Demokrat ungkap perlakuan Pramono dan dosen USU saat menuding bom rekayasa
Merdeka.com - Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik menilai kebebasan berpolitik di era Joko Widodo jauh dengan masa Susilo Bambang Yudhoyono. Rachland melihat perbedaan bagaimana pemerintah saat ini menyikapi kritikan terhadap aksi pengeboman.
Dia menceritakan politisi PDIP Pramono Anung pernah menyebut bom sebagai rekayasa. Hal tersebut disampaikan saat Rachland menanggapi survei kinerja Joko Widodo di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (24/5)
"Apa warga RI bebas secara politik masa Jokowi? Saya kira juga enggak. Pak Pramono Anung waktu ada bom bali viral di media sebutkan ini rekayasa, ada century lalu tiba-tiba ada bom ini gitu, Pramono Anung saat itu sedang mempraktekan hak konatitusionalnya sebagai warga negara terhadap kebebasan berpendapat berpikir," kata Rachland.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Dimana dosen UB ditemukan? Sementara Helmiyah, kakak kandung Habibi mengatakan adiknya kembali ke rumah pada Jumat, 28 Juni 2024 dalam keadaan selamat dan sehat.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Kapan dosen UB ditemukan? Habibi yang tinggal seorang diri di Perumahan Pandanwangi Royal Park Jalan Simpang Sulfat Utara Kota Malang hilang kontak sejak 3 Juni 2024. Kampus UB menyadari keganjilan tersebut setelah beberapa orang sahabat sesama dosen kehilangan jejaknya. '(Habibi) Yang bersangkutan ini memiliki kolega yang biasa guyon-guyon, kok beberapa hari tidak kelihatan, biasanya muncul kok enggak muncul. Kemudian menanyakan itu, akhirnya selama satu pekan kok enggak muncul sama sekali. Saya minta untuk menghubungi keluarganya, ketika menghubungi keluarganya ternyata juga keluarga tidak dipamiti,' urainya.
Rachland membandingkan ketika ada seorang dosen USU yang menyebutkan bom Surabaya sebagai pengalihan isu. Polisi, kata dia, langsung menangkap dan menetapkan sebagai tersangka.
"Kemudian di 2018 setelah peristiwa bom meledak di Surabaya ada yang berpendapat jangan-jangan ini pengalihan isu, polisi tangkap dia sebagai tersangka," kata dia.
"Kalau ada perbandingan tingkat kebebasan warga jauh lebih berkurang," imbuhnya.
Selain itu, Rachland mengungkit pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melalui Perppu Ormas. Menurutnya hal tersebut juga contoh era Jokowi merenggut kebebasan politik. Rachland membandingkan perlakuan itu ketika masa SBY.
"Poinnya semua mesti dilakukan konteks demokrasi. HTI misal ini berkembang saat SBY mereka gunakan demokrasi untuk fasilitas ya itu benar. Tapi dia juga dibatasi demokrasi juga," ucapnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, UMS juga memberikan sanksi yang sama pada kasus dosen lainnya yang diduga mengajak melakukan tindak asusila mahasiswanya.
Baca SelengkapnyaBegini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya
Baca SelengkapnyaTiga mahasiswa PPDS dikeluarkan akibat pelanggaran berat sejak 2021. Dua di antaranya bahkan dipidanakan.
Baca SelengkapnyaPihak kampus saat ini tengah melakukan investigasi terkait kebenaran kasus pelecehan seksual itu.
Baca SelengkapnyaSigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKader Partai Gerindra itu menduga kuat pelaku merupakan beking tambang ilegal atas kasus ini.
Baca SelengkapnyaDiperiksa Penyidik, Dua Korban Dugaan Pelecehan Eks Rektor UP Berharap Tersangka Segera Ditetapkan
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila (UP) inisial ETH dicopot dari jabatannya menyusul dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Baca SelengkapnyaKasus Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menembak Kasat Reskrim AKP Ryanto Ulil Anshar hingga kini masih diselidiki Polda Sumbar.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaSetelah lama memendam, RZ memberanikan diri melaporkan pelecehan yang dialami.
Baca SelengkapnyaMeski sudah menetapkan tersangka, polisi belum bisa memberikan keterangan identitas para tersangka.
Baca Selengkapnya