Demokrat Tetap Dorong AHY Cawapres Anies: Elektabilitas Tinggi, Punya Mesin Politik

Merdeka.com - Demokrat tetap mendorong sang Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan. AHY dinilai bisa meningkatkan elektabilitas Anies.

Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mencontohkan hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) baru-baru ini. Survei itu menunjukkan, pasangan Anies-AHY lebih disukai masyarakat ketimbang dipasangkan dengan cawapres lain.

"Di SMRC sendiri kan menyampaikan kalau pada saat ada perbandingan Mas AHY dan Khofifah, kan SMRC yang bicara, elektabilitas pada saat itu Anies-AHY dengan Anies-Khofifah itu lebih tinggi Anies-AHY secara elektabilitas," kata Herzaky, di Kantor DPP Partai Demokrat, dikutip Kamis (13/4).

Selain itu, menurutnya, AHY memiliki kelebihan lain yakni modal mesin politik. Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, kata Herzaky, AHY bisa membantu kemenangan Anies pada Pilpres 2024.

"Bahwa Mas AHY punya mesin politik untuk Partai Demokrat yang bisa digerakkan," ujarnya.

Terpenting, kata Herzaky, sosok Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki kekuatan tak bisa diabaikan. Ayah AHY itu dinilai memiliki suara yang cukup besar di Jawa Timur.

"Kalau kita bicara mengenai battle ground, battle ground itu bukan hanya Jawa Timur, battle ground itu Indonesia, kalau bisa bantu suara di Jawa Timur tapi tidak bisa bantu di daerah lain buat apa, bagaimana kita bisa semuanya, nah ini kan mesti dihitung benar," papar Herzaky.

"Kalau bicara mengenai Jawa Timur dari SMRC itu juga menyampaikan bahwa kalau Demokrat Mas AHY itu ada kelebihannya, bagaimana pun ini ada sosok Pak SBY gitu, Pak SBY yang sangat kuat di Jawa Timur," tegas dia.

Kendati demikian, Herzaky kembali menegaskan, pihaknya tetap menyerahkan sepenuhnya kepada Anies untuk memilih sosok cawapres. Dia menyebut, pihaknya hanya ingin sosok cawapres Anies dapat membawa kemenangan di Pilpres 2024.

"Sehingga kalau dari kami melihatnya ya silakan saja, dan sah-sah saja. Kalau banyak pertimbangan dan banyak survei, banyak riset, banyak pakar menyampaikan suka. Karena bagaimanapun kita kan ingin menang," kata Herzaky.

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com