Demokrat tegaskan tudingan Andi Arief soal mahar Rp 500 M sudah selesai
Merdeka.com - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menuturkan, masalah dugaan mahar Rp 500 miliar Sandiaga Uno yang dilontarkan oleh Wasekjen Demokrat Andi Arief tak perlu dipersoalkan kembali. Menurutnya polemik ini sudah selesai.
Pernyataan Andi Arief juga tidak mengatasnamakan partai Demokrat alias pribadi. "Masalah ini sudah selesai, mekanisme partai sudah berjalan. Suara resmi partai hanya berasal dari Ketua Umum maupun dari Sekjen atas seijin Ketua Umum," katanya kepada merdeka.com, Rabu (15/8).
Cuitan Andi sendiri sejak kemarin hingga hari ini masih menanggapi kabar Rp 500 miliar disebutnya dibahas oleh tim kecil Gerindra. Menurut Ferdinand, sentilan Andi Arief kini sudah reda dan tak perlu ditanggapi lebih jauh.
-
Siapa yang menyatakan bahwa Koalisi Indonesia Maju tidak khawatir dengan wacana duet Sandiaga-AHY? Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto menjelaskan, Koalisi Indonesia Maju yang partainya bangun dengan Partai Golkar, Partai Gerindra, serta PKB dan mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak khawatir dengan poros tersebut.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diributkan soal ajudan Prabowo? Salah satunya karena polemik sang ajudan Mayor Teddy yang berada dalam barisan tim kampanye Prabowo saat debat capres perdana.
-
Apa pendapat Sekjen Partai Gerindra soal wacana duet Sandiaga-AHY? Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku, pihaknya menghormati setiap keputusan koalisi partai politik untuk mengusung siapa pun sosoknya menjadi capres maupun cawapres.
-
Bagaimana Sandiaga Uno melihat perhelatan Pilkada Jakarta? 'Saya optimis para calon ini nanti akan beradu gagasan dan mencoba memenangkan hati dan pikiran dari warga masyarakat Jakarta,' kata Sandiaga.
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
"Terkait ini sudah selesai, dan Andi Arief sudah menyampaikan sikapnya lewat Twitter bahwa sekarang saatnya fokus memenangkan (Capres) Prabowo. Jadi sudah tidak ada lagi polemik. Sudah selesai. Hari ini kan sudah tidak ada lagi," tuturnya.
Terkait ini, Ferdinand ogah membeberkan apakah Andi Arief ditegur atau tidak oleh Ketum Susilo Bambang Yudhoyono. Dia hanya menyebut mekanisme partai sudah berjalan. Demokrat juga memahami karakter Andi Arief yang kritis.
"Saya tidak perlu menjelaskan mekanisme yang sudah terjadi. Kami hormati sikap Andi Arif yang memang sedari dulu kritis. Bukan berarti kami membenarkan meski kami menghormati. Tapi karakternya dari dulu karakter keras terhadap prinsip sebagai aktivis," jelas Ferdinand.
Sebelumnya Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief kembali mengungkap adanya mahar Rp Rp 500 miliar yang mengalir ke sejumlah partai politik pengusung Prabowo.
"Soal Mahar ke PKS dan PAN masing-masing Rp Rp 500 miliar ini penjelasan saya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Waketum Demokrat Syarief Hasan, dan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamaudin mendapat penjelasan itu (mahar Rp 500 M) langsung dari tim kecil Gerindra Fadli Zon, Dasco, Prasetyo dan Fuad Bawazier pada 8 Agustus 2018 pukul 16.00 WIB," ungkap Andi di akun twitternya @AndiArief__, Sabtu (11/8/2018).
Dalam sebuah acara televisi pun dia mengakui bahwa perkataan soal mahar tersebut diperintah partainya, Demokrat.
"Saya ingin menyatakan bahwa saya diperintah partai bicara ini," jelas Andi.
Sementara, Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno terlihat geram saat terus dicecar soal dugaan uang mahar Rp Rp 500 miliar, kepada PAN dan PKS. Dengan nada serius, Sandi kembali membantahnya.
"Perlu digarisbawahi tidak benar!" ujar dia usai bertemu dengan pengurus PP Muhammadiyah di Jakarta, Senin (13/8) malam.
Seperti diketahui, lewat cuitan Andi Arief, publik digemparkan dengan dugaan politik uang dilakukan Sandiaga. Dia menuding Sandiaga melakukan sogokan terhadap PAN dan PKS, agar bisa mendukung langkahnya sebagai pendamping Prabowo di Pilpres 2019 mengalahkan sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat saat ini masih berkomitmen bersama Koalisi Perubahan. Tetapi, diakui dinamika politik terkait poros baru itu sedang berkembang.
Baca SelengkapnyaPenyidik Polda Metro Jaya mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) terhadap kasus Aiman
Baca SelengkapnyaDenny Sumargo memilih untuk mundur dari permasalahan yang melibatkan Agus Salim dan Novi.
Baca SelengkapnyaSri Sultan Hamengkubuwono X meminta masalah Ade Armando tidak diperbesar karena telah selesai.
Baca SelengkapnyaSaid Didu beralasan dirinya tidak bermusuhan dengan Apdesi.
Baca SelengkapnyaTerdakwa disebut terbukti menerima uang senilai total Rp11,2 miliar bersama dengan Sekretaris MA nonaktif Hasbi Hasan
Baca SelengkapnyaSandiaga mengaku sangat menghormati Prabowo dan Anies.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Ungkap Fakta Anies Baswedan Tinggalkan AHY
Baca SelengkapnyaAdam Deni terbukti melanggar Pasal 311 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Baca SelengkapnyaJuru bicara Sandiaga Denny H Suryo Prabowo meminta isu ordal di TGUPP Anies tidak perlu diperpanjang lagi supaya tidak semakin gaduh.
Baca SelengkapnyaMoeldoko bagi Partai Demokrat tak termaafkan dan tak terlupakan.
Baca SelengkapnyaSejak awal kasus ini memang diutamakan proses di luar persidangan.
Baca Selengkapnya