Desmond: Ungkap pesan 'orang dekat' istana, SBY ingin tetap populer
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa angkat bicara terkait pernyataan Presiden RI ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut ada 'orang dekat' Istana yang mengirimkan pesan lantaran gerah terus menerus dihujani kritik. Menurut Desmond, jangan sampai rakyat terkecoh dan punya prasangka tidak baik terhadap pemerintah ataupun kepada SBY.
Desmond menduga SBY tengah mencari cara agar tetap populer dengan menembakkan isu langsung ke jantung Istana. "Apakah memang cari pemicu saja agar kelihatan dia mengkritik. Di kepala saya, dia (SBY) ingin populer, kenapa dia pakai triger dari Istana," tegas Desmond di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/2).
Agar tak jadi fitnah, Desmond meminta SBY blak-blakan menunjuk orang dekat Istana yang telah mengirimkannya pesan. Jangan sampai SBY hanya dianggap melempar wacana dan menuding tidak jelas.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara. Terbaru melalui akun Instagram pribadinya Vino membagikan pengalamannya saat minta tanda tangan Presiden Joko Widodo di atas lukisan anaknya.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Siapa yang pantas disindir? Mantan yang berusaha balikan adalah seperti burung gagak yang datang hanya untuk menganggu kehidupan.
"Orang pemerintah yang SMS dia (SBY) siapa? Harus dijelaskan oleh SBY, apalagi untuk kepentingan bangsa," katanya.
Diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menghilang berkomentar tentang pemerintahan Presiden Joko Widodo. SBY mengungkap alasan menghilang sejenak mengkritik pemerintah. Menurut dia, ada elemen di lingkar Istana yang tak suka dengan kritik yang disampaikannya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY menegur kadernya, karena mengobrol ketika konsolidasi Partai Demokrat di Sragen
Baca Selengkapnya"Dengarkan yang belakang, dengarkan yang belakang, iya iya, lihat sini kamu," ujar SBY sambil menunjuk kadernya tersebut.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaSBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan kader Demokrat tidak boleh bicara muluk-muluk pada pemilih.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaSahroni menjelaskan alasan niat awal melaporkan salah satu petinggi Partai Demokrat. Karena merasa jadi korban hoaks.
Baca SelengkapnyaDia mengharapkan masyarakat turut berpartisipasi aktif dalam memberikan suara karena hak demokrasi dalam negara dijamin oleh konstitusi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tidak disangka terjadi ketika SBY mendadak marah sampai menunjuk ke arah kader.
Baca SelengkapnyaSBY juga akan berusaha menambah suara Partai Demokrat di Jawa Tengah, meskipun wilayah tersebut dikuasai oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaKepada kader Demokrat, SBY memerintahkan untuk bisa kembali ke pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSBY marah melihat ada kadernya yang asyik ngobrol saat dia sedang memberikan arahan.
Baca Selengkapnya