapnya