Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat: Usulan Soekarwo dukung Jokowi aspirasi pribadi

Demokrat: Usulan Soekarwo dukung Jokowi aspirasi pribadi Hinca Pandjaitan. ©2018 Merdeka.com/Intan

Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menegaskan usulan Ketua DPD Jawa Timur Soekarwo agar partai mendukung Joko Widodo hanya aspirasi pribadi. Dia mengklaim usul Soekarwo bukan keputusan majelis tinggi Partai Demokrat.

Segala keputusan strategis di Demokrat, termasuk dukungan dan arah koalisi di Pemilihan Presiden 2019 harus melalui majelis tinggi.

"Suara dia itu. Ada yang juga menyampaikan secara pribadi enggak masalah. Karena enggak menyangkut keputusan majelis tinggi partai. Kalau di daerah seperti itu keputusan tetap di majelis tinggi partai," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/7).

Orang lain juga bertanya?

Dia menuturkan, proses pengambilan keputusan di Demokrat dilakukan secara demokratis. Keputusan yang diambil pun harus sesuai aspirasi dari internal dan eksternal Demokrat.

"Pertimbangannya banyak dari dalam dari luar, merekam suara dari bawah. Dan begitu kami berdemokrasi. Bukan keputusan yang diambil diam-diam dari bawah terus," ujarnya.

Selain itu, Hinca juga menjelaskan alur pengambilan keputusan di internal partai berlambang bintang mercy. Sampai saat ini, majelis tinggi belum memutuskan apapun soal capres-cawapres dan arah koalisi.

Rapat pertama majelis tinggi pada (9/7) lalu menghasilkan keputusan yakni memerintahkan 34 pengurus DPD menggelar rapat koordinasi daerah. Rakorda itu bertujuan menanyakan dan menyerap aspirasi kader menyangkut dukungan ke capres-cawapres.

"Keputusannya menanyakan dan meminta Rakorda seluruh Indonesia menanyakan suara dari bawah dengan peserta DPC, anggota dewan baik di provinsi maupun di kabupaten," ungkap Hinca.

"Mereka wajib menyampaikan baiknya kepada majelis tinggi partai melalui DPP paling lambat hari ini," sambungnya.

Kemudian, hasil rakorda harus diserahkan oleh majelis tinggi melalui pengurus DPP Partai Demokrat untuk mengambil keputusan.

Dari hasil rakorda, DPP bisa memotret keinginan kader terkait dukungan di Pilpres 2019. Terhitung hari ini, baru 14 dari 34 DPD yang telah menyerahkan hasil rakorda. Sementara, tenggat waktu laporan harus disampaikan hari ini.

"Mereka harus sampaikan hasilnya Rakorda kepada mejelis tinggi lewat DPP. Sekarang prosesnya sedang berlangsung. Yang baru masuk 14 totalnya 34. Hasilnya tidak mungkin kami umumkan nanti lah majelis tinggi yang memutuskan dan mengumumkan. Siapa capres/cawapres yang diusungnya," tambahnya.

Hinca membantah, pertemuan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto lebih berpengaruh ketimbang suara dari DPD-DPD. Pertemuan SBY-Prabowo hanya bagian dari mekanisme pengambilan keputusan.

Pertemuan SBY-Prabowo yang akan digelar Selasa (24/7) besok juga tidak menunggu seluruh laporan dari DPD diterima oleh DPP Demokrat. Sekali lagi, Hinca menegaskan, laporan DPD dan pertemuan SBY-Prabowo adalah dua hal berbeda dalam menentukan sikap Demokrat.

"Enggak, itu suatu hal yang berada. Ini kan potret di dalam. Dialog dengan Prabowo berbeda. Dialog dengan Jokowi jalan terus," tandas Hinca.

DPP Partai Demokrat memang belum menentukan langkah politiknya di Pilpres 2019. Namun, Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo akan mengusulkan kepada partainya itu untuk mendukung Jokowi.

Soekarwo mengaku ada beberapa alasan kenapa harus mendukung Jokowi dua periode. Pertama, kata Soekarwo, gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa yang diusung Demokrat sudah memutuskan mendukung Jokowi.

"Kalau saya mengusulkan ke pusat (DPP Demokrat), satu, gubernur (Khofifah) sudah mengambil keputusan mendukung ke Pak Jokowi. Jadi harus menjadi pertimbangan DPP tentang itu," kata Soekarwo.

