Demokrat Tolak Sandiaga jadi Cawapres Anies, Ini Alasannya

Merdeka.com - Partai Demokrat menolak sosok Menparekraf Sandiaga Uno dalam satu barisan dengan bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Demokrat memberi sinyal penolakan Sandiaga menjadi bakal calon wakil presiden Anies. Sebab, Sandiaga telah mendukung Jokowi.

"Kami menghormati Mas Sandi karena pernah berjuang bersama di Pilpres 2019. Hanya, kalau berjuang kembali di 2024, sepertinya berat. Beliau sudah memilih mendukung Pak Joko Widodo dan meninggalkan pendukungnya di Pilpres 2019 dengan masuk di kabinet," ujar Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Selasa (9/5).

"Jadi, bersimpangan jalan pula dengan kami yang memilih di luar kabinet," imbuhnya.

Sandiaga Ada di Pemerintahan Jokowi

Sikap Sandiaga yang berada di pemerintahan dinilai berbeda dengan yang dipegang oleh Demokrat. Sandiaga bukan sosok yang memperjuangkan perubahan.

"Posisi beliau juga sudah jelas. Bagian dari status quo. Pemerintahan saat ini. Sedangkan kami memperjuangkan perubahan," kata Herzaky.

Menurutnya, sosok capres dan cawapres koalisi perubahan bukan orang titipan Presiden Jokowi. Seharusnya tokoh tersebut menjadi representasi perubahan.

"Sosok capres-cawapres Koalisi Perubahan seharusnya merupakan representasi perubahan, bukan titipan Presiden Jokowi, LBP, ataupun bagian dari status quo, siapapun itu," ujar Herzaky.

Sebelumnya, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi mengaku ada kemungkinan Sandiaga Uno akan menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan. Hal ini dikatakannya usai mendaftarkan Caleg PKS ke KPU RI, Jakarta.

"Iya sangat mungkin kalau memang itu bisa diwujudkan ya (Sandiaga jadi cawapres Anies), saya pernah bahkan menginisiasi ini ketika setahun lalu dalam pertemuan di Makassar," katanya kepada wartawan, Senin (8/5).

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com (mdk/lia)