Desmond bantah Prabowo melarang ke luar negeri karena Fadli Zon
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa membantah surat edaran partainya yang melarang kader di DPR melakukan kunjungan ke luar negeri, dibuat karena Fadli Zon.
Nama wakil ketua DPR yang juga wakil ketua umum Partai Gerindra itu ramai dibicarakan setelah kehadirannya dalam jumpa pres bakal calon presiden AS, Donald Trump.
Desmond menjelaskan, surat tersebut hanya sekadar mengingatkan bahwa telah ada surat larangan yang lama.
-
Apa isi pesan dalam surat? Kertas lainnya adalah surat dari Lorange yang secara kasar diterjemahkan sebagai: Gundukan ini digali Anno Domino 1874. Dari Anders Lorange, Antiqvarius Norvegiæ. Gundukan ini dibangun di atas Manusia yang gugur. Mereka dibakar di kapal mereka bersama senjata dan dekorasi mereka.
-
Kenapa surat tersebut ditulis? Kertas lainnya adalah surat dari Lorange yang secara kasar diterjemahkan sebagai: Gundukan ini digali Anno Domino 1874. Dari Anders Lorange, Antiqvarius Norvegiæ. Gundukan ini dibangun di atas Manusia yang gugur. Mereka dibakar di kapal mereka bersama senjata dan dekorasi mereka.
-
Kenapa pesan itu ditulis? “Tampaknya itu cara dia berbicara,“ kata Price kepada The Times of Israel, dikutip Senin (3/7).
-
Apa tujuan dari peringatan ini? Tujuan pertama dari peringatan ini tidak lain adalah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menghormati hak hidup setiap manusia.
-
Siapa yang menulis surat itu? Surat itu sebenarnya ditulis oleh fisikawan Hungaria, Leo Szilard dengan bantuan ilmuwan lain, namun ditandatangani Einstein untuk menarik perhatian presiden karena statusnya sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa.
-
Apa isi pesan surat kuno itu? 'P.J Féret, penduduk Dieppe, anggota dari berbagai komunitas intelektual, melakukan penggalian di sini pada Januari 1825. Dia melanjutkan penyelidikannya di daerah yang luas ini yang dikenal dengan nama Cité de Limes or Caesar’s Camp.'
"Bukanlah. Hanya mengingatkan kembali," kata Desmond di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/9).
Oleh sebab itu, Desmond menjelaskan bahwa sesungguhnya surat edaran tersebut tidak memiliki perbedaan dengan surat edaran sebelumnya.
"Yang terbaru ada, minggu lalu, sama aja dengan yang lama bahwa selektif kalau kunjungan. Boleh ke luar negeri tapi ada pengecualian-pengecualian. Misalnya, pertama tugas negara bahwa memang pemantauan haji, atau diundang oleh negara pengundang," paparnya.
Seperti diketahui, Surat edaran bernomor A.515/F.P-GERINDRA/DPR-RI/IX/2015 itu terbit 14 September lalu. Diteken oleh Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani dan Sekretaris Fary Djemi Francis disebut-sebut karena kemarahan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terhadap Fadli Zon yang menghadiri kampanye Donald Trump.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembatasan perjalan dinas ke luar negeri pejabat negara memang sebelumnya sudah berulang kali ditekankan Presiden Prabowo
Baca SelengkapnyaDeddy Sitorus menganggap Prabowo kini sebagai promotor calon Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaAturan perjalanan dinas luar negeri ini diatur dalam surat edaran bernomor B-32/M/S/LN.00/12/2024 yang diteken Mensesneg pada 24 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal ini bertolak belakang dengan sikap Prabowo sebelumnya yang pernah bilang tidak akan intervensi Pilkada.
Baca SelengkapnyaDeddy mengatakan seharusnya presiden tak boleh melakukan cawe-cawe
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto berpesan kepada Supratman Andi Agtas yang baru dilantik sebagai Menteri Hukum dan HAM
Baca SelengkapnyaSalah satunya terkait soal tidak banyaknya studi banding yang dilakukan oleh pejabat termasuk DPR/DPRD.
Baca SelengkapnyaSinyal dukungan ke Prabowo itu disampaikan Effendi dalam acara Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI).
Baca SelengkapnyaPrabowo mastikan dirinya tidak sengaja kunker hanya untuk jalan-jalan keluar negeri, melainkan untuk tugas negara.
Baca SelengkapnyaMahfud mengacungi jempol meski diakui itu sulit jika melihat peta di kabinet saat ini
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa awalnya para menteri merasa khawatir untuk bergabung dalam Kabinet Merah Putih
Baca Selengkapnya