Alasan kedua, Demokrat sudah tidak mungkin membentuk poros ketiga. Meski berkoalisi dengan PAN. Sebab, syarat 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional tidak terpenuhi. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demokrat Anggap Positif Jika Jokowi Beri Saran Prabowo Susun Kabinet: Pengalaman Dua Periode
Demokrat Anggap Positif Jika Jokowi Beri Saran Prabowo Susun Kabinet: Pengalaman Dua Periode

Jokowi mengatakan siap beri masukan susunan kabinet Prabowo jika diminta

Baca Selengkapnya
Dulu SBY Tegas Tolak Pilkada lewat DPRD, Bagaimana Sikap Demokrat Sekarang?
Dulu SBY Tegas Tolak Pilkada lewat DPRD, Bagaimana Sikap Demokrat Sekarang?

Wacana pemilihan kepala daerah melalui DPRD yang ramai akhir-akhir ini, bukan hal baru.

Baca Selengkapnya
Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Jokowi: Saya Presiden, Bukan Ketua Partai
Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Jokowi: Saya Presiden, Bukan Ketua Partai

Jokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Panas Enggak Apa-Apa, Asal Bapak Ibu Jangan Panas-Panasin
Jokowi: Pemilu Panas Enggak Apa-Apa, Asal Bapak Ibu Jangan Panas-Panasin

Jokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diisukan Jadi Ketua Umum Golkar, Ini Respons AGK
Jokowi Diisukan Jadi Ketua Umum Golkar, Ini Respons AGK

Rumor Jokowi akan menjadi Ketum Golkar muncul menyusul beredarnya surat sejumlah politisi senior Golkar yang meminta Jokowi menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Demokrat Tegaskan Penentu Kemenangan Pilpres Adalah Rakyat bukan Jokowi
Demokrat Tegaskan Penentu Kemenangan Pilpres Adalah Rakyat bukan Jokowi

Demokrat merespons pernyataan Menteri Bahlil, dan menegaskan penentu kemenangan Pilpres adalah rakyat.

Baca Selengkapnya
PDIP Sindir Bobby Didukung Banyak Partai di Pilkada Sumut Karena Mertua, Ini Balasan Menohok Jokowi
PDIP Sindir Bobby Didukung Banyak Partai di Pilkada Sumut Karena Mertua, Ini Balasan Menohok Jokowi

Jokowi buka suara terkait sindiran PDIP bahwa Bobby Nasution banyak didukung partai di Pilkada Sumut karena menantu presiden.

Baca Selengkapnya
Adies Kadir Beberkan Latar Belakang Senior Golkar Dorong Jokowi jadi Ketum
Adies Kadir Beberkan Latar Belakang Senior Golkar Dorong Jokowi jadi Ketum

Surat tersebut bahkan sudah ditanda tangani oleh tujuh kader Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Isu Demokrat Dapat Jatah Kursi Menteri, PDIP Singgung Sikap Oposisi Selama Pemerintahan Jokowi
Isu Demokrat Dapat Jatah Kursi Menteri, PDIP Singgung Sikap Oposisi Selama Pemerintahan Jokowi

Sikap politik Demokrat dalam beberapa tahun belakangan menjadi oposisi disoroti PDI Perjuangan apabila menerima tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Para Senior Golkar Teken Surat Minta Jokowi Jadi Ketum Golkar
Para Senior Golkar Teken Surat Minta Jokowi Jadi Ketum Golkar

Dukungan tersebut sebagai bentuk aspirasi pemilih Golkar di akar rumput agar Presiden Jokowi bersedia menjadi bagian dari Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ingin Gubernur Jakarta Ditentukan Lewat Pemilihan Langsung
Jokowi Ingin Gubernur Jakarta Ditentukan Lewat Pemilihan Langsung

Jokowi mengatakan dirinya ingin gubernur serta wakil gubernur Jakarta ditentukan melalui mekanisme pemilihan langsung.

Baca Selengkapnya
Isu Golkar-PAN Dukung Prabowo Ada Peran Jokowi, PDIP Singgung Kedaulatan Megawati
Isu Golkar-PAN Dukung Prabowo Ada Peran Jokowi, PDIP Singgung Kedaulatan Megawati

Basarah menegaskan bahwa kewenangan untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden adalah di tangan partai politik.

Baca Selengkapnya