Demokrat tetap putuskan non-blok, tapi belum final
Merdeka.com - Sesuai dengan hasil Rapimnas Minggu lalu, Partai Demokrat tetap memutuskan tidak memihak kepada capres Joko Widodo (Jokowi) atau Prabowo Subianto. Namun Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menjelaskan keputusan tersebut belum final.
"Pada saatnya nanti, Partai Demokrat akan menentukan ke mana suara diberikan melalui mekanisme organisasi," kata Syarief saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Karamat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (20/5).
Menurut Syarief, suara Demokrat akan diberikan kepada capres yang memiliki kesamaan platform, visi dan misi partai. Meski demikian, Syarief menegaskan Demokrat tak akan golput di Pilpres.
-
Siapa capres yang didukung? Para dalang dan seniman dari berbagai daerah menggelar pentas wayang kolosal di Joglo Saestu Klaten.
-
Bagaimana Partai Demokrat meraih suara? Partai Demokrat yang lahir sebelum Pemilu 2004 merupakan partai yang mampu menarik suara dengan mengandalkan popularitas seorang tokoh, yakni Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Siapa yang dianggap pasangan tepat untuk diusung Koalisi Perubahan? Anies-AHY dianggap pasangan tepat untuk diusung Koalisi Perubahan sebagai capres dan cawapres di Pemilu 2024
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
"Sungguh pun tidak bergabung secara formal, istilah pers non blok, tidak berarti kader partai golput. Suara Partai Demokrat akan diberikan pada capres dan cawapres yang memiliki platform visi misi dan solusi segaris yang dimiliki Demokrat," lanjutnya.
Saat ini, kata Syarief, Demokrat akan fokus menyimak dan mengikuti perkembangan politik. Dia juga mengatakan Demokrat akan mengkritisi capres yang hanya memberikan janji-janji politik.
"Partai Demokrat tidak ingin mendukung capres yang janji-janjinya tidak dilaksanakan, atau jika dipastikan kebijakannya justru membahayakan kehidupan berbangsa," terang Syarief.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin
Baca SelengkapnyaPDIP telah berkomunikasi sebelum Demokrat merapat ke koalisi Prabowo
Baca SelengkapnyaHerzaky mengajak semua pihak menjaga agar kontestasi Pilpres 2024 ini bisa berjalan dengan demokratis
Baca SelengkapnyaDemokrat sedang berada di persimpangan menentukan langkah politik selanjutnya.
Baca SelengkapnyaDemokrat membongkar duet Capres Cawapres Anies-Cak Imin
Baca SelengkapnyaDirencanakan, hari ini para Ketum partai KIM akan bertemu mematangkan pembahasan soal cawapres Pabowo.
Baca SelengkapnyaAnies menerangkan dalam politik yang dewasa, pertemuan antar partai politik adalah hal yang wajar.
Baca SelengkapnyaJajaran elite Gerindra yang datang di antaranya Prasetyo Hadi, Sugiono, Budi Djiwandono, hingga Andre Rosiade.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku Partai Demokrat telah membentuk satgas untuk berkomunikasi dengan partai politik lain terkait Pilgub Jakarta, Jateng dan Jabar.
Baca SelengkapnyaDemokrat Akui Bertemu PKS Bahas Pilkada Jakarta, Tapi Tak Tawarkan Posisi Cawagub
Baca SelengkapnyaKetum Demokrat AHY akan memberikan rekomendasi kepada Majelis Tinggi Partai sebelum memutuskan arah dukungan.
Baca SelengkapnyaKetum AHY akan segera mengumumkan ke koalisi mana Partai Demokrat akan bergabung.
Baca Selengkapnya