Desmond: Wajar Prabowo marah pada La Nyalla
Merdeka.com - Mantan ketum PSSI La Nyalla Mattalitti mengaku dimarahi oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam proses pencalonannya di Pilgub Jatim. La Nyalla menuding, Prabowo meminta duit Rp 40 miliar untuk memuluskan langkahnya jadi calon gubernur Jatim.
Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa menilai wajar jika Prabowo marah pada La Nyalla. Sebab, dalam proses pencalonan seseorang di Pemilu maupun pilkada butuh biaya besar. Terutama soal dana saksi yang mengawal proses pencoblosan sampai penghitungan suara.
"Mungkin ditanya mau nyalon tapi enggak punya duit, dia kader partai ketemu ketua DPD tiba-tiba mau nyalon tapi enggak ada duitnya, masak calon enggak ada duit, ya wajar marah," kata Desmond saat dihubungi merdeka.com, Jumat (12/1).
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Bagaimana Prabowo meminta panitia untuk membantu? 'Jangan dipaksa, kalau terlalu panas, keluar. Dibantu. Panitia, izin minta disiram air, bisa?' ungkap Prabowo.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo dengan calon menteri? 'Ada yang sudah mengusulkan dan sedang diprofiling disimulasikan ya nanti pada waktunya akan disampaikan kembali kepada ketua umum yang bersangkutan,' kata Dasco, saat diwawancari di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/9).
-
Apa yang membuat Prabowo merasa disiapkan? 'Tapi sampai sekarang pun beliau memperhatikan dan saya merasa saya disiapkan bener-bener,' ujarnya.
-
Siapa yang mempersiapkan Prabowo? Prabowo mengaku, dipersiapkan oleh Presiden Jokowi sebagai pemimpin Indonesia selanjutnya.
Desmond menekankan, Prabowo masih memberikan kesempatan kepada La Nyalla untuk sosialisasi ke warga Jatim, kemudian mencari dukungan dari partai lain. Tapi sayang, La Nyalla gagal sehingga tak jadi dicalonkan.
"Ternyata dia sendiri yang tidak mampu cari partner, eh tiba-tiba dia bikin pernyataan aneh-aneh, menurut saya aneh saja," kata Desmond.
Desmond pun merasa yakin bahwa La Nyalla merupakan kader Gerindra. Sebab, menurut Desmond, La Nyalla sendiri yang mengaku kepada dirinya punya kartu anggota Gerindra.
"Katanya punya anggota, pengakuan ke saya dia kader Gerindra, kalau dia mengaku bukan kader Gerindra malah saya aneh lagi," kata Desmond.
Soal rencana pelaporan ke polisi atas pernyataan La Nyalla, Desmond mengaku harus dirapatkan lebih dulu di tingkat DPP Gerindra. Sebab, dia yakin, pernyataan La Nyalla ini ada kaitannya dengan tahun politik untuk mencemarkan nama baik Prabowo satu tahun jelang Pilpres.
"Walau ada beberapa gagasan mau dilaporkan ini pencemaran nama partai dan nama Pak Prabowo. Lagi dikaji, kami lihat apakah disengaja atau tidak disengaja, karena ini mendekati pilpres, apakah ini bagian pembusukan kepada Pak Prabowo, kalau ini pembusukan, ini niatnya mau apa. Dia dijadikan alat, bargain oleh lawan Pak Prabowo," dugaan Desmond.
Diberitakan sebelumnya, La Nyalla blak-blakan menceritakan kegagalannya diusung Gerindra untuk maju di Pilgub Jatim. Termasuk cerita ketidaksanggupannya memenuhi mahar politik ratusan miliar rupiah yang disebutnya permintaan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Saat itu La Nyalla dipanggil ke dalam ruang kerja Prabowo. "Di situ ada Saudara Sugiono, ada Saudara Prasetyo, dan Pak Prabowo sendiri, menanyakan kesiapan saya (maju Pilgub Jatim)," ujar La Nyalla.
"Dan saya sampaikan saya sudah kasih keluar uang Rp 5,9 miliar, diterima oleh Saudara Daniel dan sudah disampaikan ke Saudara Fauka. Nah, uang ini sudah keluar dan Pak Prabowo, dia juga kaget, ya saya ditanya, ya saya ngomong apa adanyalah," jelas La Nyalla tanpa memerinci lebih jauh.
"Sambil Pak Prabowo marah-marah sama saya, maki-maki saya. Saya dalam hati, nih orang kok sakit apa? Kok ngomongin duit Pilpres 2014, emangnya saya ikut campur sama duit Pilpres 2014," imbuh La Nyalla.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara untuk pemilihan bupati atau wali kota tetap dilakukan secara langsung oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal ini bertolak belakang dengan sikap Prabowo sebelumnya yang pernah bilang tidak akan intervensi Pilkada.
Baca SelengkapnyaDiksi pada undang-undang pemilu tiap calon yang dipilih secara demokratis, tak berarti harus dipilih langsung oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo mengatakan gelaran Pilkada memakan anggaran hingga puluhan triliun rupiah
Baca SelengkapnyaBahlil berdalih, salah satu alasan menggulirkan wacana itu agar biaya pemilu yang efisien.
Baca SelengkapnyaNamun untuk kondisi demokrasi di Indonesia, Prabowo mengakui sangat berantakan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mewanti-wanti potensi merosotnya kepercayaan publik kepada Prabowo Subianto akibat isu Pilkada oleh DPRD
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mendapatkan curhatan warga Padang bernama Rizal yang merasa dikhianati Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDeddy Sitorus menganggap Prabowo kini sebagai promotor calon Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaDeddy mengatakan seharusnya presiden tak boleh melakukan cawe-cawe
Baca SelengkapnyaKeterlibatan Prabowo yang juga dalam mengkampanyekan Luthfi - Yasin berdampak pada strategi pemenangan paslon yang diusungnya.
Baca Selengkapnya